tag:blogger.com,1999:blog-52492878618439162862024-03-05T11:03:15.576-08:00Toko Bahan Bangunan dan Listrik online YogyakartaAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/12496383350185031331noreply@blogger.comBlogger37125tag:blogger.com,1999:blog-5249287861843916286.post-66076314611383534382013-06-16T23:09:00.003-07:002013-06-16T23:09:32.901-07:00Mmeperbaiki plafon dari gypsum<h1>
<a href="http://plafondpartisigipsum.com/cara-memperbaiki-plafon-gypsum" rel="bookmark">Cara Memperbaiki Plafon Gypsum</a></h1>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://plafondpartisigipsum.com/jasa-pasang-plafond-gipsum-gypsum-murah">plafon dari gypsum</a> atau sering disebut langit-langit, tidak luput dari masalah debu, flek
akibat bocor, atau berlubang. Debu masih dapat diatasi dengan
pembersihan secara rutin. Namun bila sudah berflek apalagi sampai
berlubang, maka <strong><a href="http://plafondpartisigipsum.com/jasa-pasang-plafond-gipsum-gypsum-murah">plafon gypsum</a></strong> harus ditambal atau bahkan diganti.</div>
<div style="text-align: justify;">
Panggil tukang? Jangan dulu! Menambal <strong>plafon gypsum</strong>
sebenarnya adalah pekerjaan yang cukup mudah. Anda hanya memerlukan
alat dan bahan sederhana. Untuk lebih jelasnya, ikuti saja
langkah-langkah berikut ini.</div>
<div style="text-align: center;">
<a href="http://plafondpartisigipsum.com/cara-memperbaiki-plafon-gypsum/gambar-plafon-gypsum" rel="attachment wp-att-352"><img alt="" class="aligncenter size-full wp-image-352" height="296" src="http://plafondpartisigipsum.com/wp-content/uploads/2011/08/gambar-plafon-gypsum.jpg" title="gambar-plafon-gypsum" width="443" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
(Foto: Sis)</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
1. Alat dan bahan yang dibutuhkan:</div>
<div style="text-align: justify;">
- Cutter, Kompon (bahan pengisi) perekat, kompon pelapis, gergaji, selotip kertas, kape, tatakan, <strong>papan gypsum</strong>, meteran</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Ambil sisa gypsum dan ukur sehingga
gypsum tersebut dapat menutup lubang yang ada. Besar potongan gypsum
harus lebih besar dari lubang.</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Gambar dengan pensil ukuran gypsum
tersebut pada plafon yang berlubang. Ini perlu Anda lakukan agar lubang
yang ada dapat tertutup dengan rapi. Kemudian menggunakan cutter,
buatlah torehan pada plafon.</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Buatlah lubang pada plafon gypsum
tersebut seukuran gypsum yang akan Anda pasang, dengan cara menggergaji
lubang secara diagonal ke arah tepi batas ukuran gypsum tadi.</div>
<div style="text-align: justify;">
5. Setelah Anda menggergaji ke empat
arah diagonal, patahkan plafon di sekitar lubang tadi sehingga bentuk
lubang menjadi segi empat. Potong dengan cutter sisa-sisa plafon sampai
benar-benar terlepas. Jangan lupa untuk merapikan sisi-sisi lubang agar
potongan gypsum penambal akan dapat terpasang dengan rapi.</div>
<div style="text-align: justify;">
6. Siapkan papan gypsum lainnya dengan
ukuran sepanjang lubang dan 1/3 lebar lubang, sebanyak dua buah. Gypsum
ini dimanfaatkan sebagai rangka tambahan untuk gypsum penambal. Oleskan
kompon perekat pada rangka tambahan ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
7. Segera tempelkan rangka tambahan yang
sudah diolesi kompon perekat pada bagian atas lubang plafon gypsum.
Tempelkan kedua rangka penahan tadi pada kedua sisi panjang lubang.
Tunggu sampai kompon benar-benar kering. Ini ditandai dengan rangka
penahan yang sudah tidak bisa bergerak lagi saat ditekan.</div>
<div style="text-align: justify;">
8. Sesudah rangka tambahan tersebut
menempel dengan kuat, ambil potongan gypsum penambal tadi dan olesi juga
dengan kompon perekat (sebaiknya kompon tidak hanya dioleskan pada
tengah gypsum, tapi juga pada sekeliling gypsum agar dapat menempel pada
plafon gypsum dengan kuat).</div>
<div style="text-align: justify;">
9. Encerkan kompon pelapis dengan air,
lalu oleskan pada keempat sisi sambungan antara gypsum penambal dengan
plafon. Oleskan menggunakan kape sehingga kompon dapat menempelpada
plafon gypsum dengan rata. Untuk tahap ini kompon pelapis cukup
diaplikasikan satu lapis saja.</div>
<div style="text-align: justify;">
10. Segera setelah kompon pelapis
selesai dioleskan, tempelkan selotip kertas khusus pada keempat sisi
sambungan tadi. Agar selotip dapat tertempel dengan baik, tekan dengan
kape. Kemudian oleskan kompon pelapis sebanyak dua lapisan. Biarkan
sampai kering, baru setelah itu Anda bisa mengecat plafon gypsum Anda lagi.</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12496383350185031331noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5249287861843916286.post-63768012819580332842013-05-26T10:20:00.002-07:002013-05-26T10:20:18.967-07:00Tips pemasangan genteng<h3 class="post-title entry-title">
Cara Pemasangan Genteng
</h3>
<div class="post-header">
</div>
Disamping <span style="color: red;">Kualitas Genteng</span> yang Baik dalam membangun sebuah tempat tinggal perlu tata cara<span style="color: red;"> pemasangan genteng</span> yang baik. Agar <span style="color: red;">hasil dan fungsi </span>genteng itu sendiri dapat maksimal.<br /><br /><span style="color: #000099;">Dibawah ini ada beberapa cara pemasangan genteng beserta keterangannya :</span><br /><br /><br /><br /><div style="text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/_gnWyyWgVQew/RqEMgzqrzMI/AAAAAAAAAC0/1N2XGgBZdm8/s1600-h/carapasang1.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5089362811669957826" src="http://2.bp.blogspot.com/_gnWyyWgVQew/RqEMgzqrzMI/AAAAAAAAAC0/1N2XGgBZdm8/s320/carapasang1.jpg" style="cursor: pointer; height: 204px; width: 364px;" /></a></div>
<br /><br /><br /><br /><br /><br /><div style="text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/_gnWyyWgVQew/RqEMhDqrzNI/AAAAAAAAAC8/K5w1ZXxI7Zo/s1600-h/caraps2.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5089362815964925138" src="http://3.bp.blogspot.com/_gnWyyWgVQew/RqEMhDqrzNI/AAAAAAAAAC8/K5w1ZXxI7Zo/s320/caraps2.jpg" style="cursor: pointer; height: 233px; width: 414px;" /></a><br /><br /><br /><br /><br /><br /></div>
<div style="text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/_gnWyyWgVQew/RqEMhDqrzOI/AAAAAAAAADE/WcG-9Ny8rvw/s1600-h/carapemasangan3.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5089362815964925154" src="http://3.bp.blogspot.com/_gnWyyWgVQew/RqEMhDqrzOI/AAAAAAAAADE/WcG-9Ny8rvw/s320/carapemasangan3.jpg" style="cursor: pointer; height: 323px; width: 246px;" /></a><br /><br /><br /><br /></div>
<a href="http://3.bp.blogspot.com/_gnWyyWgVQew/RqEMhDqrzPI/AAAAAAAAADM/aVg03jANePE/s1600-h/caraps4.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5089362815964925170" src="http://3.bp.blogspot.com/_gnWyyWgVQew/RqEMhDqrzPI/AAAAAAAAADM/aVg03jANePE/s320/caraps4.jpg" style="cursor: pointer;" /></a>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12496383350185031331noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5249287861843916286.post-85292094283828064802013-05-26T10:17:00.001-07:002013-05-26T10:17:27.472-07:00Jenis-Jenis Lampu<span class="Apple-style-span" style="color: #783f04; font-size: large;">Jenis-jenis lampu yang biasa kita temui adalah :</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #783f04; font-size: large;"> </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #783f04; font-size: large;">Lampu Pijar (biasa)</span><br />Jenis
lampu yang dikembangkan Thomas Alfa Edison ini memakai filamen tungsten
yaitu semacam kawat pijar didalam bola kaca yang diisi gas nitrogen,
argon, kripton, hidrogen dan sebagainya. Lampu ini membutuhkan lebih
banyak energi dibandingkan lampu TL untuk mendapatkan tingkat terang
yang sama. Lampu pijar atau bohlam biasa ini hanya bertahan 1000 jam
atau untuk rata-rata pemakaian 10 jam sehari semalam, hanya bertahan
kira-kira 3 – 4 bulan, dan setelah itu kita harus membeli bohlam baru.<br />
<a href="http://probohindarto.files.wordpress.com/2011/11/lampupijarbohlam1.png" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" height="320" src="http://probohindarto.files.wordpress.com/2011/11/lampupijarbohlam1.png?w=192&h=320" width="192" /></a><br />Banyak
orang menyukai menggunakan lampu pijar karena warna yang
ditimbulkannya. Warna kuning lampu pijar terasa hangat. Namun yang
membeli lampu pijar karena harganya yang relatif murah juga tidak
sedikit. Sebaiknya kita memperhatikan bahwa lampu pijar memang murah,
namun hanya bertahan 3-4 bulanan saja.<br />
Warna cahaya lampu pijar adalah kuning<br />derajat suhu warna 2’500 – 2’700 K (Kelvin)<br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #783f04; font-size: large;">Lampu TL (Fluorescent)</span><br />Jenis
lampu ini juga dikenal dengan lampu neon. Dewasa ini lampu neon
bentuknya macam-macam, ada yang bentuknya memanjang biasa, bentuk spiral
atau tornado, dan ada juga yang bentuk memanjang vertikal dengan
fitting (bentuk pemasangan ke kap lampu) yang mirip seperti lampu pijar
biasa. Lampu TL lebih hemat energi dibandingkan lampu pijar, karena
lebih terang. Untuk lampu TL yang baik (merk bagus), bisa bertahan
15.000 jam atau setara dengan 10 tahun pemakaian, harganya juga sekitar
10x lampu pijar biasa. Sedangkan lampu TL yang berkualitas buruk mungkin
bisa bertahan 4-6 bulan saja (dewasa ini banyak bermunculan merk lampu
‘hemat energi’ yang murah, namun kualitasnya rendah).<br />
<a href="http://probohindarto.files.wordpress.com/2011/11/lampuneoncfl.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" height="296" src="http://probohindarto.files.wordpress.com/2011/11/lampuneoncfl.jpg?w=400&h=296" width="400" /></a><br /><i>Lampu
TL saat ini juga banyak memiliki varian dan bentuk seperti diatas
dengan fitting ulir yang biasa dipakai untuk lampu bohlam biasa. </i><br />
<a href="http://probohindarto.files.wordpress.com/2011/11/lampuneonphilips.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><i><img border="0" height="228" src="http://probohindarto.files.wordpress.com/2011/11/lampuneonphilips.jpg?w=400&h=228" width="400" /></i></a><br /><i>Lampu TL yang banyak digunakan sejak dulu dengan fitting khusus untuk lampu TL yang panjang.</i><br />
Dengan jumlah watt (energi listrik) yang lebih kecil, lampu TL atau
neon lebih murah digunakan daripada membeli lampu pijar biasa, dan saat
ini jenis lampu TL juga bervariasi baik bentuk, fitting pemasangan,
serta warna cahayanya ada yang putih, kuning, dan warna lainnya. Dengan
keseimbangan antara harga dan lama pemakaian, lampu TL banyak digunakan
untuk penerangan toko, mall, serta tempat-tempat lain yang membutuhkan
cahaya terang dan lebih hemat energi.<br />
Warna cahaya lampu pijar adalah:<br />kuning (2’700 K – 3’000 K)<br />netral (3’500 K – 4’500 K)<br />putih (5’500 K – 6’500 K)<br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #783f04; font-size: large;">Lampu Halogen</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<a href="http://probohindarto.files.wordpress.com/2011/11/lampuhalogen.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="http://probohindarto.files.wordpress.com/2011/11/lampuhalogen.jpg?w=400&h=400" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<i>lampu
halogen biasanya memiliki reflektor (cermin dibelakangnya) untuk
memperkuat cahaya yang keluar. Fittingnya biasanya khusus, namun saat
ini ada pula yang dengan jenis fitting biasa.</i></div>
Lampu jenis ini merupakan lampu spot yang baik. Lampu spot adalah
lampu yang cahayanya mengarah ke satu area saja, misalnya lampu untuk
menerangi benda seni secara terfokus. Lampu ini baik untuk digunakan
sebagai penerangan taman untuk membuat kesan dramatis dari pencahayaan
terpusat seperti menerangi patung, tanaman, kolam atau area lainnya.
Jenis lampu ini sebenarnya merupakan lampu filamen yang sudah berhasil
dikembangkan menjadi lebih terang, namun juga kebutuhan energi (watt)
yang relatif sama.<br />
Warna cahaya lampu halogen adalah:<br />halogen biasa: kuning 3’000 K<br />halogen high pressure: putih 6’000 K<br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #783f04; font-size: large;">Lampu LED</span><br />Lampu
ini merupakan sirkuit semikonduktor yang memancarkan cahaya ketika
dialiri listrik. Sifatnya berbeda dengan filamen yang harus dipijarkan
(dibakar) atau lampu TL yang merupakan pijaran partikel. Lampu LED
memancarkan cahaya lewat aliran listrik yang relatif tidak menghasilkan
banyak panas. Karena itu lampu LED terasa dingin dipakai karena tidak
menambah panas ruangan seperti lampu pijar. Lampu LED juga memiliki
warna sinar yang beragam, yaitu putih, kuning, dan warna-warna lainnya.<br />
<a href="http://probohindarto.files.wordpress.com/2011/11/lampuledhematenergi.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" height="320" src="http://probohindarto.files.wordpress.com/2011/11/lampuledhematenergi.jpg?w=312&h=320" width="312" /></a><br /><i>Satu
varian bentuk lampu LED, dimana bentuk lampu LED yang menggantikan
bohlam bisa bermacam-macam. Yang pasti adalah lampu LED merupakan lampu
berisi kumpulan LED kecil dengan warna putih atau kuning. </i><br />
Lampu LED merupakan lampu paling hemat energi diantara jenis lampu
lainnya, meskipun harganya relatif mahal. Saat artikel ini dibuat, lampu
LED 4 watt kualitas bagus yang setara dengan lampu pijar 25 watt,
harganya masih sekitar Rp140an ribu. Meskipun demikian, lampu LED
disarankan bagi Anda yang memperhatikan bahwa energi (watt) yang dipakai
sangat kecil sehingga menggunakan lampu LED sama dengan menghemat
listrik hingga 1/5 dari biasanya. Lampu LED juga bisa bertahan sangat
lama hingga 20an tahun. Bila dibandingkan dengan menggunakan lampu
pijar, maka dalam 20 tahun harus membeli atau mengganti sekitar 60an
lampu pijar. Dengan asumsi harga lampu pijar biasa adalah Rp6.000,-,
maka biaya yang harus dikeluarkan dengan menggunakan lampu pijar biasa
adalah Rp360.000,- tentunya lebih menarik untuk menggunakan lampu LED.
Adapun saat ini, terdapat juga lampu LED sekitar 3 watt setara bohlam
20an watt ‘made in China’ yang murah meriah seharga sekitar Rp 30an
ribu, namun jangka keawetannya belum dijamin dengan baik.<br />
Warna cahaya lampu LED banyak meliputi semua warna, bisa merah, putih, hijau, biru, kuning, dan sebagainya.<br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #783f04; font-size: large;">Pertimbangan khusus dalam memilih lampu</span><br />Pertimbangan dalam memilih lampu yang sesuai ditentukan oleh hal-hal berikut:<br />
<b>1. Penggunaan lampu</b><br />Kita sebaiknya memperhatikan lampu
dipakai untuk tujuan penerangan yang seperti apa, apakah lampu general
(penerangan umum ruangan), penerangan setempat (misalnya lampu meja)
atau lampu sorot (misalnya untuk menerangi lukisan). Jenis lampu halogen
mungkin lebih sesuai sebagai lampu sorot dibandingkan lampu TL yang
lebih sesuai untuk penerangan umum.<br /><b>2. Fitting</b><br />Fitting
merupakan cara memasang lampu berkaitan dengan tempat dudukan lampu.
Lampu neon jaman dulu dikenal bentuknya panjang yang hingga sekarang
masih digunakan. Bentuk fitting lampu neon yang khusus untuk lampu TL 10
watt, berbeda dengan lampu TL . Demikian juga fitting lampu halogen
berbeda dengan lampu bohlam biasa, karena fitting lampu halogen biasanya
terdapat colokan khusus. Dewasa ini fitting lampu banyak disesuaikan
dengan fitting ulir yang biasa digunakan untuk lampu bohlam biasa.
Termasuk lampu neon bisa dipasang selayaknya memasang bohlam karena
memakai fitting ulir.<br /><b>3. Warna cahaya</b><br />Apakah Anda lebih
menyukai cahaya putih atau cahaya kuning? Dalam aspek efek cahaya, lampu
putih terlihat lebih terang daripada lampu kuning, namun lampu kuning
memberi efek hangat dan lebih romantis.:DAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/12496383350185031331noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5249287861843916286.post-24421959101569681982013-05-07T21:00:00.001-07:002013-05-07T21:00:25.769-07:00Permainan cahaya lampu rumahAgar rumah tampak lebih ‘hidup’ dan indah, gunakan permainan cahaya dari lampu yang Anda pasang.<br />
Sebuah
ruangan sebaiknya memperoleh tiga lapis cahaya agar menjadi lebih hidup
dan lebih dramatis, yaitu pencahayaan umum (general lighting),
pencahayaan khusus (task lighting), dan pencahayaan akses (accent
lighting).<br />
Pencahayaan umum menerangi seluruh ruangan, sehingga
cahaya menyebar keseluruh ruangan. Jangan terpaku memasang lampu pada
tengah plafon, Anda juga bisa menaruhnya di sepanjang tepian langit
ruangan.<br />
Sementara pencahayaan khusus menerapkan fungsi tertentu
dalam sebuah ruangan, seperti lampu gantung di ruang makan, atau lampu
yang dipasang di lemari pakaian. Pencahayaan akses biasanya jika Anda
ingin menonjolkan objek dekoratif, seperti lukisan dan foto.<br />
Ryan
Tirta Yudhistira, Head of Country Marketing Philips Lighting Indonesia
mengatakan setiap ruangan memerlukan pencahayaan yang berbeda agar
penghuni rumah bisa beraktifitas dengan baik.<br />
“Setiap ruangan
memerlukan lampu yang berbeda, ramah lingkungan, dan hemat energi yang
dapat mendorong datangnya inspirasi,” ujarnya.<br />
Selain itu, lampu
juga bisa berfungsi untuk memanipulasi ukuran ruang. Cahaya lampu dapat
digunakan untuk menciptakan ilusi mata.<br /> Ryan menyarankan untuk
memasang lampu dinding berbentuk vertikal pada ruang dengan dinding yang
pendek. Cahaya yang menyebar ke atas dan bawah lampu akan membuat ruang
terkesan lebih tinggi.<br />
Menciptakan kesan ruangan lebih tinggi
juga bisa dilakukan dengan memasang standing lamp dengan arah cahaya ke
atas. Cara ini akan membuat langit-langit lebih terang sehingga terkesan
lebih jauh dari jangkauan.<br />
Cermin bisa menjadi alat bantu, dengan
memasang beberapa buah di satu ruangan. Cermin akan menggandakan cahaya
sehigga ruang terkesan lebih terang dan lebih lapang.<br />
Pemasangan
lampu rumah sebaiknya direncanakan sejak awal dengan membuat gambar
denah. Gambar posisi lampu dibandingkan dengan posisi barang perabot
besar, seperti meja makan, sofa, tempat tidur, dan lemari.<br />
Hal
tersebut perlu dilakukan agar Anda bisa mengkalkulasi kebutuhan cahaya
di setiap ruangan dan kebutuhan total satu rumah. Posisi lampu bisa
berubah dengan fleksibel, kecuali pencahayaan umum.<br />
Pencahayaan
khusus dan pencahayaan aksen bisa mengikuti posisi perabot yang ada.
Pastikan juga letak saklar dan colokan listrik terjangkau, jangan sampai
ada kabel panjang menjuntai yang bisa membahayakan langkah orang lalu
lalang.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12496383350185031331noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5249287861843916286.post-5643304850100919082013-05-07T20:58:00.002-07:002013-05-07T20:58:36.561-07:00Beton eksposeDewasa ini, tersedia banyak sekali tersedia pilihan finishing bagi
sebuah bangunan. Ingin bermain dengan warna? Saat ini sudah tersedia cat
oplosan dengan ribuan warna yang bisa dipilih sesuai keinginan. Ingin
memaksimalkan kesan alami? Bisa dilakukan dengan mengekspose material
yang dipergunakan, misalkan batu bata ekspose, batu alam ekspose, dan
kayu ekspose. Jenuh dengan itu semua? Tidak ada salahnya bila kita
mencoba bereksperimen dengan memilih jenis finishing yang satu ini :
yaitu tanpa finishing apapun. Tanpa finishing? Betul sekali, saat ini
mulai banyak arsitek yang memilih desain bangunannya untuk tampil
‘telanjang’ alias tanpa finishing apapun. Sebetulnya hal tersebut bukan
barang baru, karena arsitek Tadao Ando sudah memulainya sejak tahun
1979. Tetapi di tengah banyaknya pilihan finishing yang tersedia pada
saat ini, tanpa finishing justru menjadi suatu pilihan yang menarik.<br />
Istilah beton ekspose mungkin kurang tepat, karena sebetulnya yang
diekspose adalah material semen yang menjadi bahan utama untuk plesteran
dan acian dinding. Setelah selesai dinding dibiarkan apa adanya tanpa
finishing sedikitpun. Warna abu-abu mentah yang dihasilkan oleh semen
yang telah mengering justru bisa menghasilkan nuansa yang eksotis.
Karena identik dengan warna beton, maka sistem semen ekspose seperti ini
biasa dikenal dengan istilah beton ekspose.<br />
Lalu, di mana saja kita mengaplikasikan efek beton ekspose tersebut
?. Hampir pada tiap elemen bangunan, baik interior maupun eksterior.
Efek beton ekspose ini bisa diaplikasikan pada bidang dinding, lantai,
plafond, dan lain-lain.<br />
Dengan material yang sama, dengan warna yang sama, bisa diperoleh beberapa jenis tekstur yang teknik yang berbeda :<br />
<ul>
<li>Plesteran biasa. Setelah selesai diplester seperti biasa, dinding
bata tidak diaci, melainkan dibiarkan begitu saja. Efek yang dihasilkan
adalah permukaan dinding yang setengah kasar, tetapi tetap rata, karena
sebelumnya plesteran sudah digosok hingga rata</li>
<li>Plesteran kamprot. Dengan teknik ini akan diperoleh bidang permukaan
yang kasar dan bertekstur. Teknik ini bisa diterapkan di bidang-bidang
tertentu yang dipilih menjadi aksen. Teknis pengerjaannya tentu lebih
sulit daripada plesteran biasa.</li>
<li>Acian halus. Caranya sama persis dengan teknik yang biasa dilakukan
pada dinding konvensional. Setelah diplester, permukaan dinding lalu
diaci dengan menggunakan semen yang dicampur dengan air. Dengan cara ini
akan dihasilkan permukaan yang halus, <em>doft</em> (tidak mengkilat), dengan warna abu-abu tua, dan tekstur yang dihasilkan oleh bekas gosokan.</li>
<li>Tali air. Untuk bidang semen ekspose yang luas, biasanya tali air
diperlukan untuk memberikan aksen sehingga menghasilkan bidang-bidang
yang lebih kecil. Adanya tali air ini memberikan efek seolah-olah bidang
dinding tersebut terbuat dari lempengan-lempengan beton pra cetak.</li>
</ul>
Setiap teknik finishing tentu memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihan dari finishing beton ekspose ini antara lain adalah :<br />
<ol>
<li>Hasil akhir yang dihasilkan akan mempunyai aksen dan tekstur yang
sangat menarik dan alami, apalagi bila dikombinasikan dengan permainan
pencahayaan.</li>
<li>Terhindar kemungkinan terjadinya pemilihan warna yang kurang serasi.
Warna beton ekspose yang monokrom justru akan lebih menonjolkan bentuk
bangunan.</li>
<li>Mengurangi perawatan bangunan. Untuk finishing berupa cat, maka
bangunan harus dicat ulang paling tidak setiap 5 tahun sekali. Untuk
finishing beton ekspose cukup dibersihkan secara berkala.</li>
<li>Mengurangi biaya pembangunan, karena menghilangkan alokasi biaya untuk finishing.</li>
</ol>
Sedangkan kelemahan dari sistem beton ekspose ini adalah :<br />
<ol>
<li>Harus mempergunakan tukang yang berpengalaman dan mempunyai skill tinggi.</li>
<li>Kemungkinan timbulnya lumut, terutama pada material yang bertekstur
kasar. Hal tersebut bisa diatasi dengan penggunaan coating berwarna
clear dan doft.</li>
</ol>
Hasil akhir yang diperoleh dalam membuat material beton ekspose ini tergantung pada :<br />
<ol>
<li>Kualitas material. Material utama yang diperlukan adalah semen,
pasir, dan air. Pemilihan jenis semen yang baik diperlukan untuk
mendapatkan hasil yang baik pula. Pasir juga demikian, sebaiknya dipilih
jenis pasir muntilan yang bersih dari tanah dan lumpur, bertekstur
sedang (tidak terlalu halus dan tidak terlalu kasar). Dapat juga
dipertimbangkan untuk mempergunakan semen instan yang lebih praktis,
karena tinggal menuangkan campuran yang sudah tersedia dalam zak dan
menambahkan air.</li>
<li>Kemampuan tukang. Mutlak diperlukan tukang yang berpengalaman dan
memiliki skill yang baik. Karena teknik beton ekspose ini identik dengan
style modern minimalis-modern yang mengutamakan kerapihan, kesikuan,
dan kelurusan sudut-sudut permukaan bidang.</li>
<li>Alat yang benar. Alat-alat yang diperlukan adalah :</li>
</ol>
<ul>
<li>Roskam kayu. Dipergunakan untuk mengaplikasikan plester. Aplikasi
plester ini setebal 8-15mm. Material kayu yang dipergunakan akan menarik
pasir ke permukaan, sehingga menghasilkan tekstur yang cukup kasar.
Tekstur yang agak kasar ini diperlukan untuk menempelnya acian. Jangan
mempergunakan roskam besi untuk plester, hasilnya akan bergelombang,
menghasilkan tekstur yang terlalu halus, menarik air semen ke permukaan,
dan menyulitkan pengerjaan acian.</li>
<li>Jidar. Jidar diperlukan untuk meratakan permukaan plesteran. Jidar
yang baik terbuat dari aluminium ukuran 2x5cm dengan panjang 2m.
Sebaiknya, jangan mempergunakan jidar dari kayu, karena tidak bisa
dijamin tingkat kelurusannya.</li>
<li>Sendok semen. Diperlukan untuk mencampur adukan semen, pasir, dan air, atau semen instan dan air.</li>
<li>Ember/Bucket. Untuk tempat pencampuran. Jangan mencampur semen di
atas permukaan tanah, karena akan memungkinkan tercampurnya
material-material dari luar. Mencampur di atas keramik ataupun dak beton
sebaiknya juga dihindari, karena akan meninggalkan bekas yang sangat
sulit dihilangkan.</li>
<li>Roskam besi. Dipergunakan untuk aplikasi acian / <em>skimcoat</em>.
Lapisan ini biasanya setebal 1-3mm. Jangan mempergunakan roskam kayu
untuk acian, karena akan menimbulkan bekas kekuningan. Alat yang sama
bisa dibuat sendiri oleh tukang dengan menggunakan pipa paralon PVC yang
dipotong dan diratakan.</li>
<li>Balok styrofoam atau karet. Dipergunakan untuk menggosok acian yang
setengah kering, guna menghasilkan permukaan yang keras, halus, dan
rata.</li>
<li>Kawat ayam dengan bingkai kayu. Kawat ayam ini diperlukan untuk
membuat plesteran kasar yang disebut plester kamprot. Sebaiknya dinding
yang akan dikamprot diplester rata dulu terlebih dahulu, untuk
menghasilkan hasil kamprotan yang lebih baik. Lempar adukan semen ke
arah dinding yang akan dikamprot dari jarak 30cm menerobos kawat ayam.
Untuk menghasilkan plester kamprotan bisa diperoleh dengan teknik lain.
Tempelkan dulu plesteran dengan roskam ke bidang dinding seperti biasa,
tunggu setengah kering, lalu gosok dengan roskam kayu yang dilapisi kain
dengan gerakan melingkar.</li>
</ul>
Selain hal-hal di atas, ada hal lain yang perlu diperhatikan pada saat pembuatan permukaan beton ekspose, yaitu :<br />
<ul>
<li>Material pasir harus dicuci dan diayak</li>
<li>Campuran antara pasir dengan semen untuk plester adalah 1 : 3, atau 1 : 5</li>
<li>Dinding yang akan diplester harus diberi kepalan/kelabangan setiap jarak 1 meter, untuk acuan kelurusan dan kesikuan.</li>
<li>Sebelum dinding diplester dan diaci, pastikan seluruh instalasi
listrik dan air sudah tertanam dalam bidang dinding untuk menghindari
pekerjaan pembobokan ulang. Pembobokan akan menyebabkan perbedaan warna
dan tekstur (<em>belang</em>) antara plester/acian lama dan baru.</li>
<li>Setelah dinding selesai diplester, minimal 24 jam setelahnya baru boleh dilakukan pekerjaan acian.</li>
</ul>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12496383350185031331noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5249287861843916286.post-26911182274326714202013-05-07T20:54:00.003-07:002013-05-07T20:54:52.609-07:00Teknik pengecatan<div style="text-align: justify;">
Jika akan mengecat Anda juga harus tahu bagaimana menggunakan peralatan
aplikasinya seperti kuas dan roller. Bagaimana membuat takaran tepat
warna cat dan kemudian mengaplikasikannya. Hal ini sangat penting karena
warna cat berpengaruh pada dekorasi interior rumah, baik itu untuk
ruang keluarga, kamar tidur, hingga eksterior rumah. Apalagi jika Anda
berniat melakukan pengecatan sendiri.</div>
<div style="text-align: center;">
<img alt="teknik mengecat" src="http://edupaint.com/images/stories/Artikel/2011/juli/110711-Art02-IMG02.jpg" style="height: 200px; margin: 2px 4px; width: 200px;" /></div>
<div style="text-align: justify;">
Anda tidak perlu cemas karena pada artikel kali ini kami memberikan tips bagaimana teknik pengecatan yang benar. Lihat yuk!</div>
<div style="text-align: justify;">
Tips Aplikasi cat:</div>
<div style="text-align: justify;">
Semua orang pasti ingin mendapatkan hasil pengecatan yang bagus, tidak
bermasalah, dan keindahannya tahan lama. Untuk hasil yang sempurna kita
perlu melakukan langkah-langkah berikut ini:</div>
<ol>
<li style="text-align: justify;">
Lakukan pengamplasan untuk membuka pori-pori tembok dan bersihkan
kotoran-kotoran yang menempel seperti debu, lemak, minyak, dll.</li>
<li style="text-align: justify;">
Jika terdapat retak rambut atau bagian yang tidak rata gunakan
plamur/dempul tembok untuk interior. Gunakan semen filler atau campuran
semen dan bonding agent sebagai dempul untuk tembok eksterior.</li>
<li style="text-align: justify;">
Terlebih dahulu aplikasikan cat dasar atau alkali resisting primer
sebelum melapisi cat tembok. Tujuannya untuk Menahan alkali,
meningkatkan daya lekat cat, meratakan penyerapan cat, dan warna lebih
cepat menutup sehingga penggunaan cat lebih irit.</li>
<li style="text-align: justify;">
Ikuti anjuran pemakaian dan perbandingan campuran cat dengan pengenceran yang tercantum dalam kemasan cat.</li>
<li style="text-align: justify;">
Gunakan alat aplikasi yang berkualitas. Perhatikan juga peruntukannya, apakah untuk cat berbahan dasar air atau minyak.</li>
<li style="text-align: justify;">
Jangan melakukan pengecatan pada saat cuaca ekstrim seperti terlalu terik, hujan deras, dan malam hari.</li>
</ol>
Dengan melakukan tips teknik aplikasi cat tersebut, Anda tidak hanya
akan mendapatkan hasil akhir yang sempurna tetapi juga bisa menghemat
anggaran biaya pengecatan.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12496383350185031331noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5249287861843916286.post-37285681697374936852013-03-16T00:17:00.000-07:002013-03-16T00:17:12.334-07:00memperbaiki sendiri kipas angin rusak<div style="border-bottom: 1px solid #ccc; border-top: 1px solid #ccc; float: left; height: 20px; margin: 5px 0px 5px 0px; padding: 8px 0px; width: 100%;">
<div style="float: left; font: normal 12px Georgia; padding-left: 0px;">
Share:
</div>
<div style="float: left; padding-left: 8px;">
<div class="fb-share-button fb_iframe_widget" data-type="button_count">
<span style="height: 18px; width: 88px;"></span></div>
</div>
<div style="float: left; padding-left: 8px;">
<span class="db-wrapper db-clear db-compact"><span><span class="db-container db-submit"><span class="db-body db-compact"><span class="db-count"></span><a class="db-anchor" href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=5249287861843916286">digg</a></span></span></span></span>
</div>
<div style="float: left; padding-left: 8px;">
</div>
<div style="float: left; padding-left: 10px;">
</div>
</div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHXVCIM3o8zuOjMLWqeRO3enkGWV90Osgjl43Zv022nFWnDDNXMqLz-l3nM4GT8isrvFgdd0NR5TDDah_OfXl8hn6rrhHf4vcFtLaUqCLNvhnXzJRylVccQLcrQkpRrTJo8wlOvnGDOXg/s1600/DSC00009.JPG" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="servis kipas angin1" border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHXVCIM3o8zuOjMLWqeRO3enkGWV90Osgjl43Zv022nFWnDDNXMqLz-l3nM4GT8isrvFgdd0NR5TDDah_OfXl8hn6rrhHf4vcFtLaUqCLNvhnXzJRylVccQLcrQkpRrTJo8wlOvnGDOXg/s320/DSC00009.JPG" width="320" /></a></div>
Memperbaiki atau servis sendiri kipas
angin rusak sebenarnya tidak terlalu sulit.Kipas angin dipasaran
terdapat dua jenis yaitu kipas angin biasa dengan sistem kontrol biasa /
manual dan <a href="http://coretanaba.blogspot.com/2012/07/servis-kipas-angin-miyako-remot.html">kipas angin remot </a>dengan sistem kontrol digital atau bisa dengan remot. Kalau yang biasa untuk menghidupkan atau mengatur kecepatan harus
menekan tombol-tombol pada panel kipas angin. Kalau yang digital /
remot pengoperasian bisa dilakukan lewat remot.Kali ini kita ngoprek kipas angin biasa.</div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
</div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
Pada kipas angin biasa terdapat tiga bagian utama yaitu tombol kontrol, timer
dan motor listrik. Jika salah satu dari ketiga bagian utama tadi
bermasalah maka kipas angin tidak bisa berputar atau hidup.
</div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
</div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
<b>Tombol Kontrol</b></div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
Tombol kontrol biasanya terdiri dari
empat tombol yaitu satu tombol untuk netral dan tiga tombol untuk
pengatur kecepatan. Kecepatan pada kipas angin rast-rata terdapat
tiga tingkat yaitu lambat, sedang dan cepat. Bagian ini jarang
rusak, paling hanya kotor saja. Bagian kontrol dapat input dari
outputnya timer.
</div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
</div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
<b>Timer</b></div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
Bagian timer berfungsi untuk mengontrol
on / off kipas angin sesuai dengan waktu yang diseting. Biasanya
seting waktu maksimal adalah satu jam. Kerusakan bagian ini
mengakibatkan arus tidak masuk ke tombol kontrol. Jumper saja kabel
input dan output ke timer untuk mengatasi kerusakan pada timer atau
ganti timer baru</div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
<br />
<b><br /></b>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYP40SO4gKESXkR0g5IA-nyVpMFloWARTQqoB8eBQ8aMbhzT2b-z2ZimjgqgZNi8v5Lk7gQWusq-vjmqhohfI-0tVGn5hcaatKV84J5t2tfhBf6-m3evO5pY_-nZRkUeBS9tyWPOjE5gM/s1600/DSC00012.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="servis kipas angin5" border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYP40SO4gKESXkR0g5IA-nyVpMFloWARTQqoB8eBQ8aMbhzT2b-z2ZimjgqgZNi8v5Lk7gQWusq-vjmqhohfI-0tVGn5hcaatKV84J5t2tfhBf6-m3evO5pY_-nZRkUeBS9tyWPOjE5gM/s320/DSC00012.JPG" width="320" /></a></div>
<b><br /></b>
</div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
<b>Motor listrik</b></div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
Motor listrik pada kipas angin berputar
normal jika :</div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
</div>
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=5249287861843916286" name="more"></a><br />
<div style="margin-bottom: 0in;">
a. Ada arus listrik yang masuk</div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
Arus listrik bisa masuk / mengalir ke
motor listrik jika bagian timer, tombol pengontorl dan thermal fuse
tidak bermasalah. Untuk mengecek kondisi tadi adalah dengan mengukur
menggunakan tester pada posisi x1 di kabel colokan kipas angin dalam
kondisi mati dengan tombol kontrol dan timer di “on”. Jika jarum
bergerak sedikit berarti timer, tombol kontrol dan thermal fuse masih
oke. Atau jika kipas dalam kondisi “on” / tersambung ke listrik
maka akan terdengar bunyi “ngeng” atau dengung di motor listrik.<br />
<br />
b. Kapasitor </div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
Kapasitor yang kurang bagus atau sudah
rusak bisa membuat kipas angin tidak berputar saat dihidupkan atau
berputar tapi pelan. Kipas bisa berputar jika dibantu terlebih dahulu
dengan memutarkan baling-balingnya. Motor jika disentuh panasnya
tidak normal. Kipas angin dengan kondisi seprti ini kemungkinan besar
bermasalah di kapasitornya, ganti saja dengan yang baru dengan ukuran
yang sama.</div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjt0TLX7nBWFvKU1RCVHg7W47enx_RuFdgrDQTvvlYGrTEcs9HqRSvOhBGeIfIJD5D8akpifduSBLeDgF4ZurW40eIGUX2EDcDKL7HVIbB6WdD6MqwXQ2rcLAcGO6R6nt8LdaZeXvtkAx4/s1600/DSC00010.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="servis kipas angin2" border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjt0TLX7nBWFvKU1RCVHg7W47enx_RuFdgrDQTvvlYGrTEcs9HqRSvOhBGeIfIJD5D8akpifduSBLeDgF4ZurW40eIGUX2EDcDKL7HVIbB6WdD6MqwXQ2rcLAcGO6R6nt8LdaZeXvtkAx4/s320/DSC00010.JPG" width="320" /></a></div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
</div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
c. Kumparan/lilitan </div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
Untuk mengetahui kumparan pada motor
listrik bagus atau tidak bisa dilakukan seperti dengan cara a. Dan
pastikan bahwa timer, tombol kontrol dalam kondisi ok. Kumparan
bermasalah biasanya dibarengi dengan putusnya thermal fuse. Kumparan
yang rusak bisa diservis dengan menggulung/melilit ulang atau kalau ingin
cepat diganti dengan lilitan yang sudah jadi.</div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
</div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
</div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
d. Thermal fuse</div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
Thermal fuse berfungsi sebagai pengaman
kumparan pada motor listrik. Jika kumparan panas atau mendapat arus
terlalu besar thermal fuse akan aktif. Thermal fuse aktif maka arus
listrik tidak mengalir ke kumparan dan kipas angin tidak akan
berputar. Kerusakan pada thermal fuse bisa dicek seperti cara a.
Untuk memperbaiki kerusakan kipas angin gara-gara thermal fuse
adalah dengan menjumper / menyambungnya atau ganti dengan yang baru. Cuma
masalahnya adalah untuk melepas thermal fuse harus membuka lilitan /
kumparan terlebih dahulu. Thermal fuse biasa terletak dipangkal
kumparan motor listrik .Butuh kesabaran dan hati-hati ketika
mengganti thermal fuse. Salah-salah lilitan malah menjadi putus.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgA7xCId9T2VN6aUDH32WPg2P0UOFy4owdr78Oe2BSlQLOACFpBLirL2L9_sf0R26cD646bkrn8QacSfNUn-PIhBz3e6uBDoNG34Fc18afli-cFidD7Y1IkWwUbgCcsrKw9HTy10Pr_Aig/s1600/DSC00016.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="servis kipas angin3" border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgA7xCId9T2VN6aUDH32WPg2P0UOFy4owdr78Oe2BSlQLOACFpBLirL2L9_sf0R26cD646bkrn8QacSfNUn-PIhBz3e6uBDoNG34Fc18afli-cFidD7Y1IkWwUbgCcsrKw9HTy10Pr_Aig/s320/DSC00016.JPG" width="320" /></a></div>
</div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2IXdNkn-f7Qv6-0YiIxDfo3_6wVVfweQhRA78Ddyp9L6qbLaZjLzxnZOMzq0k-dsF0e1UNsyr6KKpKee-Vet-lbSIDax30bTAQt8FH_dCo21-qzUuMtthMK8wYnSk-uXXwHxH2AywAI0/s1600/DSC00018.JPG" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="servis kipas angin4" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2IXdNkn-f7Qv6-0YiIxDfo3_6wVVfweQhRA78Ddyp9L6qbLaZjLzxnZOMzq0k-dsF0e1UNsyr6KKpKee-Vet-lbSIDax30bTAQt8FH_dCo21-qzUuMtthMK8wYnSk-uXXwHxH2AywAI0/s1600/DSC00018.JPG" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Thermal fuse</td></tr>
</tbody></table>
</div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
e. Bagian mekanik</div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
Kerusakan pada bagian mekanik motor
listrik kipas angin bisa membuat kipas tidak berputar, berputar tapi
lambat dan suhu motor menjadi cepat panas. Bagian mekanik bermasalah
membuat rotor motor tidak center. Ciri-cirinya adalah jika kipas
angin diputar dalam kondisi off terasa berat. Ganti bearing / bushing
dengan yang baru. Terkadang kotor pada bagian ini juga bisa menyebabkan hal serupa.</div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
</div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
Dengan mengetahui cara kerja kipas angin tentunya menjadi lebih mudah
dalam melakukan servis atau perbaikan pada kipas angin.Selamat ngoprek..</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12496383350185031331noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5249287861843916286.post-58334527235609440012013-03-16T00:14:00.002-07:002013-03-16T00:14:24.387-07:00Pengelasan<b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Pengelasan</span></b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"> atau istilah tekniknya adalah <b>welding</b>
merupakan suatu teknik penyambungan logam dengan cara mencairkan
sebagian logam induk dan logam pengisi dengan atau tanpa tekanan serta
dengan atau tanpa logam penambah sehingga menghasilkan sambungan yang
kontinyu. <br />
<br />
Adapun Lingkup penggunaan teknik pengelasan dalam konstruksi meliputi :</span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Perpipaan, konstruksi baja, bejana tekan, pipa pejal, lempengan logam dan sejenisnya <br />
<br />
Selain untuk pembuatan, proses pengelasan dapat juga dipergunakan untuk
merepair/menyempurnakan, misalnya untuk mengisi lubang-lubang pada
proses pengecoran. Adapun fungsi lainnya yaitu membuat lapisan las pada
perkakas mempertebal bagian-bagian yang sudah aus, dan macam –macam
reparasi lainnya. <br />
<br />
Pengelasan bukan tujuan utama dari kontruksi, tetapi hanya merupakan
sarana untuk mencapai ekonomi pembuatan yang lebih baik. Karena itu
rancangan las dan cara pengelasan harus betul-betul memperhatikan dan
memperlihatkan kesesuaian antara sifat-sifat lasdengan kegunaan
kontruksi serta kegunaan disekitarnya. <br />
<br />
Berdasarkan definisi dari DIN (Deutch Industrie Normen) las adalah
ikatan metalurgi pada sambungan logam paduan yang dilaksanakan dalam
keadaan lumer atau cair. Dari definisi tersebut dapat dijabarkan lebih
lanjut bahwa las adalah sambungan setempat dari beberapa batang logam
dengan menggunakan energi panas. <br />
<br />
<b>KLASIFIKASI METODE PENGELASAN & PEMOTONGAN </b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Metode Pengelasan</span></b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Dapat dibagi dua golongan, yaitu </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">a. Klasifikasi berdasarkan kerja; seperti : Las Cair, Las tekan, Las Patri dan sebagainya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">b. Klasifikasi berdasarkan energi yang digunakan; seperti : las listrik, las kimia, las mekanik dan seterusnya. <br />
<br />
Berdasarkan klasifikasi ini pengelasan dapat dibagi dalam tiga kelas utama yaitu :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">1. Pengelasan cair</span></b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">,
yaitu : cara pengelasan dimana sambungan dipanaskan sampai mencair
dengan sumber panas dari busur listrik atau sumber api gas yang
terbakar.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">2. Pengelasan tekan</span></b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">, yaitu : cara pengelasan dimana sambungan dipanaskan dan kemudian ditekan hingga menjadi satu</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">3. Pematrian</span></b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">,
yaitu : cara pengelasan diman sambungan diikat dan disatukan dengan
menggunakan paduan logam yang mempunyai titik cair rendah. Dalam hal ini
logam induk tidak turut mencair.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Pemotongan</span></b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Pemotongan
yang dimaksud adalah cara memotong logam yang didasarkan atas
mencairkan logam yang dipotong. Cara yang banyak digunakan dalam
pengelasan adalah pemotongan dengan gas oksigen dan pemotongan dengan
busur listrik. <br />
<br />
<b>Dibawah ini klasifikasi dari cara pengelasan : <br />
a) Pengelasan cair seperti :</b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">- Las gas, Las listrik terak, Las listrik gas, Las listrik termis, Las listrik elektron, Las busur plasma</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">b) Pengelasan tekan </span></b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">seperti :<br />
- Las resistensi listrik , Las titik, Las penampang, Las busur tekan,
Las tekan, Las tumpul tekan, Las tekan gas, Las tempa, Las gesek, Las
ledakan, Las induksi, Las ultrasonic </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">c) Las busur:</span></b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">- Elektroda terumpan<b><br />
d) Las busur gas</b>:<br />
- Las m16 dan Las busur CO2 </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">e) Las busur gas dan fluks </span></b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><br />
-Las busur CO2 dengan elektroda berisi fluks dan Las busur fluks <br />
<b>f) Las elektroda berisi fluks </b><br />
-Las busur fluks, Las elektroda tertutup, Las busur dengan elektroda
berisi fluks, Las busur terendam, Las busur tanpa pelindung, Elektroda
tanpa terumpan <br />
<b>g)</b>Las TIG atau las wolfram gas <br />
<br />
<b>LAS BUSUR LISTRIK </b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Las
busur listrik termasuk suatu proses penyambungan logam dengan memakai
tenaga listrik sebagai sumber panas. Jadi surnber panas pada las listrik
ditimbulkan oleh busur api arus listrik, antara elektroda las dan benda
kerja. <br />
<b>Jenis sambungan dengan las listrik ini merupakan sambungan tetap. <br />
Penggolongan macam proses las listrik antara lain, ialah : </b><br />
<b>1. Las listrik dengan Elektroda Karbon</b>, misalnya : <br />
a. Las listrik dengan elektroda karbon tunggal <br />
b. Las listrik dengan elektroda karbon ganda. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">2. Las Listrik dengan Elektroda Logam</span></b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">, misalnya </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">a. Las listrik dengan elektroda berselaput</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">b. Las listrik TIG (Tungsten Inert Gas)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">c. Las listrik submerged.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><br />
<b>Las Listrik TIG</b> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Las
listrik TIG (Tungsten Inert Gas = Tungsten Gas Mulia) menggunakan
elektroda wolfram yang bukan merupakan bahan tambah. Busur listrik yang
terjadi antara ujung elektroda wolfram dan bahan dasar merupakan sumber
panas, untuk pengelasan. Titik cair elektroda wolfram sedemikian
tingginya sampai 3410° C, sehingga tidak ikut mencair pada saat terjadi
busur listrik.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><br />
<br />
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Las Listrik Submerged</span></b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Las
listrik submerged yang umumnya otomatis atau semi otomatis menggunakan
fluksi serbuk untuk pelindung dari pengaruh udara luar. Busur listrik di
antara ujung elektroda dan bahan dasar di dalam timnunan fluksi
sehingga tidak terjadi sinar las keluar seperti biasanya pada las
listrik lainya. Operator las tidak perlu menggunakan kaca pelindung mata
(helm las).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Pada
waktu pengelasan, fluksi serbuk akan mencir dan membeku dan menutup
lapian las. Sebagian fluksi serbuk yang tidak mencair dapat dipakai lagi
setelah dibersihkan dari terak-terak las.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Elektora
yang merupakan kawat tampa selaput berbentuk gulungan (roll) digerakan
maju oleh pasangan roda gigi yang diputar oleh motor listrik ean dapat
diatur kecepatannya sesuai dengan kebutuhan pengelasan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><br />
<br />
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Las Listrik MIG</span></b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Seperti
halnya pad alas listrik TIG, pad alas listrik MIG juga panas
ditimbulkan oleh busur listrik antara dua electron dan bahan dasar.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Elektroda keluar melalui tangkai bersama-sama dengan gas pelindung.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Demikian uraian ringkas mengenai Teknik Pengelasan, semoga bermanfaat.</span></div>
<span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br /></span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12496383350185031331noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5249287861843916286.post-71999721073488184772013-03-15T23:59:00.001-07:002013-03-15T23:59:47.202-07:00 MENGATASI TEMBOK RUMAH YANG RETAK <h3 class="post-title entry-title" itemprop="name">
MENGATASI TEMBOK RUMAH YANG RETAK
</h3>
<div class="post-header">
</div>
Dalam kehidupan sehari-sehari, kita mungkin pernah menemukan kejadian
keretakan dinding rumah. Ada kalanya pembangunan rumah masih tergolong
baru, namun keretakan sudah ada. Bagaimana hal ini bisa terjadi dan apa
yang harus dilakukan untuk menanganinya?<br />
<br />
Untuk mengetahui bagaimana hal itu bisa terjadi, kita perlu ketahui
bahwa ada banyak penyebab terjadinya keretakan pada tembok rumah,
seperti:<br />
<ol>
<li>Adanya getaran atau benturan yang cukup kuat.</li>
<li>Adanya pergeseran tanah.</li>
<li>Adukan semen yang kurang baik.</li>
<li>Pemilihan kualitas bahan yang kurang baik.</li>
<li>Kualitas air yang mengandung bahan kimia.</li>
<li>Perencanaan bangunan yang kurang matang.</li>
</ol>
Apabila kita belum terlanjur membangun, kita bisa antisipasi atau
mengurangi resiko keretakan dinding dengan beberapa hal berikut ini;<br />
<br />
<ol>
<li>Pilihlah lokasi tanah yang rata, kuat dan tidak mudah bergerak.</li>
<li>Hindari membangun rumah di daerah sekitar lereng, bukit, berdekatan
dengan arus air sungai, kecuali bila Anda punya struktur dan insinyur
teknik yang handal.</li>
<li>Gunakan bahan bangunan dengan kualitas baik dan juga air yang cukup bersih dan murni.</li>
<li>Jaga kualitas adukan semen, agar kualitas adukan sama di setiap area.</li>
<li>Perkuat struktur bangunan Anda, bisa dengan menambah volume pondasi dan menambah besi tulangan untuk struktur sloof.</li>
<li>Awasi proses pembangunan dengan seksama.</li>
<li>Pilih pelaksana pembangunan yang handal.</li>
</ol>
Namun bila kita memang sudah harus berhadapan dengan permasalah tembok
yang retak, berikut akan kita bahas cara untuk mengatasi tembok yang
retak tersebut, sebagai berikut:<br />
<br />
<ol>
<li>Ada baiknya biarkan dulu dinding yang retak untuk waktu cukup lama,
mungkin sebulan s/d 3 bulan. Hal ini diperlukan untuk mengetahui apakah
retakan akan masih terjadi lagi, atau kemanakan arah dari keretakan
tersebut.</li>
<li>Apabila ternyata keretakannya sudah berhenti, tidak berkepanjangan,
dan jenis retaknya halus sekali (sering disebut retak rambut),
penanganannya cukup dengan memberi dempul atau semen khusus. Lakukan
pendempulan dengan rapi, agar minim perbedaan antara dinding dengan
dempul yang kita aplikasikan. Lebih disarankan untuk menggunakan semen
khusus menambal retak dinding, karena dengan semen ini kita bisa
sekaligus mencampur dengan cat yang sesuai dengan warna dinding yang
ada, sehingga ketika penambalan dengan semen selesai, dinding sudah bisa
kelihatan rapih lagi.</li>
<li>Apabila ternyata keretakan cukup lebar dan panjang (antara 2 mm - 1
cm), lebih baik lakukan pengetrikan/ pahatan/ pelubangan pada sisi kiri
kanan retakan (minimal 5 cm ke kiri dan 5 cm ke kanan). Lakukan
pengetrikan sampai dengan terlihat bahan utama tembok. (bata, silikon
atau bahan lainnya). Siramkan air ke area yang sudah diketrik, lalu
lakukan pemlesteran ulang. Dalam melakukan pemelesteran ulang, pastikan
campuran adukan untuk menambal benar-benar pada kualitas yang baik.
Pilih pasir yang sudah diayak yang tidak mengandung lumpur, lalu campur
dengan semen. Semen: Pasir = 1 : 3. Artinya 1 liter semen diaduk dengan 3
liter pasir (minimal, lebih banyak semen akan menjadi lebih baik).
Lakukan pemelesteran dengan menyirakan beberapa mm untuk acian dan cat,
sehingga pada saat finishing dan dicat, tembok akan kembali rata seperti
semula.</li>
<li>Apabila ternyata keretakan cukup parah, lebih dari 1 cm, pada area
yang sudah diketrik, sebaiknya pasangkan pin (plat) yang dilubangi dan
diberi baut ke area dinding yang retak. Lakukan pembautan berseberangan,
sehingga plat dapat memberi tahanan dan ikatan terhadap tembok/
dinding.</li>
<li>Namun bila ternyata keretakan lebih dari 2 cm, ada baiknya dilakukan
evaluasi terhadap bangunan. Kemungkinan terjadi penurunan pondasi, atau
level tanah, atau pergesedan tanah. Untuk hal ini akan kita bahas pada
pertemuan berikutnya. </li>
</ol>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12496383350185031331noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5249287861843916286.post-80440291194448083022013-03-15T23:34:00.001-07:002013-03-16T00:14:07.734-07:00Cara Membuat Kanopi<br />
<header class="entry-header">
<h1 class="entry-title">
Cara Membuat Kanopi</h1>
<div class="entry-meta">
<span class="cats-links"><br /></span> </div>
</header>
<br />
Cuaca yang tidak menentu untuk saat ini yang tidak bisa ditebak hujan
atau panas telah mempengaruhi dunia global. Ingin memiliki rumah yang
memiliki taman disamping garasi dapat dibuat sesuai keinginan.<br />
Bahan yang digunakan adalah hollow besi yang berdesain minimalis
dengan material penutup menggunakan polycarbonat atau kaca.
Masing-masing penggunaan bahan penutup memiliki kelebihan dan
kekurangan.<br />
Langkah yang harus diperhatikan dalam merencanakan pembuatan kanopi adalah sebagai berikut :<br />
<ol>
<li>Tentukan desain yang diinginkan oleh Anda sesuai dengan budget</li>
<li>Sesuaikan dengan lapangan dan bahan yang akan digunakan</li>
<li>Pertama yang dilakukan adalah pembuatan tiang untuk kanopi dari hollow besi berukuran 5×5 atau 5×10</li>
<li>Jika tiang kanopi telah selesai terpasang, kita siapkan bahan penutup kanopi</li>
<li>Jika Anda menggunakan bahan Polycarbonat keuntungan yang didapat
adalah bahan ringan namun dari segi daya tahan bahan sekitar 1-2 tahun</li>
<li>Sedangkan bila menggunakan bahan kaca disarankan adalah kaca
tempered 10mm (minimal) atau menggunakan kaca tempered laminate 5mm +
5mm. Bahan yang kuat dan mantap untuk diletakan sebagai penutup. Dengan
daya tahan yang lebih lama dari bahan polycarbonat</li>
<li>Langkah terakhir adalah memberikan perekat pada bahan penutup agar kedap dari air.</li>
</ol>
Impian Anda untuk memiliki taman disamping garasi telah dapat dinikmati.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12496383350185031331noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5249287861843916286.post-35371527334330025622013-03-13T09:38:00.005-07:002013-03-13T09:38:58.131-07:00MENGHITUNG PLAT BETON<h3 class="post-title entry-title">
<a href="http://rumahdangriya.blogspot.com/2012/03/menghitung-plat-beton.html">MENGHITUNG PLAT BETON</a>
</h3>
<span style="font-size: 12pt;">Bagaimana cara menghitung dak beton, itulah uraian yang akan kita paparkan pada tulisan ini.</span><br /><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br />
<span style="font-size: 12pt;">Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk
konstruksi bangunan gedung dan perumahan diekeluarkan oleh Badan Standardisasi
Nasional dengan nomor SNI 7394:2008. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt;">Pembaca yang kami hormati, pada kali ini kami akan
sedikit menuliskan bagaimana cara menghitung dak beton, juga sering disebut plat
beton atau bisa disebut juga plat lantai beton. Kami batasi bahwa yang kami maksud
hitungan bukanlah cara hitung kekuatan dak beton, akan tetapi dari SNI yang
akan kami sajikan nantinya kita coba uraikan beberapa informasi yang semoga
dapat bermanfaat bagi anda sekalian. Baiklah langsung saja kita ke TKP, pada SNI
7394:2008 dan lebih tepatnya pada halaman 12 pada poin nomor 6.32 Membuat 1 m3
plat beton bertulang (150 kg besi + bekisting). </span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
</div>
<div align="center" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; border: medium none; width: 333px;">
<tbody>
<tr style="height: 19.65pt;">
<td colspan="2" style="border-color: black black windowtext; border-style: solid solid double; border-width: 1.5pt 1pt 1.5pt 1.5pt; height: 19.65pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 133.8pt;" width="178"><div align="center" class="Default" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 9pt;">Kebutuhan</span></div>
</td>
<td style="border-color: black black windowtext -moz-use-text-color; border-style: solid solid double none; border-width: 1.5pt 1pt 1.5pt medium; height: 19.65pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 59pt;" width="79"><div align="center" class="Default" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 9pt;">Satuan
</span></div>
</td>
<td style="border-color: black black windowtext -moz-use-text-color; border-style: solid solid double none; border-width: 1.5pt 1.5pt 1.5pt medium; height: 19.65pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 2cm;" width="76"><div align="center" class="Default" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 9pt;">Indeks</span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 12.4pt;">
<td rowspan="11" style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt 1.5pt; height: 12.4pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 41.65pt;" width="56"><div class="Default">
<span style="font-size: 9pt;">Bahan </span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 12.4pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 92.15pt;" width="123"><div class="Default">
<span style="font-size: 9pt;">Kayu kelas III </span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 12.4pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 59pt;" valign="top" width="79"><div align="center" class="Default" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 9pt;">m3</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1.5pt 1pt medium; height: 12.4pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 2cm;" width="76"><div align="center" class="Default" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 9pt;">0,320</span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 12.4pt;">
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 12.4pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 92.15pt;" width="123"><div class="Default">
<span style="font-size: 9pt;">Paku 5 cm – 12 cm </span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 12.4pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 59pt;" width="79"><div align="center" class="Default" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 9pt;">kg
</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1.5pt 1pt medium; height: 12.4pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 2cm;" width="76"><div align="center" class="Default" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 9pt;">3,200</span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 12.4pt;">
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 12.4pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 92.15pt;" width="123"><div class="Default">
<span style="font-size: 9pt;">Minyak bekisting </span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 12.4pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 59pt;" width="79"><div align="center" class="Default" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 9pt;">Liter
</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1.5pt 1pt medium; height: 12.4pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 2cm;" width="76"><div align="center" class="Default" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 9pt;">1,600</span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 12.4pt;">
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 12.4pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 92.15pt;" width="123"><div class="Default">
<span style="font-size: 9pt;">Besi beton polos </span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 12.4pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 59pt;" width="79"><div align="center" class="Default" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 9pt;">kg
</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1.5pt 1pt medium; height: 12.4pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 2cm;" width="76"><div align="center" class="Default" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 9pt;">157,500</span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 12.4pt;">
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 12.4pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 92.15pt;" width="123"><div class="Default">
<span style="font-size: 9pt;">Kawat beton </span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 12.4pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 59pt;" width="79"><div align="center" class="Default" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 9pt;">kg
</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1.5pt 1pt medium; height: 12.4pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 2cm;" width="76"><div align="center" class="Default" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 9pt;">2,250</span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 12.4pt;">
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 12.4pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 92.15pt;" width="123"><div class="Default">
<span style="font-size: 9pt;">PC </span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 12.4pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 59pt;" width="79"><div align="center" class="Default" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 9pt;">kg
</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1.5pt 1pt medium; height: 12.4pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 2cm;" width="76"><div align="center" class="Default" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 9pt;">336,000</span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 12.4pt;">
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 12.4pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 92.15pt;" width="123"><div class="Default">
<span style="font-size: 9pt;">PB </span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 12.4pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 59pt;" valign="top" width="79"><div align="center" class="Default" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 9pt;">m3</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1.5pt 1pt medium; height: 12.4pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 2cm;" width="76"><div align="center" class="Default" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 9pt;">0,540</span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 12.4pt;">
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 12.4pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 92.15pt;" width="123"><div class="Default">
<span style="font-size: 9pt;">KR</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 12.4pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 59pt;" valign="top" width="79"><div align="center" class="Default" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 9pt;">m3</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1.5pt 1pt medium; height: 12.4pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 2cm;" width="76"><div align="center" class="Default" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 9pt;">0,810</span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 12.5pt;">
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 12.5pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 92.15pt;" width="123"><div class="Default">
<span style="font-size: 9pt;">Kayu kelas II balok </span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 12.5pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 59pt;" valign="top" width="79"><div align="center" class="Default" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 9pt;">m3</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1.5pt 1pt medium; height: 12.5pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 2cm;" width="76"><div align="center" class="Default" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 9pt;">0,120</span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 12.4pt;">
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 12.4pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 92.15pt;" width="123"><div class="Default">
<span style="font-size: 9pt;">Plywood 9 mm </span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 12.4pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 59pt;" width="79"><div align="center" class="Default" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 9pt;">Lembar
</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1.5pt 1pt medium; height: 12.4pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 2cm;" width="76"><div align="center" class="Default" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 9pt;">2,800</span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 27.4pt;">
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 27.4pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 92.15pt;" valign="top" width="123"><div class="Default">
<span style="font-size: 9pt;">Dolken kayu galam, f (8-10) cm, panjang 4 m </span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 27.4pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 59pt;" width="79"><div align="center" class="Default" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 9pt;">Batang
</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1.5pt 1pt medium; height: 27.4pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 2cm;" width="76"><div align="center" class="Default" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 9pt;">32,000</span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 12.4pt;">
<td rowspan="6" style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1.5pt 1.5pt; height: 12.4pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 41.65pt;" width="56"><div class="Default">
<span style="font-size: 9pt;">Tenaga kerja </span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 12.4pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 92.15pt;" width="123"><div class="Default">
<span style="font-size: 9pt;">Pekerja </span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 12.4pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 59pt;" width="79"><div align="center" class="Default" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 9pt;">OH</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1.5pt 1pt medium; height: 12.4pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 2cm;" width="76"><div align="center" class="Default" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 9pt;">5,300</span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 12.4pt;">
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 12.4pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 92.15pt;" width="123"><div class="Default">
<span style="font-size: 9pt;">Tukang batu </span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 12.4pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 59pt;" width="79"><div align="center" class="Default" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 9pt;">OH
</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1.5pt 1pt medium; height: 12.4pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 2cm;" width="76"><div align="center" class="Default" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 9pt;">0,275</span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 12.4pt;">
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 12.4pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 92.15pt;" width="123"><div class="Default">
<span style="font-size: 9pt;">Tukang kayu </span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 12.4pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 59pt;" width="79"><div align="center" class="Default" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 9pt;">OH
</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1.5pt 1pt medium; height: 12.4pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 2cm;" width="76"><div align="center" class="Default" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 9pt;">1,300</span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 12.4pt;">
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 12.4pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 92.15pt;" width="123"><div class="Default">
<span style="font-size: 9pt;">Tukang besi </span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 12.4pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 59pt;" width="79"><div align="center" class="Default" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 9pt;">OH
</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1.5pt 1pt medium; height: 12.4pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 2cm;" width="76"><div align="center" class="Default" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 9pt;">1,050</span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 12.5pt;">
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 12.5pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 92.15pt;" width="123"><div class="Default">
<span style="font-size: 9pt;">Kepala tukang </span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 12.5pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 59pt;" width="79"><div align="center" class="Default" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 9pt;">OH
</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1.5pt 1pt medium; height: 12.5pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 2cm;" width="76"><div align="center" class="Default" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 9pt;">0,265</span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 12.5pt;">
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1.5pt medium; height: 12.5pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 92.15pt;" width="123"><div class="Default">
<span style="font-size: 9pt;">Mandor </span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1.5pt medium; height: 12.5pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 59pt;" width="79"><div align="center" class="Default" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 9pt;">OH
</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1.5pt 1.5pt medium; height: 12.5pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 2cm;" width="76"><div align="center" class="Default" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 9pt;">0,265</span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt;"> Tabel 51.1 Analisa Harga Satuan Membuat 1 m3 Plat Beton Bertulang (150 kg besi + bekisting)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt;">Kita lihat table 51.1, dalam perhitungan harga
satuan plat beton secara garis besar ada 2 komponen utama yaitu <b>komponen
bahan</b> dan <b>komponen tenaga kerja</b>. Dimana komponen bahan terdiri dari 3
bagain utama yaitu <b>beton, begisting</b> atau cetakan beton sekaligus
perancah (tiang penyangga) dan komponen bahan yang ketiga <b>adalah besi beton</b>.
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt;">Keterangan table 51.1 </span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12pt;">Kayu
kelas III</span></b><span style="font-size: 12pt;"> : Salah satu
parameter (hanya salah satu pembaca) yang mudah ditentukan bahwa kayu kelas III
mempunyai berat jenis kayu 0.4 s/d <0.6 ton per meter kubik. Sebagai
perbandingan kelas dapat anda lihat
<b>table 51.2</b> hubungan kelas kayu dengan berat jenis kayu.</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
</div>
<div align="center" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; border: medium none; width: 240px;">
<tbody>
<tr style="height: 13.65pt;">
<td style="border-color: black black windowtext; border-style: solid solid double; border-width: 1.5pt 1pt 1.5pt 1.5pt; height: 13.65pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 89.95pt;" valign="top" width="120"><div align="center" class="Default" style="text-align: center;">
<b><span style="font-size: 9pt;">Kelas
Kayu</span></b><span style="font-size: 9pt;"></span></div>
</td>
<td style="border-color: black black windowtext -moz-use-text-color; border-style: solid solid double none; border-width: 1.5pt 1.5pt 1.5pt medium; height: 13.65pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 90.15pt;" valign="top" width="120"><div align="center" class="Default" style="text-align: center;">
<b><span style="font-size: 9pt;">Berat
Jenis (ton/m3)</span></b><span style="font-size: 9pt;"></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 12.4pt;">
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt 1.5pt; height: 12.4pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 89.95pt;" width="120"><div align="center" class="Default" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 9pt;">I</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1.5pt 1pt medium; height: 12.4pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 90.15pt;" width="120"><div align="center" class="Default" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 9pt;">0.9</span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 12.4pt;">
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt 1.5pt; height: 12.4pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 89.95pt;" width="120"><div align="center" class="Default" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 9pt;">II</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1.5pt 1pt medium; height: 12.4pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 90.15pt;" width="120"><div align="center" class="Default" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 9pt;">0.6-<0.9</span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 12.4pt;">
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt 1.5pt; height: 12.4pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 89.95pt;" width="120"><div align="center" class="Default" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 9pt;">III</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1.5pt 1pt medium; height: 12.4pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 90.15pt;" width="120"><div align="center" class="Default" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 9pt;">0.4-<0.6</span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 11.9pt;">
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt 1.5pt; height: 11.9pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 89.95pt;" width="120"><div align="center" class="Default" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 9pt;">IV</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1.5pt 1pt medium; height: 11.9pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 90.15pt;" width="120"><div align="center" class="Default" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 9pt;">0.3-<0.4</span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 11.9pt;">
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1.5pt 1.5pt; height: 11.9pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 89.95pt;" width="120"><div align="center" class="Default" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 9pt;">V</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1.5pt 1.5pt medium; height: 11.9pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 90.15pt;" width="120"><div align="center" class="Default" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 9pt;"><0.3</span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
</div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-size: 12pt;">Tabel 51.2 Tabel Hubungan Kelas Kayu
Dengan Berat Jenis</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt;">Dari table 51.2 dapat anda ketahu bahwa semakin
berat sebuah kayu, maka semakin baik kayu tersebut. Sedangkan yang dimaksud
indeks adalah jumlah kayu kelas III yang dibutuhkan untuk membuat 1m3 beton,
yang dalam hal ini berarti <i>Untuk membuat
1m3 plat beton dibutuhkan kayu kelas III sejumlah 0.32 m3</i>. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12pt;">Paku
5 cm – 12 cm</span></b><span style="font-size: 12pt;">: Kami sangat yakin
pada poin ini anda sudah faham. Yaa…. paku yang dimaksud adalah paku besi yang
biasa kita dapatkan ditoko bahan bangunan, biasanya yang tersedia dipasaran
adalah paku dengan ukuran panjang memakai satuan inch. Yang dimaksud dalam tabel tersebut berarti adalah<i> dalam membuat 1 m3
plat beton dibutuhkan paku sejumlah 3.2 kg</i>.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12pt;">Minyak
begisting</span></b><span style="font-size: 12pt;"> : Salah satu fungsi
utama minyak ini berfungsi agar begisting tidak menempel dengan kuat pada beton
yang sudah dicor, artinya bahwa tujuan penggunaan minyak ini adalah supaya
ketika pembongkaran begisting setelah selesai pengecoran begisting mudah
dibongkar tidak rusak dan selanjutnya dapat digunakan lagi untuk pengecoran. Penulis kurang
tahu minyak begiting yang tersedia dipasaran seperti apa dan seberapa mudah
didapatkan pada toko-toko bahan bangunan diwilayah anda. Hanya penulis pernah
mengganti minyak begisting ini dengan <i><b>oli
bekas dicampur dengan solar</b>, </i>hasilnya menurut penulis tidak mengecewakan. <i>Artinya dari table ini adalah bahwa dalam
membuat 1 m3 plat beton dibutuhkan minyak begisting 1.6 liter</i>.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12pt;">Besi
beton polos : </span></b><span style="font-size: 12pt;">Sudah pernah
kita uraikan apa itu besi beton polos, yang jelas adalah besi beton yang polos
adalah tidak bersirip atau ulir atau deform. Dalam SNI ini tidak disebutkan
diameter dari besi tersebut akan tetapi berapapun diameter yang digunakan berat
yang dimaksud adalah 157.5 kg. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12pt;">PC,
PB, KR : </span></b><span style="font-size: 12pt;">Yang dimakasud PC,
PB, KR dapat anada lihat di table 51.3. Artinya PC (semen) bahwa dalam membuat 1
meter kubik plat beton dibutuhkan semen 336 kg, nah kalau semen 336 kg ini
berapa zak, anda hitung sendiri ya untuk PB dan KR saya yakin anda sudah paham.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12pt;">Plywood
9 mm : </span></b><span style="font-size: 12pt;">Biasa<b> </b>disebut
juga multipleks dengan tebal 9mm, dipasaran tersedia dengan ukuran 1.2 m x 2.4
m tiap lembarnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12pt;">Dolken
kayu galam, f (8-10) cm, panjang 4 m : </span></b><span style="font-size: 12pt;">ini digunakan untuk<b> </b>tiang penyangga begisting jadi bisa digunakan
apapun itu asalkan kuat. Di banyak tempat untuk tiang penyangga plat ini
digunakan bamboo.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12pt;">Tenaga
kerja</span></b><span style="font-size: 12pt;"> : sama seperti
tulisan kita terdahulu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt;">Pembaca, kami sangat menyarankan agar anda membaca
dahulu SNI </span><span style="font-size: 12pt;">7394:2008</span><span style="font-size: 12pt;">, diharapkan dengan itu bahwa tulisan kami ini dapat dipahami dan
dapat digunakan secara optimal. Terutama sekali baca pada poin nomor 1 dengan
sub judul RUANG LINGKUP (halaman 1)
sampai dengan poin nomor 5 dengan sub judul PERSYARATAN TEKNIS (halaman 3).
Secara garis besar sebagaimana tulisan kita terdahulu, kami sajian dulu SINGKATAN ISTILAH.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
</div>
<div align="center" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; border: medium none; width: 472px;">
<tbody>
<tr style="height: 13.65pt;">
<td style="border-color: black black windowtext; border-style: solid solid double; border-width: 1.5pt 1pt 1.5pt 1.5pt; height: 13.65pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 61.65pt;" valign="top" width="82"><div align="center" class="Default" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 9pt;">Singkatan</span></div>
</td>
<td style="border-color: black black windowtext -moz-use-text-color; border-style: solid solid double none; border-width: 1.5pt 1pt 1.5pt medium; height: 13.65pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 106.65pt;" valign="top" width="142"><div align="center" class="Default" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 9pt;">Kepanjangan</span></div>
</td>
<td style="border-color: black black windowtext -moz-use-text-color; border-style: solid solid double none; border-width: 1.5pt 1.5pt 1.5pt medium; height: 13.65pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 185.4pt;" valign="top" width="247"><div align="center" class="Default" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 9pt;">Istilah</span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 12.4pt;">
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt 1.5pt; height: 12.4pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 61.65pt;" width="82"><div align="center" class="Default" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 9pt;">cm
</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 12.4pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 106.65pt;" width="142"><div class="Default">
<span style="font-size: 9pt;">centimeter </span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1.5pt 1pt medium; height: 12.4pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 185.4pt;" width="247"><div class="Default">
<span style="font-size: 9pt;">Satuan panjang </span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 12.4pt;">
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt 1.5pt; height: 12.4pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 61.65pt;" width="82"><div align="center" class="Default" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 9pt;">kg
</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 12.4pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 106.65pt;" width="142"><div class="Default">
<span style="font-size: 9pt;">kilogram </span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1.5pt 1pt medium; height: 12.4pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 185.4pt;" width="247"><div class="Default">
<span style="font-size: 9pt;">Satuan berat </span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 12.4pt;">
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt 1.5pt; height: 12.4pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 61.65pt;" width="82"><div align="center" class="Default" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 9pt;">m’
</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 12.4pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 106.65pt;" width="142"><div class="Default">
<span style="font-size: 9pt;">meter panjang </span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1.5pt 1pt medium; height: 12.4pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 185.4pt;" width="247"><div class="Default">
<span style="font-size: 9pt;">Satuan panjang </span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 12.5pt;">
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt 1.5pt; height: 12.5pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 61.65pt;" valign="top" width="82"><div align="center" class="Default" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 9pt;">m2
</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 12.5pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 106.65pt;" width="142"><div class="Default">
<span style="font-size: 9pt;">meter persegi </span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1.5pt 1pt medium; height: 12.5pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 185.4pt;" width="247"><div class="Default">
<span style="font-size: 9pt;">Satuan luas </span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 12.4pt;">
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt 1.5pt; height: 12.4pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 61.65pt;" valign="top" width="82"><div align="center" class="Default" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 9pt;">m3
</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 12.4pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 106.65pt;" width="142"><div class="Default">
<span style="font-size: 9pt;">meter kubik </span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1.5pt 1pt medium; height: 12.4pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 185.4pt;" width="247"><div class="Default">
<span style="font-size: 9pt;">Satuan volume </span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 12.4pt;">
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt 1.5pt; height: 12.4pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 61.65pt;" width="82"><div align="center" class="Default" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 9pt;">OH
</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 12.4pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 106.65pt;" width="142"><div class="Default">
<span style="font-size: 9pt;">Orang Hari </span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1.5pt 1pt medium; height: 12.4pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 185.4pt;" width="247"><div class="Default">
<span style="font-size: 9pt;">Satuan tenaga kerja perhari </span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 12.4pt;">
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt 1.5pt; height: 12.4pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 61.65pt;" width="82"><div align="center" class="Default" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 9pt;">PC
</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 12.4pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 106.65pt;" width="142"><div class="Default">
<span style="font-size: 9pt;">Portland Cement </span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1.5pt 1pt medium; height: 12.4pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 185.4pt;" width="247"><div class="Default">
<span style="font-size: 9pt;">Semen Portland </span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 12.4pt;">
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt 1.5pt; height: 12.4pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 61.65pt;" width="82"><div align="center" class="Default" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 9pt;">PB
</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 12.4pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 106.65pt;" width="142"><div class="Default">
<span style="font-size: 9pt;">Pasir beton </span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1.5pt 1pt medium; height: 12.4pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 185.4pt;" width="247"><div class="Default">
<span style="font-size: 9pt;">Agregat halus ukuran < 5 mm </span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 11.9pt;">
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1.5pt 1.5pt; height: 11.9pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 61.65pt;" width="82"><div align="center" class="Default" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 9pt;">KR
</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1.5pt medium; height: 11.9pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 106.65pt;" width="142"><div class="Default">
<span style="font-size: 9pt;">Kerikil </span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1.5pt 1.5pt medium; height: 11.9pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 185.4pt;" width="247"><div class="Default">
<span style="font-size: 9pt;">Agregat kasar ukuran 5 mm – 40 mm </span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
</div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-size: 12pt;">Tabel 51.3 Tabel Singkatan dan Istilah</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<u><b><span style="font-size: 12pt;">Dan cara perhitunganya adalah sebagai berikut :</span></b></u><br />
<br />
<br />
<div align="center">
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; margin-left: 4.65pt; width: 466px;">
<tbody>
<tr style="height: 27.0pt; mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;">
<td colspan="2" style="border-color: windowtext -moz-use-text-color -moz-use-text-color windowtext; border-style: solid none none solid; border-width: 1.5pt medium medium 1.5pt; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 27pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 92.9pt;" width="124">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;">
<a href="http://rumahdangriya.blogspot.com/2012/03/menghitung-plat-beton.html" name="RANGE!B4:G23"></a><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7851680851081560175"><span style="mso-bookmark: "RANGE\!B4\:G23";"><b><span style="color: black; font-size: 8pt;">Kebutuhan</span></b></span><span style="mso-bookmark: "RANGE\!B4\:G23";"></span></a><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
<td style="border-color: windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: solid solid none; border-width: 1.5pt 1pt medium; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 27pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 42.55pt;" width="57">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;">
<b><span style="color: black; font-size: 8pt;">Satuan </span></b><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
<td style="border-color: windowtext windowtext -moz-use-text-color -moz-use-text-color; border-style: solid solid none none; border-width: 1.5pt 1pt medium medium; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 27pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 42.5pt;" width="57">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;">
<b><span style="color: black; font-size: 8pt;">Indeks</span></b><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
<td style="border-color: windowtext windowtext -moz-use-text-color -moz-use-text-color; border-style: solid solid none none; border-width: 1.5pt 1pt medium medium; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 27pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 86.25pt;" width="115">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: right;">
<b><span style="color: black; font-size: 8pt;">Harga satuan</span></b><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
<td style="border-color: windowtext windowtext -moz-use-text-color -moz-use-text-color; border-style: solid solid none none; border-width: 1.5pt 1.5pt medium medium; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 27pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 3cm;" width="113">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;">
<b><span style="color: black; font-size: 8pt;">Harga</span></b><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 15.75pt; mso-yfti-irow: 1;">
<td colspan="2" style="border-color: windowtext -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: solid none double solid; border-width: 1pt medium 2.25pt 1.5pt; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 15.75pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 92.9pt;" valign="bottom" width="124">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;">(a)</span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
<td style="-moz-border-bottom-colors: none; -moz-border-image: none; -moz-border-left-colors: none; -moz-border-right-colors: none; -moz-border-top-colors: none; border-color: black; border-style: solid solid double; border-width: 1pt 1pt 2.25pt; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 15.75pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 42.55pt;" valign="bottom" width="57">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;">(b)</span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
<td style="border-color: windowtext windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: solid solid double none; border-width: 1pt 1pt 2.25pt medium; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 15.75pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 42.5pt;" valign="bottom" width="57">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;">( c )</span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
<td style="border-color: windowtext windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: solid solid double none; border-width: 1pt 1pt 2.25pt medium; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 15.75pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 86.25pt;" valign="bottom" width="115">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;">( d )</span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
<td style="border-color: windowtext windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: solid solid double none; border-width: 1pt 1.5pt 2.25pt medium; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 15.75pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 3cm;" valign="bottom" width="113">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;">( e )=(c)x(d)</span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 15.75pt; mso-yfti-irow: 2;">
<td rowspan="11" style="border-color: -moz-use-text-color -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none none solid solid; border-width: medium medium 1pt 1.5pt; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 15.75pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 37.95pt;" width="51">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;">Bahan </span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
<td style="-moz-border-bottom-colors: none; -moz-border-image: none; -moz-border-left-colors: none; -moz-border-right-colors: none; -moz-border-top-colors: none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-right: 1pt solid windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 15.75pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 54.95pt;" valign="bottom" width="73">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;">Kayu kelas III </span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 15.75pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 42.55pt;" valign="top" width="57">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;">m3</span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 15.75pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 42.5pt;" valign="bottom" width="57">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;">0,32</span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 15.75pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 86.25pt;" valign="bottom" width="115">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: right;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;"> Rp 2.500.000 </span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1.5pt 1pt medium; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 15.75pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 3cm;" valign="bottom" width="113">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: right;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;"> Rp
800.000 </span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 15.0pt; mso-yfti-irow: 3;">
<td style="-moz-border-bottom-colors: none; -moz-border-image: none; -moz-border-left-colors: none; -moz-border-right-colors: none; -moz-border-top-colors: none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-right: 1pt solid windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 54.95pt;" valign="bottom" width="73">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;">Paku 5 cm – 12 cm </span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 42.55pt;" valign="bottom" width="57">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;">kg </span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 42.5pt;" valign="bottom" width="57">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;">3,2</span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 86.25pt;" valign="bottom" width="115">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: right;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;"> Rp
18.500 </span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1.5pt 1pt medium; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 3cm;" valign="bottom" width="113">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: right;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;"> Rp
59.200 </span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 15.0pt; mso-yfti-irow: 4;">
<td style="-moz-border-bottom-colors: none; -moz-border-image: none; -moz-border-left-colors: none; -moz-border-right-colors: none; -moz-border-top-colors: none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-right: 1pt solid windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 54.95pt;" valign="bottom" width="73">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;">Minyak bekisting </span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 42.55pt;" valign="bottom" width="57">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;">Liter </span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 42.5pt;" valign="bottom" width="57">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;">1,6</span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 86.25pt;" valign="bottom" width="115">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: right;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;"> Rp
12.500 </span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1.5pt 1pt medium; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 3cm;" valign="bottom" width="113">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: right;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;"> Rp
20.000 </span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 15.0pt; mso-yfti-irow: 5;">
<td style="-moz-border-bottom-colors: none; -moz-border-image: none; -moz-border-left-colors: none; -moz-border-right-colors: none; -moz-border-top-colors: none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-right: 1pt solid windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 54.95pt;" valign="bottom" width="73">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;">Besi beton polos </span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 42.55pt;" valign="bottom" width="57">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;">kg </span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 42.5pt;" valign="bottom" width="57">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;">157,5</span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 86.25pt;" valign="bottom" width="115">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: right;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;"> Rp
9.000 </span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1.5pt 1pt medium; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 3cm;" valign="bottom" width="113">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: right;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;"> Rp
1.417.500 </span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 15.0pt; mso-yfti-irow: 6;">
<td style="-moz-border-bottom-colors: none; -moz-border-image: none; -moz-border-left-colors: none; -moz-border-right-colors: none; -moz-border-top-colors: none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-right: 1pt solid windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 54.95pt;" valign="bottom" width="73">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;">Kawat beton </span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 42.55pt;" valign="bottom" width="57">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;">kg </span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 42.5pt;" valign="bottom" width="57">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;">2,25</span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 86.25pt;" valign="bottom" width="115">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: right;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;"> Rp
18.500 </span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1.5pt 1pt medium; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 3cm;" valign="bottom" width="113">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: right;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;"> Rp
41.625 </span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 15.0pt; mso-yfti-irow: 7;">
<td style="-moz-border-bottom-colors: none; -moz-border-image: none; -moz-border-left-colors: none; -moz-border-right-colors: none; -moz-border-top-colors: none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-right: 1pt solid windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 54.95pt;" valign="bottom" width="73">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;">PC </span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 42.55pt;" valign="bottom" width="57">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;">kg </span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 42.5pt;" valign="bottom" width="57">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;">336</span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 86.25pt;" valign="bottom" width="115">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: right;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;"> Rp
1.080 </span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1.5pt 1pt medium; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 3cm;" valign="bottom" width="113">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: right;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;"> Rp
362.880 </span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 15.0pt; mso-yfti-irow: 8;">
<td style="-moz-border-bottom-colors: none; -moz-border-image: none; -moz-border-left-colors: none; -moz-border-right-colors: none; -moz-border-top-colors: none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-right: 1pt solid windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 54.95pt;" valign="bottom" width="73">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;">PB </span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 42.55pt;" valign="top" width="57">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;">m3</span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 42.5pt;" valign="bottom" width="57">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;">0,54</span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 86.25pt;" valign="bottom" width="115">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: right;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;"> Rp
115.000 </span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1.5pt 1pt medium; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 3cm;" valign="bottom" width="113">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: right;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;"> Rp
62.100 </span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 15.0pt; mso-yfti-irow: 9;">
<td style="-moz-border-bottom-colors: none; -moz-border-image: none; -moz-border-left-colors: none; -moz-border-right-colors: none; -moz-border-top-colors: none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-right: 1pt solid windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 54.95pt;" valign="bottom" width="73">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;">KR</span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 42.55pt;" valign="top" width="57">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;">m3</span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 42.5pt;" valign="bottom" width="57">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;">0,81</span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 86.25pt;" valign="bottom" width="115">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: right;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;"> Rp
135.000 </span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1.5pt 1pt medium; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 3cm;" valign="bottom" width="113">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: right;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;"> Rp
109.350 </span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 15.0pt; mso-yfti-irow: 10;">
<td style="-moz-border-bottom-colors: none; -moz-border-image: none; -moz-border-left-colors: none; -moz-border-right-colors: none; -moz-border-top-colors: none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-right: 1pt solid windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 54.95pt;" valign="bottom" width="73">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;">Kayu kelas II balok </span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 42.55pt;" valign="top" width="57">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;">m3</span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 42.5pt;" valign="bottom" width="57">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;">0,12</span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 86.25pt;" valign="bottom" width="115">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: right;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;"> Rp 2.650.000 </span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1.5pt 1pt medium; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 3cm;" valign="bottom" width="113">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: right;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;"> Rp
318.000 </span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 15.0pt; mso-yfti-irow: 11;">
<td style="-moz-border-bottom-colors: none; -moz-border-image: none; -moz-border-left-colors: none; -moz-border-right-colors: none; -moz-border-top-colors: none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-right: 1pt solid windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 54.95pt;" valign="bottom" width="73">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;">Plywood 9 mm </span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 42.55pt;" valign="bottom" width="57">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;">Lembar </span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 42.5pt;" valign="bottom" width="57">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;">2,8</span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 86.25pt;" valign="bottom" width="115">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: right;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;"> Rp
95.000 </span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1.5pt 1pt medium; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 3cm;" valign="bottom" width="113">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: right;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;"> Rp
266.000 </span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 24.75pt; mso-yfti-irow: 12;">
<td style="-moz-border-bottom-colors: none; -moz-border-image: none; -moz-border-left-colors: none; -moz-border-right-colors: none; -moz-border-top-colors: none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-right: 1pt solid windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 24.75pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 54.95pt;" valign="top" width="73">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;">Dolken kayu galam, φ (8-10) cm, panjang 4 m </span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 24.75pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 42.55pt;" valign="bottom" width="57">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;">Batang </span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 24.75pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 42.5pt;" valign="bottom" width="57">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;">32</span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 24.75pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 86.25pt;" valign="bottom" width="115">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: right;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;"> Rp
7.500 </span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1.5pt 1pt medium; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 24.75pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 3cm;" valign="bottom" width="113">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: right;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;"> Rp
240.000 </span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 15.0pt; mso-yfti-irow: 13;">
<td rowspan="6" style="border-color: -moz-use-text-color -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none none solid solid; border-width: medium medium 1.5pt 1.5pt; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 37.95pt;" width="51">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;">Tenaga kerja </span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
<td style="-moz-border-bottom-colors: none; -moz-border-image: none; -moz-border-left-colors: none; -moz-border-right-colors: none; -moz-border-top-colors: none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-right: 1pt solid windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 54.95pt;" valign="bottom" width="73">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;">Pekerja </span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 42.55pt;" valign="bottom" width="57">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;">OH</span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 42.5pt;" valign="bottom" width="57">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;">5,3</span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 86.25pt;" valign="bottom" width="115">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: right;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;"> Rp
40.000 </span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1.5pt 1pt medium; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 3cm;" valign="bottom" width="113">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: right;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;"> Rp
212.000 </span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 15.0pt; mso-yfti-irow: 14;">
<td style="-moz-border-bottom-colors: none; -moz-border-image: none; -moz-border-left-colors: none; -moz-border-right-colors: none; -moz-border-top-colors: none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-right: 1pt solid windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 54.95pt;" valign="bottom" width="73">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;">Tukang batu </span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 42.55pt;" valign="bottom" width="57">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;">OH </span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 42.5pt;" valign="bottom" width="57">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;">0,275</span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 86.25pt;" valign="bottom" width="115">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: right;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;"> Rp
50.000 </span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1.5pt 1pt medium; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 3cm;" valign="bottom" width="113">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: right;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;"> Rp
13.750 </span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 15.0pt; mso-yfti-irow: 15;">
<td style="-moz-border-bottom-colors: none; -moz-border-image: none; -moz-border-left-colors: none; -moz-border-right-colors: none; -moz-border-top-colors: none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-right: 1pt solid windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 54.95pt;" valign="bottom" width="73">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;">Tukang kayu </span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 42.55pt;" valign="bottom" width="57">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;">OH </span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 42.5pt;" valign="bottom" width="57">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;">1,3</span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 86.25pt;" valign="bottom" width="115">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: right;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;"> Rp
52.500 </span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1.5pt 1pt medium; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 3cm;" valign="bottom" width="113">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: right;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;"> Rp
68.250 </span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 15.0pt; mso-yfti-irow: 16;">
<td style="-moz-border-bottom-colors: none; -moz-border-image: none; -moz-border-left-colors: none; -moz-border-right-colors: none; -moz-border-top-colors: none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-right: 1pt solid windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 54.95pt;" valign="bottom" width="73">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;">Tukang besi </span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 42.55pt;" valign="bottom" width="57">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;">OH </span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 42.5pt;" valign="bottom" width="57">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;">1,05</span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 86.25pt;" valign="bottom" width="115">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: right;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;"> Rp
45.000 </span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1.5pt 1pt medium; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 3cm;" valign="bottom" width="113">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: right;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;"> Rp
47.250 </span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 15.0pt; mso-yfti-irow: 17;">
<td style="-moz-border-bottom-colors: none; -moz-border-image: none; -moz-border-left-colors: none; -moz-border-right-colors: none; -moz-border-top-colors: none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-right: 1pt solid windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 54.95pt;" valign="bottom" width="73">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;">Kepala tukang </span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 42.55pt;" valign="bottom" width="57">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;">OH </span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 42.5pt;" valign="bottom" width="57">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;">0,265</span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 86.25pt;" valign="bottom" width="115">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: right;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;"> Rp
55.000 </span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1.5pt 1pt medium; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 15pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 3cm;" valign="bottom" width="113">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: right;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;"> Rp
14.575 </span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 15.75pt; mso-yfti-irow: 18;">
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1.5pt; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 15.75pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 54.95pt;" valign="bottom" width="73">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;">Mandor </span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1.5pt medium; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 15.75pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 42.55pt;" valign="bottom" width="57">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;">OH </span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1.5pt medium; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 15.75pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 42.5pt;" valign="bottom" width="57">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;">0,265</span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1.5pt medium; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 15.75pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 86.25pt;" valign="bottom" width="115">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: right;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;"> Rp
55.000 </span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1.5pt 1.5pt medium; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 15.75pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 3cm;" valign="bottom" width="113">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: right;">
<span style="color: black; font-size: 8pt;"> Rp
14.575 </span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 23.25pt; mso-yfti-irow: 19; mso-yfti-lastrow: yes;">
<td colspan="5" nowrap="nowrap" style="border-color: -moz-use-text-color -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none none solid solid; border-width: medium medium 1.5pt 1.5pt; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 23.25pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 264.2pt;" width="352">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: right;">
<b><span style="color: black; font-size: 9pt;"> Total harga satuan pekerjaan plat
beton tiap 1 m<sup>3</sup></span></b><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
<td nowrap="nowrap" style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1.5pt 1.5pt 1pt; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; height: 23.25pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 3cm;" width="113">
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: right;">
<span style="color: black; font-size: 9pt;"> Rp 4.067.055 </span><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
</div>
</div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-size: 12pt;">Tabel 51.4 Cara Menghitungan Harga Plat
Beton Tiap Meter Kubik</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12pt;">Keterangan
table 51.4 :</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt;">Kolom <b>(a)</b>, <b>(b)</b>, dan <b>(c)</b>
merupakan table 51.1 bersumber dari SNI 7394:2008 dan yang diperlukan setelah
ini adalah kolom (d) dan Kolom (e).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12pt;">Harga
satuan (d):</span></b><span style="font-size: 12pt;"> merupakan harga
masing-masing komponen penyusun pembuatan plat beton. Pada table 51.4 harga
satuan ini hanya pemisalan dari penulis, sedangkan yang harus anda lakukan adalah
mengganti harga satuan tersebut di atas dengan harga satuan di daerah dimana anda
mengerjakan rumah yang tentu saja bervariasi tergantung dimana anda akan
membangun rumah. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12pt;">Harga
(e):</span></b><span style="font-size: 12pt;"> merupakan hasil
perkalian indeks volume pekerjaan(c) dengan harga satuan (d)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt;">Total harga merupakan biaya keseluruhan biaya yang diperlukan untuk membuat 1 meter kubik
plat beton sampai jadi, dimana hal ini juga berarti sampai dengan pembongkaran
begisting (cetakan beton). Pada table 51.4 didapatlkan harga plat beton tiap
meter kubik <b style="color: red;"> </b></span><b style="color: red;"><span style="font-size: 12pt;">Rp 4.067.055</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-size: 12pt;">Tentu saja hal ini dengan
asumsi bahwa harga satuan material dan tenaga sesuai dengan yang tercantum di
kolom (d) dan besi yang dibutuhkan adalah 157.5kg.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-size: 12pt;">Kami lampirkan table 51.4
dengan format xlsx (MS exel), walaupun sangat sederhana semoga bermanfaat bagi
anda. Cara menghitungnya adalah dengan cara mengganti kolom (d) sesuai degan
harga satuan yang ada didaerah anda.</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12496383350185031331noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5249287861843916286.post-43809651618714427792013-03-13T09:30:00.001-07:002013-03-13T09:30:19.238-07:00Masalah Hak WNI Keturunan Tionghoa untuk Memiliki Tanah di Yogyakarta<div style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span><span>1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Surat Gubernur DIY No. K. 898/1/A/1975 boleh jadi adalah <b><span>Instruksi
Kepala Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor K.898/I/A/1975 tentang
Penyeragaman Policy Pemberian Hak atas Tanah Kepada Seorang WNI Non
Pribumi</span> </b>(“Instruksi”). <span style="font-family: tahoma, arial, helvetica, sans-serif;">T</span>elah ada penelitian yang
dilakukan oleh <b>Hendras Budi Pamungkas</b><span> (2006/2007) yang berjudul “<i>Tinjauan
Yuridis Terhadap Instruksi Kepala Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta
Nomor K.898/I/A/1975 tentang Penyeragaman Policy Pemberian Hak atas
Tanah kepada Seorang WNI Non Pribumi</i>”</span> (diunduh dari <i>pustaka-agraria.org</i>).
Pembahasan kami mengenai Instruksi 898/1975 pada poin ini dan pada
bagian kesimpulan artikel ini merujuk pada hasil penelitian Hendras
tersebut.</div>
<div style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
</div>
<div style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
Pada prinsipnya, <span>Instruksi </span>898/1975 <span>mengatur pelayanan pertanahan yang berlaku di Daerah Istimewa Yogyakarta. Sesuai Instruksi </span>898/1975 <span>tersebut,
WNI keturunan Tionghoa di Kota Yogyakarta tidak dapat memiliki hak
milik atas tanah. WNI keturunan Tionghoa di Kota Yogyakarta hanya diberi
Hak Guna Bangunan, Hak Pakai</span>, dan Hak Guna Usaha. </div>
<div style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
</div>
<div style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span>Suatu peraturan berlaku sampai ada peraturan baru yang menggantikan dan/atau me</span>mbatalkan keberlakuan<span>nya. Jadi, sepanjang belum ada peraturan yang menggantikannya dan/atau me</span>mbatalkan keberlakuannya, Instruksi 898/1975 tersebut masih berlaku.</div>
<div style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
</div>
<div style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
Meski demikian, ada asas-asas hukum <span>yang dapat mengesampingkan berlakunya </span>Instruksi 898/1975<span>
tersebut sebagian maupun keseluruhannya, karena adanya peraturan
perundang-undangan lain yang berlaku kemudian atau yang kedudukannya
lebih tinggi. </span>Hal ini l<span>ebih jauh akan dijelaskan dalam poin 4. </span></div>
<div style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
</div>
<div style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span><span>2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span>Apa saja yang harus dilakukan untuk bisa menjadi Warga Negara Indonesia sepenuhnya?</span></div>
<div style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
</div>
<div style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="background: white; color: black;">Untuk dapat menjadi Warga Negara Indonesia (WNI), </span><span style="background: white; color: black;">syarat-syarat permohonan pewarganegaraan negara Indonesia dapat dibaca dalam <b>Pasal 9 </b></span><b><span><a href="http://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/25702/node/5/uu-no-12-tahun-2006-kewarganegaraan-republik-indonesia">UU No. 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia</a></span></b> <span style="color: black;">(“UU Kewarganegaraan”)</span><span style="background: white; color: black;">yang menyatakan bahwa</span><span style="background: white; color: black;">permohonan pewarganegaraan dapat diajukan oleh pemohon jika memenuhi persyaratan</span><span style="background: white; color: black;">-persyaratan yang dapat Anda simak dalam artikel</span><span style="background: white; color: #333333;"> <b><a href="http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt4f084e5da9ab7/wn-australia-ingin-punya-paspor-indonesia">WN Australia Ingin Punya Paspor Indonesia</a></b>.</span> </div>
<div style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
</div>
<div style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
</div>
<div style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span><span style="background: white; color: black;">Jika Anda sudah merupakan WNI tapi non-pribumi, Anda adalah WNI sepenuhnya. Mengenai siapa saja WNI itu, dapat dilihat pada <b>Pasal 4 UU Kewarganegaraan</b></span></span>yang menyebutkan, warga Negara Indonesia adalah:</div>
<div style="margin-left: 42.55pt; text-align: justify; text-indent: -21.25pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span><span>a.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span>setiap
orang yang berdasarkan peraturan perundang-undangan dan/atau
berdasarkan perjanjian Pemerintah Republik Indonesia dengan negara lain
sebelum Undang-Undang ini berlaku sudah menjadi Warga Negara Indonesia;</span></div>
<div style="margin-left: 42.55pt; text-align: justify; text-indent: -21.25pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span><span>b.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span>anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah dan ibu Warga Negara Indonesia;</span></div>
<div style="margin-left: 42.55pt; text-align: justify; text-indent: -21.25pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span><span>c.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span>anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah Warga Negara Indonesia dan ibu warga negara asing;</span></div>
<div style="margin-left: 42.55pt; text-align: justify; text-indent: -21.25pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span><span>d.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span>anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah warga negara asing dan ibu Warga Negara Indonesia;</span></div>
<div style="margin-left: 42.55pt; text-align: justify; text-indent: -21.25pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span><span>e.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span>anak
yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu Warga Negara
Indonesia, tetapi ayahnya tidak mempunyai kewarganegaraan atau hukum
negara asal ayahnya tidak memberikan kewarganegaraan kepada anak
tersebut;</span></div>
<div style="margin-left: 42.55pt; text-align: justify; text-indent: -21.25pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span><span>f.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span>anak
yang lahir dalam tenggang waktu 300 (tiga ratus) hari setelah ayahnya
meninggal dunia dari perkawinan yang sah dan ayahnya Warga Negara
Indonesia;</span></div>
<div style="margin-left: 42.55pt; text-align: justify; text-indent: -21.25pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span><span>g.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span>anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari seorang ibu Warga Negara Indonesia;</span></div>
<div style="margin-left: 42.55pt; text-align: justify; text-indent: -21.25pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span><span>h.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span>anak
yang lahir di luar perkawinan yang sah dari seorang ibu warga negara
asing yang diakui oleh seorang ayah Warga Negara Indonesia sebagai
anaknya dan pengakuan itu dilakukan sebelum anak tersebut berusia 18
(delapan belas) tahun atau belum kawin;</span></div>
<div style="margin-left: 42.55pt; text-align: justify; text-indent: -21.25pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span><span>i.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span>anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia yang pada waktu lahir tidak belas status kewarganegaraan ayah dan ibunya;</span></div>
<div style="margin-left: 42.55pt; text-align: justify; text-indent: -21.25pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span><span>j.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span>anak yang baru lahir yang ditemukan di wilayah negara Republik Indonesia selama ayah dan ibunya tidak diketahui;</span></div>
<div style="margin-left: 42.55pt; text-align: justify; text-indent: -21.25pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span><span>k.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span>anak
yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia apabila ayah dan ibunya
tidak mempunyai kewarganegaraan atau tidak diketahui keberadaannya;</span></div>
<div style="margin-left: 42.55pt; text-align: justify; text-indent: -21.25pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span><span>l.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span>anak
yang dilahirkan di luar wilayah negara Republik Indonesia dari seorang
ayah dan ibu Warga Negara Indonesia yang karena ketentuan dari negara
tempat anak tersebut dilahirkan memberikan kewarganegaraan kepada anak
yang bersangkutan;</span></div>
<div style="margin-left: 42.55pt; text-align: justify; text-indent: -21.25pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span><span>m.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span>anak
dari seorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan permohonan
kewarganegaraannya, kemudian ayah atau ibunya meninggal dunia sebelum
mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia.</span></div>
<div style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
</div>
<div style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span>Jadi, jika Anda termasuk salah satu dari yang disebutkan di atas, Anda adalah WNI sepenuhnya. </span></div>
<div style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
</div>
<div style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span><span>3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span>Apakah <b><a href="http://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/330/node/21/uu-no-29-tahun-1999-pengesahan-international-convention-on-the-elimination-of-all-forms-of-racial-discrimination-1965-%28konvensi-internasional-tentang-penghapusan-segala-bentuk-diskriminasi-rasial-1965">UU No. 29 Tahun 1999 tentang Pengesahan Konvensi Internasional tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Rasial 1965</a>, <a href="http://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt4d5b5fc6abcb2/nprt/572/uu-no-39-tahun-1999-hak-asasi-manusia">UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia</a>, <a href="http://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/26195/node/758/uu-no-23-tahun-2006-administrasi-kependudukan">UU No. 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan</a></b> dan <b><a href="http://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/28539/nprt/1011/uu-no-40-tahun-2008-penghapusan-diskriminasi-ras-dan-etnis">UU No. 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis</a></b> dapat menjadi </span><span>dasar untuk memiliki sepetak tanah di Yogyakarta?</span></div>
<div style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
</div>
<div style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
Hak sebagai WNI juga dijamin oleh <b><span><a href="http://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt4ca2eb6dd2834/nprt/lt49c8ba3665987/uud-undang-undang-dasar-1945">Undang-Undang Dasar 1945</a> </span></b><span>sebagaimana disebut dalam <b>Pasal 27 ayat </b><b>(1)</b> bahwa <i>segala
warga negara bersamaan kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan dan
wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
</i>Sehingga, tidak boleh ada diskriminasi, karena kedudukan setiap warga negara adalah sama. </span></div>
<div style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
</div>
<div style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
Pula ditegaskan dalam <b>Pasal 28H </b><b>ayat </b><b>(4) </b><b>UUD 1945</b> bahwa <i>s</i><i>etiap
orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak
boleh diambil alih secara sewenang-wenang oleh siapa pun</i>.</div>
<div style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
</div>
<div style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span>Terkait dengan kepemilikan tanah, kita merujuk pada <b><a href="http://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/249/node/6/uu-no-5-tahun-1960-peraturan-dasar-pokok-pokok-agraria">UU No. 5 Tahun 1960 tentang Pokok-Pokok Agraria</a></b> (“UUPA”).Dalam <b>Pasal 9 UUPA</b> disebutkan:</span></div>
<div style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b> </b></div>
<div style="margin-left: 49.65pt; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.2pt; text-justify: inter-ideograph;">
<i><span>I.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></i><i><span>Hanya
warga-negara Indonesia dapat mempunyai hubungan yang sepenuhnya dengan
bumi, air dan ruang angkasa, dalam batas-batas ketentuan pasal 1 dan 2.</span></i></div>
<div style="margin-left: 49.65pt; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.2pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span>II. </span><i>Tiap-tiap warga-negara Indonesia, baik laki-laki maupun wanita mempunyai </i><span>kesempatan
yang sama untuk memperoleh sesuatu hak atas tanah serta untuk mendapat
manfaat dari hasilnya, baik bagi diri sendiri maupun keluarganya.</span></div>
<div style="margin-left: 21.3pt; text-autospace: none;">
</div>
<div style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
Ditegaskan pula dalam <b>Pasal 21 ayat (1) UUPA </b><span>bahwa, <b><u>h</u></b><b><u>anya warga-negara Indonesia dapat mempunyai hak milik</u></b>.</span></div>
<div style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
</div>
<div style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span>Sesuai ketentuan-ketentuan
tersebut di atas, jika memang Anda adalah WNI, Anda berhak memiliki hak
milik atas tanah di Yogyakarta.</span></div>
<div style="margin-left: 21.3pt; text-autospace: none;">
</div>
<div style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span><span>4.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="color: black;">Mana yang lebih tinggi, Instruksi</span> ataukah beberapa undang-undang yang telah disebutkan dalam poin 3?</div>
<div style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
</div>
<div style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="color: black;">Berdasarkan asas<i> lex superior derogat legi inferiori</i>,
peraturan yang lebih tinggi mengalahkan/mengesampingkan peraturan yang
lebih rendah, maka sesuai hierarki peraturan perundang-undangan, tentu
kedudukan Undang-undang lebih tinggi dari Instruksi Kepala Daerah.</span></div>
<div style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
</div>
<div style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span>Hierarki peraturan perundang-undangan ini juga dapat kita lihat dalam <b>Pasal 7 <a href="http://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt4e573e59d0487/node/21/uu-no-12-tahun-2011-pembentukan-peraturan-perundang-undangan">UU No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan</a> </b>(“UU 12/2011”):</span></div>
<div style="margin-left: 42.55pt; text-autospace: none; text-indent: -21.25pt;">
<i><span><span>(1)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span></i><i>Jenis dan hierarki Peraturan Perundang-undangan terdiri atas:</i></div>
<div style="margin-left: 63.8pt; text-autospace: none; text-indent: -21.25pt;">
<i><span><span>a.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span></i><i>Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;</i></div>
<div style="margin-left: 63.8pt; text-autospace: none; text-indent: -21.25pt;">
<i><span><span>b.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span></i><i>Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat;</i></div>
<div style="margin-left: 63.8pt; text-autospace: none; text-indent: -21.25pt;">
<i><span><span>c.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span></i><i><u>Undang-Undang</u></i><i>/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang;</i></div>
<div style="margin-left: 63.8pt; text-autospace: none; text-indent: -21.25pt;">
<i><span><span>d.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span></i><i>Peraturan Pemerintah;</i></div>
<div style="margin-left: 63.8pt; text-autospace: none; text-indent: -21.25pt;">
<i><span><span>e.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span></i><i>Peraturan Presiden;</i></div>
<div style="margin-left: 63.8pt; text-autospace: none; text-indent: -21.25pt;">
<i><span><span>f.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span></i><i><u>Peraturan Daerah Provinsi</u></i><i>; dan</i></div>
<div style="margin-left: 63.8pt; text-autospace: none; text-indent: -21.25pt;">
<i><span><span>g.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span></i><i>Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.</i></div>
<div style="margin-left: .5in; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<i><span>(2) </span></i><i><u><span>Kekuatan hukum Peraturan Perundang-undangan sesuai dengan hierarki sebagaimana dimaksud pada ayat (1)</span></u></i><i>.</i></div>
<div style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
</div>
<div style="margin-left: .25in; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
Lebih jauh, disebutkan dalam <b>Pasal 8 ayat (1) UU 12/2011</b><span>
bahwa jenis Peraturan Perundang-undangan selain sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 7 ayat (1) mencakup peraturan yang ditetapkan oleh Majelis
Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan
Daerah, Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, Badan Pemeriksa Keuangan,
Komisi Yudisial, Bank Indonesia, Menteri, badan, lembaga, atau komisi
yang setingkat yang dibentuk dengan Undang-Undang atau Pemerintah atas
perintah Undang-Undang, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, <b><u>Gubernur</u></b>, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota, Bupati/Walikota, Kepala Desa atau yang setingkat.</span></div>
<div style="margin-left: .25in; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
</div>
<div style="margin-left: .25in; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span>Jadi, kedudukan undang-undang adalah lebih tinggi dari pada kedudukan Instruksi Gubernur/Kepala Daerah. </span></div>
<div style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
</div>
<div style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span>Sesuai
uraian di atas, seharusnya seorang WNI dapat memiliki hak milik
atas tanah, tanpa memandang asal usul suku dan rasnya. Meski, disadari, dalam praktiknya dimungkinkan adanya perbedaan dalam
penerapan hukumnya. </span></div>
<div style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
</div>
<div style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
Dalam penelitiannya, Hendras menarik<span>
kesimpulan antara lain bahwa kebijakan pertanahan yang diambil oleh
Pemerintah Kota Yogyakarta dan Kantor Pertanahan Kota Yogyakarta setelah
keluarnya UU </span>Kewarganegaraan<span>, mengenai pelayanan pertanahan masih mengacu pada Instruksi </span>898/1975.Praktik ini tetap terjadi meskipun implementasi Instruksi 898/1975<span>
jika ditinjau dari tata urutan peraturan perundang-undangan, asas
preferensi hukum dan perkembangan hukum seharusnya sudah tidak relevan
lagi dan bertendensi diskriminatif. </span></div>
<div style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12496383350185031331noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5249287861843916286.post-72591680342395306152013-03-13T09:21:00.002-07:002013-03-13T09:21:08.874-07:00Tower Crane<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="http://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/11/cranes-joern-pollex-getty.jpg"><img alt="" class="aligncenter size-full wp-image-3196" src="http://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/11/cranes-joern-pollex-getty.jpg?w=604" title="cranes.Joern-Pollex.Getty" /></a><strong>Gambar</strong> 1 Tower Crane</div>
<div style="text-align: center;">
(sumber <a href="http://www.constructionweekonline.com/" rel="nofollow">http://www.constructionweekonline.com/</a>)</div>
Pada prinsipnya , tower crane merupakan pesawat pengangkat dan
pengangkut yang memiliki mekanisme gerakan yang cukup lengkap, yakni :
kemampuan mengangkat muatan <em>(lifting)</em> menggeser <em>(trolleying)</em>, menahannya tetap di atas bila diperlukan dan membawa muatan ke tempat yang ditentukan <em>(slewing</em> dan <em>travelling)</em>.
Operasi kerja yang identik dan muatan yang seragam yang diangkutnya,
memungkinkan fasilitas transport dilakukan secara otomatis. Bukan hanya
untuk memindahkan, melainkan juga untuk proses bongkar muatan.<br />
Berdasarkan tipenya, tower crane dibagi berdasarkan cara crane tersebut berdiri, yakni :<br />
<ol>
<li>Tower crane berdiri bebas <em>(free standing crane)</em></li>
<li>Tower crane berdiri di atas rel <em>(rail mounted crane)</em></li>
<li>Tower crane yang ditambatkan pada bangunan <em>(tied-in tower crane)</em></li>
</ol>
Dari berbagai tipe ini prinsip kerjanya hampir sama, mengangkat pada
gerakan horisontal, berputar, bergerak secara radial dan sebagainya.
Hampir semua fasilitas transport memindahkan muatan dengan berbagai
sudut atau secara vertkal dapat dilakukan.<br />
Sementara itu, untuk kapasitas tower crane tergantung beberapa
faktor. Jika material yang diangkut oleh crane melebihi kapasitasnya,
maka akan terjadi jungkir. Oleh karena itu, berat material yang diangkut
harus mengikuti ketentuan dan perlu memperhatikan faktor-faktor, antara
lain :<br />
<ul>
<li>Kekuatan angin terhadap alat</li>
<li>Ayunan beban pada saat dipindahkan</li>
<li>Kecepatan pemindahan material</li>
<li>Pengereman mesin dalam pergerakannya</li>
</ul>
<h3>
<span style="color: red;"><strong>Bagian-bagian Tower Crane</strong></span></h3>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: red;"><strong><a href="http://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/11/detail-tc.jpg"><img alt="" class="aligncenter size-full wp-image-3204" src="http://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/11/detail-tc.jpg?w=604" title="detail-tc" /></a></strong><span style="color: black;"><strong>Gambar 2 </strong>Detail Tower Crane</span></span></div>
<span style="color: red;"><span style="color: black;">Spesifikasi tower crane berkaitan dengan operasi pengangkatan dan pemindahan material., meliputi : </span></span><br />
<ul>
<li><span style="color: red;"><span style="color: black;">Ketinggian tower rencana</span></span></li>
<li><span style="color: red;"><span style="color: black;">Jangkauan Jib</span></span></li>
<li><span style="color: red;"><span style="color: black;">Hoist</span></span></li>
<li><span style="color: red;"><span style="color: black;">Trolley</span></span></li>
<li><span style="color: red;"><span style="color: black;">Seling</span></span></li>
</ul>
Ketinggian tower crane bergantung dari ketinggian yang ingin dicapai.
Jika diperlukan, ketinggiannya dapat ditambah dengan mengikatkannya ke
bangunan.<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="http://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/11/07.jpg"><img alt="" class="aligncenter size-full wp-image-3208" src="http://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/11/07.jpg?w=604" title="07" /></a><strong>Gambar 3 </strong> Jib Section</div>
<div style="text-align: center;">
(sumber : en.jnhytj.com)</div>
<div style="text-align: left;">
Untuk jib atau boom, merupakan lengan tower
crane yang terdiri dari elemen-elemen besi yang tersusun menjadi satu
bagian rangka batang. Pemasangan jib harus sesuai dengan keperluan dan
persyaratannya, baik dengan panjang yang standard maupun yang mencapai
maksimum. Pemasangan jib ini, selanjutnya mempengaruhi terhadapa beban
yang diangkat. Untuk tiap panjang jib tertentu, ada batasan beban
maksimum.</div>
<div style="text-align: center;">
<a href="http://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/11/06.jpg"><img alt="" class="aligncenter size-full wp-image-3211" src="http://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/11/06.jpg?w=604" title="06" /></a><strong>Gambar 4</strong> Counter Jib</div>
<div style="text-align: center;">
(sumber : en.jnhytj.com)</div>
<div style="text-align: left;">
Selain jib, juga terdapat counter jib yang
berfungsi sebagai jib penyeimbang terhadap boom yang terpasang. Counter
jib dilengkapi<em> counter weight</em>, yang berfungsi sebagai bebannya.</div>
<div style="text-align: left;">
Untuk hoist adalah bagian tower crane yang
berfungsi sebagai alat angkut arah vertikal. Sedangkan trolley, adalah
bagian tower crane yang berfungsi sebagai alat angkut tower crane arah
horisontal. Sedangkan seling merupakan bagian tower crane yang berupa
kabel baja dan menjadi bagian hoist. Pemakaian seling bisa diubah-ubah
diameternya atau dapat ditambahkan(double-seling), tergantung pada
kebutuhan di lapangan.</div>
<div style="text-align: center;">
Gambar detail crane yang lain dapat dilihat pada gambar di bawah :<br />
<a href="http://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/11/02.jpg"><img alt="" class="aligncenter size-full wp-image-3218" src="http://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/11/02.jpg?w=604" title="02" /></a><strong>Gambar 5 </strong> Pondasi Tower Crane</div>
<div style="text-align: center;">
(sumber : <a href="http://en.jnhytj.com/" rel="nofollow">http://en.jnhytj.com</a>)</div>
<div style="text-align: center;">
<a href="http://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/11/03.jpg"><img alt="" class="aligncenter size-full wp-image-3219" src="http://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/11/03.jpg?w=604" title="03" /></a><strong>Gambar 6</strong> Mast Section</div>
<div style="text-align: center;">
(sumber : <a href="http://en.jnhytj.com/" rel="nofollow">http://en.jnhytj.com</a>)</div>
<div style="text-align: center;">
<a href="http://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/11/04.jpg"><img alt="" class="aligncenter size-full wp-image-3220" src="http://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/11/04.jpg?w=604" title="04" /></a><strong>Gambar 7 </strong> Slewing Mechanism</div>
<div style="text-align: center;">
(sumber : <a href="http://en.jnhytj.com/" rel="nofollow">http://en.jnhytj.com</a>)</div>
<div style="text-align: center;">
<a href="http://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/11/05.jpg"><img alt="" class="aligncenter size-full wp-image-3221" src="http://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/11/05.jpg?w=604" title="05" /></a><strong>Gambar 8</strong> Tower Top</div>
<div style="text-align: center;">
(sumber : <a href="http://en.jnhytj.com/" rel="nofollow">http://en.jnhytj.com</a>)</div>
<div style="text-align: left;">
Pada Tower Crane terdapat dua buah<em> limit switch </em></div>
<ol>
<li><em><strong>Switch beban maksimum</strong>, : </em>untuk memonitor pada kabel dan memastikan tidak terjadinya overload</li>
<li><em><strong>Switch momen beban,</strong></em> : untuk memastikan
operator tidak melebihi rating ton-meter bagi crane, ketika beban
bergerak pada jib. Sebuah alat yang dinamakan <em>“cat head assembly”</em> pada slewing unit, dapat mendeteksi secara dini bila terjadi kondisi overload.</li>
</ol>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12496383350185031331noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5249287861843916286.post-62894908518072065562013-03-13T09:19:00.002-07:002013-03-13T09:19:30.191-07:00Memasang dan Membongkar Tower Crane<br />
<a href="http://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/11/500910985_32bea35604_o.jpg"><img alt="" class="aligncenter size-full wp-image-3257" src="http://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/11/500910985_32bea35604_o.jpg?w=604" title="500910985_32bea35604_o" /></a><br />
Sebelum dilakukan pemasangan tower crane, harus disiapkan pondasi
dari semen yang dicor, berukuran panjang 4 m, lebar 4 m, dan kedalaman 2
m. Pada bagian dasar pondasi ditanamkan <em>Fine Angle</em> dari besi cor berkualitas tinggi, yang berfungsi untuk memperkokoh pondasi.<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="http://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/11/tower-section-inbeded_s.jpg"><img alt="" class="aligncenter size-full wp-image-3238" src="http://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/11/tower-section-inbeded_s.jpg?w=604" title="Tower-Section-Inbeded_s" /></a><strong>Gambar </strong>1 Fondasi Tower Crane sebelum di cor</div>
<div style="text-align: center;">
( from : cosmocranes.com.au )</div>
<div style="text-align: center;">
<strong> </strong></div>
<div style="text-align: center;">
<a href="http://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/11/8.jpg"><img alt="" class="aligncenter size-full wp-image-3233" src="http://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/11/8.jpg?w=604" title="8" /></a><strong>Gambar </strong>2 Fixing Angle</div>
<div style="text-align: center;">
( from : ecplaza.net )</div>
<div style="text-align: center;">
<a href="http://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/11/tower-crane4.jpg"><img alt="" height="300" src="http://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/11/tower-crane4.jpg?w=400&h=300" title="tower-crane4" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<strong>Gambar </strong>3 Base Section Tower Crane</div>
<div style="text-align: center;">
( from : science.howstuffworks.com )</div>
<div style="text-align: left;">
Setelah fondasi selesai dibuat, perlu waktu 1
minggu untuk menunggunya menjadi keras dan kering, sebelum diinstal
keseluruhan rangkaian alat tersebut. Dan Tower crane akan berdiri dan di
‘baut’ dengan pondasi untuk menjaga stabilitasnya, kemudian dihubungkan
dengan bagian menara (tower) penopang tower crane tersebut.</div>
<div style="text-align: left;">
Dalam pemasangan tower crane ada 2 cara :</div>
<ol>
<li>Apabila tidak lebih tinggi dari 200 kaki, maka langsung dapat dirakit bagian per-bagian menggunakan pertolongan sebuah <em>mobile-crane</em>.</li>
<li>Jika crane yang dirakit lebih tinggi harus menggunakan proses<em> ” self assembly “</em>.</li>
</ol>
Bagian-bagian tower crane biasanya didatangkan ke area konstruksi menggunakan trailer.<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="http://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/11/20100423_0003.jpg"><img alt="" class="aligncenter size-full wp-image-3241" src="http://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/11/20100423_0003.jpg?w=604" title="Tower Crane section awaiting delivery at the Holding Area" /></a><strong>Gambar</strong> 4 Mobilisasi segmen Tower Crane dengan Trailer</div>
<div style="text-align: center;">
( from : skyscrapercity.com )</div>
<div style="text-align: left;">
Adapun langkah perakitan, pertama
menggunakan bantuan mobile crane untuk merakit bagian-bagian jib dan
machinery arm, dan menempatkan elemen-elemen horizontal tersebut pada
konstruksi tiang (mast), setinggi kurang lebih 12 meter. Kemudian,
dilanjutkan dengan menambahkan <em>counterweights</em>. Konstruksi tiang
(mast), ditambah ketinggiannya dari kondisi dasar. Untuk mencapai
ketinggian maximum, konstruksi tiang ini tumbuh satu per satu bagian
(segmen).</div>
<div style="text-align: center;">
<a href="http://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/11/how-does-the-tower-crane-grow.jpg"><img alt="" class="aligncenter size-full wp-image-3256" src="http://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/11/how-does-the-tower-crane-grow.jpg?w=604" title="How-does-the-tower-crane-grow" /></a><strong>Gambar</strong> 7 Pemasangan Jib</div>
<div style="text-align: center;">
( from : <a href="http://www.construction-machine.org/" rel="nofollow">http://www.construction-machine.org/</a> )</div>
<div style="text-align: center;">
<a href="http://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/11/how-does-the-tower-crane-grow3.jpg"><img alt="" class="aligncenter size-full wp-image-3254" src="http://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/11/how-does-the-tower-crane-grow3.jpg?w=604" title="How-does-the-tower-crane-grow3" /></a><strong>Gambar</strong> 6 Segment mast akan dimasukkan untuk penambahan ketinggian</div>
<div style="text-align: center;">
( from : <a href="http://www.construction-machine.org/" rel="nofollow">http://www.construction-machine.org/</a> )</div>
<div style="text-align: left;">
Dengan menggunakan alat yang disebut <em> </em> atau <em>climbing frame,</em> pemasangan diawali dengan menggantungkan beban pada bagian jib, untuk menyeimbangkan <em>counterweights</em> yang dipakai. Kemudian<em> slewing unit </em>dilepaskan dari kepala tiang. Sebuah peralatan hidrolik pada <em>top climber</em> akan mendorong <em>slewing unit</em>
ke atas, sejauh sekitar 6 meter. Kemudian, pemasangan crane mengangkat
satu segmen (section) tiang berukuran tinggi 6 meter dan memasukannya
dalam celah yang dibuka oleh climbing frame tadi. Begitu segmen ini
berhasil disambungkan, berarti crane sudah menjadi lebih tinggi 6 meter.</div>
<div style="text-align: left;">
Kebanyakan tower crane dirakit untuk
mencapai ketinggian yang diinginkan, sejak pertama alat tersebut dirakit
dan digunakan. Kemudian, alat tersebut akan tumbuh semakin tinggi
bersamaan dengan tumbuhnya bangunan yang sedang dibangun. Dan jika
struktur yang dibangun sangat tinggi, maka tower crane dapat juga
dihubungkan pada bangunan, untuk mendapatkan tambahan kestabilan.</div>
<div style="text-align: left;">
Sehingga dapat disimpulkan, dalam
meninggikan crane, tower crane akan membangun dirinya sendiri sampai
ketinggian yang dikehendaki. Setelah tersusun 4 section di atas 1
section dipasanglah sabuk, yakni besi penghubung tower crane dengan
bangunan yang fungsinya untuk menjaga kestabilan tower crane. Panjang
sabuk sekitar 7 meter dan dipasang sekitar 3 buah pada setiap
sectionnya. Sabuk dipasang pada setiap 20 meter antara satu section
dengan section yang lainnya.</div>
<h3 style="text-align: left;">
<span style="color: red;">Pembongkaran tower crane</span></h3>
<div style="text-align: left;">
Apabila pekerjaan telah selesai dan sudah
waktunya untuk membongkar crane tersebut. Tahapan pembongkaran tower
crane adalah kebalikan dari pemasangannya. Mula-mula <em>hooke </em>
akan melepaskan bagian section terakhir, sehingga timbul ruang kosong
antara slewing dengan section ke 2 terakhir dan teleskop diturunkan
perlahan-lahan hingga menyatu dengan section berikutnya. Kemudian<em> hooke</em>
melepaskan section berikutnya, sehingga timbul slewing dengan section
ke 3 terakhir. Proses ini dilakukan terus menerus hingga slewing menyatu
dengan section 1.</div>
<div style="text-align: left;">
Dengan bantuan mobil crane, tower crane
dilepaskan satu per-satu. Dimulai dari hoist dilepaskan 3 buah terlebih
dahulu, setelah itu jib beserta perlengkapannya dilepaskan. Berikutnya,
counter jib dilepaskan beserta perlengkapannya. Tower crane menjadi
bentuk ( I ) kembali. Top head dan slewing dilepaskan dengan mobil
crane, dilanjutkan dengan teleskop, section 1 hingga <em>basic master</em>.
Setelah selesai pembongkaran hanya menyisakan pondasi tower crane,
selanjutnya dibongkar dengan menggunakan alat berat untuk mengambil<em> fine angel</em> yang akan digunakan kembali untuk mendirikan tower crane berikutnya.</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12496383350185031331noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5249287861843916286.post-27565131076847082872013-03-13T09:16:00.002-07:002013-03-13T09:16:55.808-07:00Tips Pelaksanaan Pemancangan <h1 class="post-title entry-title">
Tips Pelaksanaan Pemancangan </h1>
<div class="post-meta clearfix">
</div>
Pada dasarnya tiang pancang dapat dipancang dengan setiap jenis
palu, asalkan tiang pancang tersebut dapat menembus masuk pada ke
dalaman yang telah ditentukan atau mencapai daya dukung yang telah
ditentukan, tanpa kerusakan.<span id="more-5010"></span><br />
Bilamana elevasi akhir kepala tiang pancang berada di bawah permukaan
tanah asli, maka galian harus dilaksanakan terlebih dahulu sebelum
pemancangan. Perhatian khusus harus diberikan agar dasar pondasi tidak
terganggu oleh penggalian di luar batas-batas yang ditunjukkan dalam
gambar kerja.<br />
Kepala tiang pancang baja harus dilindungi dengan bantalan topi atau
mandrel dan kepala tiang kayu harus dilindungi dengan cincin besi tempa
atau besi non-magnetik. Palu, topi baja, bantalan topi, katrol dan tiang
pancang harus mempunyai sumbu yang sama dan harus terletak dengan tepat
satu di atas lainnya. Tiang pancang termasuk tiang pancang miring harus
dipancang secara sentris dan diarahkan dan dijaga dalam posisi yang
tepat. Semua pekerjaan pemancangan harus dihadiri oleh Direksi Pekerjaan
atau wakilnya, dan palu pancang tidak boleh diganti dan dipindahkan
dari kepala tiang pancang tanpa persetujuan dari Direksi Pekerjaan atau
wakilnya.<br />
Tiang pancang harus dipancang sampai penetrasi maksimum atau
penetrasi tertentu, sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi
Pekerjaan, atau ditentukan dengan pengujian pembebanan sampai mencapai
ke dalaman penetrasi akibat beban pengujian tidak kurang dari dua kali
beban yang dirancang, yang diberikan menerus untuk sekurang-kurangnya 60
mm. Dalam hal tersebut, posisi akhir kepala tiang pancang tidak boleh
lebih tinggi dari yang ditunjukkan dalam Gambar atau sebagaimana yang
diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan setelah pemancangan tiang pancang
uji. Posisi tersebut dapat lebih tinggi jika disetujui oleh Direksi
Pekerjaan.<br />
Bilamana ketentuan rancangan tidak dapat dipenuhi, maka Direksi
Pekerjaan dapat memerintahkan untuk menambah jumlah tiang pancang dalam
kelompok tersebut sehingga beban yang dapat didukung setiap tiang
pancang tidak melampaui kapasitas daya dukung yang aman, atau Direksi
Pekerjaan dapat mengubah rancangan bangunan bawah jembatan bilamana
dianggap perlu.<br />
Alat pancang yang digunakan dapat dari jenis gravitasi, uap atau
diesel. Untuk tiang pancang beton, umumnya digunakan jenis uap atau
diesel. Berat palu pada jenis gravi-tasi sebaiknya tidak kurang dari
jumlah berat tiang beserta topi pancangnya, tetapi sama sekali tidak
boleh kurang dari setengah jumlah berat tiang beserta topi pancangnya,
dan minimum 2 ton untuk tiang pancang beton. Untuk tiang pancang baja,
berat palu harus dua kali berat tiang beserta topi pancangnya.<br />
Tinggi jatuh palu tidak boleh melampaui 2,5 meter atau sebagaimana
yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan. Alat pancang dengan jenis
gravitasi, uap atau diesel yang disetujui, harus mampu memasukkan tiang
pancang tidak kurang dari 3 mm untuk setiap pukulan pada 15 cm dari
akhir pemancangan dengan daya dukung yang diinginkan sebagaimana yang
ditentukan dari rumus pemancangan yang disetujui, yang digunakan oleh
Kontraktor. Enerji total alat pancang tidak boleh kurang dari 970 kgm
per pukulan, kecuali untuk tiang pancang beton sebagaimana disyaratkan
di bawah ini.<br />
Alat pancang uap, angin atau diesel yang dipakai memancang tiang
pancang beton harus mempunyai enerji per pukulan, untuk setiap gerakan
penuh dari pistonnya tidak kurang dari 635 kgm untuk setiap meter kubik
beton tiang pancang tersebut.<br />
Penumbukan dengan gerakan tunggal (<em>single acting</em>) atau palu
yang dijatuhkan harus dibatasi sampai 1,2 meter dan lebih baik 1 meter.
Penumbukan dengan tinggi jatuh yang lebih kecil harus digunakan bilamana
terdapat kerusakan pada tiang pancang. Contoh-contoh berikut ini adalah
kondisi yang dimaksud :<br />
<ul>
<li>Bilamana terdapat lapisan tanah keras dekat permukaan tanah yang
harus ditem-bus pada saat awal pemancangan untuk tiang pancang yang
panjang.</li>
<li>Bilamana terdapat lapisan tanah lunak yang dalam sedemikian hingga penetrasi yang dalam terjadi pada setiap penumbukan.</li>
<li>Bilamana tiang pancang diperkirakan sekonyong-konyongnya akan
mendapat penolakan akibat batu atau tanah yang benar-benar tak dapat
ditembus lainnya.</li>
</ul>
Bilamana serangkaian penumbukan tiang pancang untuk 10 kali pukulan
terakhir telah mencapai hasil yang memenuhi ketentuan, penumbukan
ulangan harus dilaksanakan dengan hati-hati, dan pemancangan yang terus
menerus setelah tiang pancang hampir berhenti penetrasi harus dicegah,
terutama jika digunakan palu berukuran sedang. Suatu catatan pemancangan
yang lengkap harus dilakukan.<br />
Setiap perubahan yang mendadak dari kecepatan penetrasi yang tidak
dapat dianggap sebagai perubahan biasa dari sifat alamiah tanah harus
dicatat dan penyebabnya harus dapat diketahui, bila memungkinkan,
sebelum pemancangan dilanjutkan.<br />
Tidak diperkenankan memancang tiang pancang dalam jarak 6 m dari
beton yang berumur kurang dari 7 hari. Bilamana pemancangan dengan
menggunakan palu yang memenuhi ketentuan minimum, tidak dapat memenuhi
Spesifikasi, maka Kontraktor harus menyediakan palu yang lebih besar
dan/atau menggunakan water jet atas biaya sendiri.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12496383350185031331noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5249287861843916286.post-24501501544661620402013-03-13T09:05:00.000-07:002013-03-13T09:05:13.800-07:00Alat Pancang <h1 class="post-title entry-title">
Alat Pancang </h1>
<div class="post-meta clearfix">
</div>
<div align="center" style="text-align: left;">
Untuk memancangkan
tiang pancang ke dalam tanah diperlukan suatu alat bantu yang dalam
bidang ketekniksipilan khususnya dalam ilmu tanah disebut alat pancang
(Pile Driving Equipment). Bagian-bagian yang penting dalam alat pancang :<span id="more-5007"></span></div>
1. Pemukul (hammer)<br />
Bagian ini biasanya terbuat dari baja masif/pejal yang berfungsi
sebagai palu untuk memukul tiang pancang agar masuk ke dalam tanah.<br />
2. Leader<br />
Bagian ini merupakan jalan (truck) untuk bergeraknya pemukul (hammer) ke atas dan ke bawah.<br />
Macam-macam leader :<br />
<ul>
<li>Fixed leader (leader tetap)Pengaturan posisi tiang dengan cara ini
menggunakan lead yang terdiri dari rangkaian baja dengan tiga sisi
berkisi seperti boom pada crane dan sisi yang satu terbuka. Sisi yang
terbuka adalah tempat tiang diletakan.</li>
<li>Hanging leader (leader gantung)System yang digunakan pada metode ini
adalah dengan menggunakan silinder hidrolis sebagai pengaku. Silinder
hidrolis tersebut merupakan penghubung bagian bawah lead dengan
pemancang. Dengan system ini pengaturan posisi tiang dapat dilakkan
secara lebih akurat dan cepat.</li>
<li>Swinging leader (leader yang dapat berputar dalam bidang
vertikal)Jika lead tidak disambungkan dengan crane atau pelat pemancang
pada bagian bawahnya maka lead jenis dinamakan swing lead.</li>
</ul>
3. Tali / kabel<br />
Pada drop hammer kabel ini berguna untuk menarik pemukul (hammer) ke atas sampai pada tinggi jatuh tertentu.<br />
4. Mesin uap<br />
Untuk menggerakkan pemukul (hammer) pada single atau double acting steam hammer.<br />
Macam – Macam Alat Pancang<br />
Pada dasarnya alat pancang ada 5 macam ialah :<br />
<ul>
<li>Drop Hammer)</li>
<li>Single – Acting Hammer</li>
<li>Double – Acting Hammer</li>
<li>Differential Hammer</li>
<li>Diesel Hammer</li>
</ul>
<em><strong>DROP HAMMER</strong></em><br />
Prinsip Kerjanya :<br />
Penumbuk (hammer) ditarik ke atas dengan kabel dan kerekan sampai
mencapai tinggi jatuh tertentu, kemudian penumbuk (hammer) tersebut
jatuh bebas menimpa kepala tiang pancang. Alat pancang ini bekerjanya
sangat lambat jika dibandingkan dengan alat-alat pancang yang lain dan
jarang dipergunakan dalam pembangunan konstruksi berat dan modern.<br />
Keuntungan dari alat ini adalah :<br />
<ul>
<li>Investasi yang rendah</li>
<li>Mudah dalam pengoperasian</li>
<li>Mudah dalam mengatur energi per blow dengan mengatur tinggi</li>
</ul>
Kekurangan dari alat ini adalah :<br />
<ul>
<li>Kecepatan pemancangan yang kecil</li>
<li>Kemungkinan rusaknya tiang akibat tinggi jatuh yang besar</li>
<li>Kemungkinan rusaknya bangunan disekitar lokasi akibat getaran pada permukaan tanah</li>
<li>Tidak dapat digunakan untuk pekerjaan dibawah air</li>
</ul>
<em><strong>SINGLE – ACTING HAMMER</strong></em><br />
Prinsip kerjanya :<br />
Pemukul (Hammer) diangkat ke atas dengan tenaga uap sampai mencapai
tinggi jatuh tertentu, kemudian penumbuk (Hammer) tersebut jatuh bebas
menimpa kepala tiang pancang. Jadi di sini tenaga uap hanya dipergunakan
untuk mengangkat Hammer saja.<br />
Keuntungan dari alat ini adalah :<br />
<ul>
<li>Waktu relative pendek</li>
<li>Mudah dalam pengoperasian</li>
</ul>
Kekurangan dari alat ini adalah :<br />
<ul>
<li>Menimbulkan kebisingan saat pemancangan</li>
<li>Kemungkinan rusaknya tiang akibat tinggi jatuh yang besar</li>
</ul>
<em><strong>DOUBLE – ACTING HAMMER</strong></em><br />
<em>Prinsip kerjanya :</em><br />
Penumbuk (hammer) diangkat ke atas dengan tenaga uap samapai mencapai
tinggi jatuh tertentu, kemudian penumbuk (hammer) tersebut ditekan ke
bawah dengan tenaga uap pula. Jadi disini hammer jatuh dengan kecepatan
lebih besar daripada single – acting hammer maupun drop hammer.<br />
<em><strong>DIFFERENTIAL HAMMER</strong></em><br />
<em>Prinsip kerjanya</em> :<br />
Hammer ini memiliki ruang tekanan piston bagian atas dan bawah ,
energi diperoleh dari hasil perbedaan tekanan dari dua ruang itu.
Prinsip kerjanya hampir sama dengan <em>single acting hammer</em>, hanya frekuensi pukulannya menerus seperti <em>double acting hammer</em><br />
<em><strong>DIESEL HAMMER</strong></em><br />
Prinsip kerjanya :<br />
Jenis ini terdiri dari hammer dengan penyentak diesel dengan sumber
energi dari berat sendiri dan tekanan udara , serta akibat pembakaran
bahan bakar diesel. Menurut konstruksinya jenis pengentak diesel ini
dapat juga diputar atau dimiringkan pada lengan<br />
Kelebihan alat ini adalah :<br />
<ul>
<li>Ekonomis dalam pemakaian</li>
<li>Mudah dalam pemakaian di daerah terpencil</li>
<li>Berfungsi dengan baik pada daerah dingin</li>
<li>Mudah dalam perawatan</li>
</ul>
Kekurangan alat ini adalah :<br />
<ul>
<li>Kesulitan dalam menentukan energi per blow</li>
<li>Sulit dipakai pada tanah lunak</li>
</ul>
<em><strong>Pemilihan Type Alat Pancang dan Berat Penumbuk (Hammer)</strong></em><br />
Sebelum kita merencanakan pondasi tiang pancang kita harus mengetahui
type-type alat pancang, berat penumbuknya (hammernya) maupun kemampuan
alat pancang tersebut.<br />
Sebab belum tentu tiap-tiap type alat pancang tersebut sesuai dengan
tiang pancang yang akan kita pancangkan, kondisi tanah setempat dan
waktu yang kita perlukan untuk menyelesaikan pekerjaan pemancangan
tersebut :<br />
<em>MISALNYA :</em><br />
1. Pada pekerjaan pemancangan tiang pancang beton precast yang berat
ke dalam lapisan tanah yang padat seperti pada stiff clay, compact
gravel dan sebagainya maka akan sesuai bila kita pilih alat pancang yang
mempunyai :<br />
<ul>
<li>Berat penumbuk (hammer) yang besar.</li>
<li>Tinggi jatuh pendek.</li>
<li>Kecepatan hammer yang rendah pada saat hammer menimpa tiang pancang.</li>
</ul>
Dengan keadaan alat pancang seperti di atas akan diperoleh lebih
banyak energi yang disalurkan pada penurunan tiang pancang dan
mengurangi kerusakan-kerusakan pada kepala tiang pancang akibat
pemancangan. ype alat pancang yang sesuai dengan pekerjaan ini adalah
type <strong><em>Single – Acting Hammer.</em></strong><br />
2. Bila pada pemancangan tiang pancang yang ringan atau tiang pipa
pada tanah padat akan sesuai bila dipergunakan “double – Acting Hammer”.
Dengan alat ini maka kecepatan penumbukan tiang pancang akan lebih
cepat bila dibandingkan dengan alat pancang lain. Dengan demikian akan
mempercepat waktu pemancangan.<br />
Pada pemancangan tiang-tiang pancang dan baja yang berbentuk pipa
tipis sering terjadi pipa tersebut rusak sebelum mencapai kedalaman yang
direncankan, hal ini dapat dihindari dengan :<br />
<ul>
<li>Menggunakan hammer yang lebih ringan</li>
<li>Memperpanjang waktu penumbukan</li>
<li>Memperlebar jarak tiang (Spacing)</li>
</ul>
Waktu yang diperlukan untuk pemancangan adalah merupakan faktor yang
penting dalam pekerjaan pemancangan tiang pancang. Misalnya saja waktu
pemancangan yang diperlukan untuk pemancangan tiang dengan alat pancang
drop – hammer relatif lebih lama jika dibandingkan dengan alat-alat
pancang type lain. Jadi jelaslah bahwa pemilihan type alat pancang
sangat besar pengaruhnya pada perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan
pemancangan tiang pancang. PEmilihan berat penumbuk (hammer) tergantung
pada berat tiang pancang yang akan dipancang.<br />
<em><strong>Hubungan Antara Berat Penumbuk (Hammer) dengan Berat Tiang Pancang</strong></em><br />
B = 0,5 P + 600 kg<br />
Dimana :<br />
B = Berat palu penumbuk (hammer) (kg)<br />
P = Berat tiang pancang (kg)<br />
Jadi misalnya pada pemancangan tiang pancang beton precast dengan
ukuran 35 x 35 panjang 15 m maka penumbuk (hammer) yang diperlukan
beratnya setidak-tidaknya :<br />
B = 0,5 x 0,35 x 0,35 x 15 x 2400 + 600 = 2805 kg = 2,8 tonAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/12496383350185031331noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5249287861843916286.post-69484650908629075772013-03-13T08:56:00.001-07:002013-03-13T08:56:34.340-07:00 Cara Membuat dan Manfaat Sumur Resapan Air <h2 class="contentheading">
<a class="contentpagetitle" href="http://blh.grobogan.go.id/artikel/215-cara-membuat-dan-manfaat-sumur-resapan-air.html">
</a></h2>
<h2 class="contentheading">
<a class="contentpagetitle" href="http://blh.grobogan.go.id/artikel/215-cara-membuat-dan-manfaat-sumur-resapan-air.html">
</a>
</h2>
<br />
<h2 class="contentheading">
<a class="contentpagetitle" href="http://blh.grobogan.go.id/artikel/215-cara-membuat-dan-manfaat-sumur-resapan-air.html">
</a>
</h2>
<div class="buttonheading">
<a href="http://blh.grobogan.go.id/artikel/215-cara-membuat-dan-manfaat-sumur-resapan-air.pdf" rel="nofollow" title="PDF"><span class="icon pdf"></span></a><a href="http://blh.grobogan.go.id/artikel/215-cara-membuat-dan-manfaat-sumur-resapan-air.html?tmpl=component&print=1&layout=default&page=" rel="nofollow" title="Print"><span class="icon print"></span></a><a href="http://blh.grobogan.go.id/component/mailto/?tmpl=component&link=aHR0cDovL2JsaC5ncm9ib2dhbi5nby5pZC9hcnRpa2VsLzIxNS1jYXJhLW1lbWJ1YXQtZGFuLW1hbmZhYXQtc3VtdXItcmVzYXBhbi1haXIuaHRtbA%3D%3D" title="E-mail"><span class="icon email"></span></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: tahoma, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 10pt;">Cara
membuat sumur resapan air ini sudah sering kita dengar. Namun mengingat
besarnya manfaat sumur resapan air tidak ada salahnya jika cara membuat
sumur ini diulas kembali.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: tahoma, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 10pt;">Sebagai
halnya biopori, sumur resapan air pernah digalakkan pembuatannya.
Manfaat dari sumur resapan air adalah meminimalisir terjadinya bencana
banjir saat musim penghujan sekaligus sebagai dengan ‘<a href="http://alamendah.wordpress.com/2011/01/02/menanam-air-hujan-atasi-banjir-dan-krisis-air/" title="Menanam air hujan">menanam air</a>‘ ke dalam tanah. Ini sekaligus menambah persediaan <a href="http://alamendah.wordpress.com/2010/10/15/krisis-air-bersih-di-indonesia-yang-kaya-air/" title="Air Bersih">air bersih</a> di dalam tanah yang dapat dimanfaatkan pada musim kemarau.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span id="more-2995" style="font-family: tahoma, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 10pt;">Sebelum
membuat sumur resapan air, ada beberapa syarat umum yang harus
dipenuhi. Syarat ini sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI)
tentang Tata Cara Perencanaan Sumur Resapan Air Hujan untuk Lahan
Pekarangan. Persyaratan umum yang harus dipenuhi antara lain:</span></div>
<ol style="text-align: justify;">
<li>
<div>
<span style="font-family: tahoma, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 10pt;">Sumur resapan harus berada pada lahan yang datar, tidak pada tanah berlereng, curam atau labil.</span></div>
</li>
<li>
<div>
<span style="font-family: tahoma, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 10pt;">Sumur resapan berjarak minimal lima meter dari tempat penimbunan <a href="http://alamendah.wordpress.com/2010/01/08/pengelolaan-sampah-kesalahan-pola-pikir-dan-gaya-hidup/" title="Pengelolaan Sampah">sampah</a> dan septic tank dan berjarak minimal satu meter dari fondasi bangunan.</span></div>
</li>
<li>
<div>
<span style="font-family: tahoma, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 10pt;">Kedalaman
sumur resapan bisa sampai tanah berpasir atau maksimal dua meter di
bawah permukaan air tanah. Kedalaman muka air (water table) tanah
minimum 1,50 meter pada musim hujan.</span></div>
</li>
<li>
<div>
<span style="font-family: tahoma, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 10pt;">Struktur
tanah harus mempunyai permeabilitas tanah (kemampuan tanah menyerap
air) minimal 2,0 cm per jam yang berarti dalam satu jam mampu menyerap
genangan air setinggi 2 cm.</span></div>
</li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: tahoma, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 10pt;">Cara
membuat sumur resapan air. Pembuatan sumur resapan air dibedakan
berdasarkan kondisi rumah dan lingkungan yaitu; untuk rumah dengan
talang <a href="http://alamendah.wordpress.com/tag/air/" title="Air">air</a>,
untuk rumah tanpa talang air, dan untuk area terbuka (taman). Untuk
kali ini akan diulas cara pembuatan sumur resapan air pada rumah yang
menggunakan talang air.</span></div>
<div id="attachment_2996">
<span style="font-family: tahoma, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 10pt;"><a href="http://alamendah.files.wordpress.com/2011/01/sumur-resapan-air.jpg"><img alt="Teknik pembuatan sumur resapan air" height="203" src="http://alamendah.files.wordpress.com/2011/01/sumur-resapan-air.jpg?w=250&h=203" style="display: block; margin-left: auto; margin-right: auto;" title="sumur resapan air" width="250" /></a></span>
<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: tahoma, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 10pt;">Teknik pembuatan sumur resapan air</span></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: tahoma, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 10pt;">Cara pembuatan sumur resapan air pada rumah dengan talang air adalah sebagai berikut:</span></div>
<ol style="text-align: justify;">
<li>
<div>
<span style="font-family: tahoma, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 10pt;">Buat sumur dengan diameter 80-100 cm sedalam 1,5 m namun tidak melebihi muka air tanah.</span></div>
</li>
<li>
<div>
<span style="font-family: tahoma, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 10pt;">Untuk memperkuat dinding tanah, gunakan buis beton, pasangan bata kosong (tanpa plesteran) atau pasangan batu kosong.</span></div>
</li>
<li>
<div>
<span style="font-family: tahoma, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 10pt;">Buatlah saluran pemasukan yang mengalirkan air hujan dari talang ke dalam sumur resapan dengan menggunakan pipa paralon.</span></div>
</li>
<li>
<div>
<span style="font-family: tahoma, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 10pt;">Buatlah
saluran pembuangan dari sumur resapan menuju parit yang berfungsi
membuang limpahan air saat sumur resapan kelebihan air. Ketinggian pipa
pembuangan harus lebih tinggi dari muka air tanah tertinggi pada selokan
drainase jalan tersebut.</span></div>
</li>
<li>
<div>
<span style="font-family: tahoma, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 10pt;">Isi lubang sumur resapan air dengan koral setebal 15 cm.</span></div>
</li>
<li>
<div>
<span style="font-family: tahoma, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 10pt;">Tutup bagian atas sumur resapan dengan plat beton. Di atas plat beton ini dapat diurug dengan tanah.</span></div>
</li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: tahoma, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 10pt;">Berbeda dengan pembuatan <a href="http://alamendah.wordpress.com/2009/10/14/lubang-resapan-biopori-sederhana-tepat-guna/" title="Biopori">lubang resapan biopori</a>,
membuat sumur resapan air memang membutuhkan biaya yang lebih besar.
Selain itu tidak semua lahan dapat dibuat sumur resapan, harus
memperhatikan syarat-syarat umum sebagai tersebut di atas. Namun
lingkungan yang lebih nyaman dihuni <a href="http://alamendah.wordpress.com/2009/08/25/manusia-khalifah-penjaga-kelestarian-alam/" title="Manusia">manusia</a> kenapa tidak?.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h2 class="contentheading">
</h2>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12496383350185031331noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5249287861843916286.post-57767233812580578132013-03-13T08:53:00.001-07:002013-03-13T08:53:59.458-07:00ALAT BERAT PADA MACAM-MACAM PROYEK KONSTRUKSI<br /><br />
<strong>1. Proyek Gedung</strong><strong></strong><br />
Alat berat yang umum dipakai di dalam proyek gedung adalah alat pemancang tiang fondasi (<em>pile</em><em> </em><em>driving</em>), <em>crane</em> untuk pemindahan vertical, <em>truck</em> untuk pengangkutan horizontal, <em>concrete mixer</em>, dan lain-lain. <em>Concrete mixer</em> digunakan sebagai pencampur adukan beton dan <em>concrete mixer truck</em> sebagai pengangkut campuran beton. Alat pemadat juga sering digunakan untuk memadatkan tanah di sekitar <em>basement</em>. Dan sebelum pelaksanaan pekerjaan tanah pada lokasi bangunan, perlu adanya pembersihan/<em>land clearing</em>/<em>clearing and grubbing</em>. Peralatan untuk pembersihan ini paling baik adalah dengan menggunakan <em>buldozer.</em>Untuk pohon besar <em>buldozer</em>
dapat menggali tanah di sekeliling pohon, dengan memotong sebagian
akarnya, kemudian ditumbangkan. Penggalian tanah untuk pondasi bangunan
gedung, yaitu pondasi langsung telapak menerus, biasanya berbentuk
trapesium, cukup dengan cangkul dan tenaga manusia, karena volumenya
sedikit, dengan menggunakan alat berat tidak ekonomis. Tetapi untuk
pondasi bangunan gedung yang besar dan luas dengan volume galian yang
besar, walaupun merupakan pondasi dangkal misalnya pondasi pelat/<em>voet plat </em>, perlu dipertimbangkan dengan menggunakan alat berat dalam hal ini yang cocok adalah dengan menggunakan <a href="http://sanggapramana.wordpress.com/2010/07/18/excavator-backhoe-shovel/" target="_blank" title="hoe"><em>backhoe</em></a>, ada beberapa nama yang sering digunakan antara lain, yaitu :<a href="http://sanggapramana.wordpress.com/2010/07/18/excavator-backhoe-shovel/" target="_blank" title="Excavator"><em>hoe</em></a><em>,</em><a href="http://sanggapramana.wordpress.com/2010/07/18/excavator-backhoe-shovel/" target="_blank" title="Excavator"><em>excavator</em></a><em>,</em><a href="http://sanggapramana.wordpress.com/2010/07/18/excavator-backhoe-shovel/" target="_blank" title="Excavator"><em>shovel</em></a><em>,</em><a href="http://sanggapramana.wordpress.com/2010/07/18/excavator-backhoe-shovel/" target="_blank" title="Excavator"><em>back shovel</em></a><em>,</em><a href="http://sanggapramana.wordpress.com/2010/07/18/excavator-backhoe-shovel/" target="_blank" title="Excavator"><em>pull shovel</em></a><em>. </em>Ada beberapa lagi alat berat yang di gunakan,yaitu :<br />
<ul>
<li><em>Batching Plant</em> adalah alat berat yang digunakan untuk membuat beton jadi (<em>Ready mix Concrete</em>).</li>
<li><em>Compressor</em> merupakan alat berat yang berfungsi sebagai
pemampat udara yang digunakan dalam pembersihan area pekerjaan dari debu
maupun sampah ringan lainnya, sebelum dilakukan pengecoran atau
kegiatan yang membutuhkan kebersihan area.</li>
<li><em>Concrete pump</em> adalah sebuah alat yang digunakan untuk
mentransfer cairan beton dengan dipompa.Biasa dipakai pada gedung
bertingkat tinggi dan pada area yang sulit untuk dilakukan pengecoran.</li>
<li><em>Conveyor Belt</em> merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan tanah, pasir, kerikil batuan pecah beton.</li>
<li><em>Crusher</em> berfungsi untuk memecahkan batuan alam menjadi ukuran yang lebih kecil sesuai spesifikasi yang dibutuhkan.</li>
<li><em>Dozer</em> ini digunakan untuk pengolaha lahan. Jadi lahan yang akan dijadikan sebuah gedung, akan diratakan dengan alat berat ini.</li>
<li><em>Drop hammer</em> merupakan palu berat yang diletakkan pada
ketinggian tertentu di atas tiang palu tersebut kemudian dilepaskan dan
jatuh mengenai bagian atas tiang.</li>
<li><em>Jackhammer</em> adalah alat yang digunakan untuk mengebor batuan keras untuk kemudian diledakan sepert <em>crawling drill.</em></li>
<li><em>Pile Drive Hammer</em> untuk pemancangan tiang pancang beton buat pondasi dalam. biasanya pondasi dalam dipakai pada bangunan gedung bertingkat (<em>high rise building</em>),jembatan,atau penahan tanah (khusus <em>sheet pile</em>).</li>
<li><em>Scrapper</em> digunakan untuk memotong lereng tanggul atau
lereng bendungan, menggali tanah yang terdapat diantara bangunan beton,
meratakan jalan raya.</li>
<li><em>Shovel</em> dapat juga digunakan untuk membuat timbunan bahan-bahan persediaan seperti kerikil, pasir, semen PC, dan sebagainya. Umumnya <em>Shovel</em> dipasang di <em>Truck Crawler</em>.</li>
<li><em>Stone Crusher</em> merupakan alat berat yang digunakan untuk
memecah batuan menjadi ukuran yang direncanakan. Untuk selanjutnya
digunakan sebagai material bahan bangunan.</li>
</ul>
<br />
<strong>2. Proyek Jalan</strong><br />
Proyek jalan pada umumnya menggunakan alat gali, <em>truck</em>, <em>dozer</em>, <em>grader</em>, alat pemadat, <em>loader</em>, <em>scrapper, stone crusher</em>. Alat gali digunakan untuk menggali saluran di sekitar badan jalan. <em>Bul</em><em>l</em><em>dozer</em> berfungsi untuk mengupas tanah dan <em>grader</em> untuk membentuk permukaan tanah.<em> </em><em>Ripper</em> merupakan traktor dengan fungsi utama sebagai alat bajak yang memiliki batang baja berujung lancip (<em>blade</em>) yang dipasang di bagian belakang <em>bulldozer</em> (traktor) untuk memecahkan (membajak) lapisan batuan atau material yang keras. <em>Loader</em> digunakan sebagai pemuat tanah ke dalam <em>truck</em>. Untuk jalan dengan perkerasan lentur digunakan <em>asphalt mixing plant</em> yang berfungsi untuk mencampurkan bahan campuran aspal yang kemudian disebarkan, diratakan, dan dipadatkan dengan menggunakan <em>asphalt finisher</em>. Sedangkan untuk perkerasa kaku beton dioleh dengan menggunakan <em>concrete batching plant</em> yang kemudian dipindahkan dengan menggunakan truck mixer.<em> Compactor</em>
digunakan untuk memadatkan tanah. Kalau dijalan raya, alat ini
digunakan untuk memadatkan batu dan aspal. Alat sejenis antara lain <em>tandem roller</em>, <em>tamping roller</em>, <em>pneumatic-tired roll. </em>Tetapi<em> </em>tipe alat berat yang paling cocok digunakan dalam proyek ini adalah <em>Bulldozer</em> tipe D40A, <em>Excavator</em> tipe PC 300-7 dan PC 100 F6, <em>Dump Truck</em> 23 ton, <em>Motor Grader</em> tipe GD-200-A1, <em>Compactor</em> tipe JV 100 A1 , <em>Water Tank Truck</em> kapasitas 5000 liter,<em> Asphalt Emultion Patcher</em> digunakan untuk membuat campuran aspal dingin dengan kapasitas 150 kg/ batch, <em>Asphalt Sprayer Model ( BAS)</em> merupakan salah satu mesin perawatan jalan., dan <em>Asphalt Patch Mix ( BAPM-3</em>) adalah alat pencampur Agregat-Aspal secara panas ( <em>Hot Mix</em>) dengan kapasitas nominal produk 3 TPH ( 100 liter per proses).<br />
<br />
<strong>3. Proyek Jembatan</strong><br />
Alat yang digunakan untuk proyek jembatan antara lain adalah alat pemancang tiang fondasi, alat penggali, <em>crane</em>, <em>truck</em>, <em>concrete mixer</em> atau <em>concrete mixer truck</em>, alat pemadat,<em>backhoe</em>,<em>loader</em>,dan <em>beko.</em> Masing-masing alat tersebut mempunyai fungsi dan penggunaan yang sama pada proyek lain nya.<br />
<br />
<br />
<br />
<strong>4. Proyek <em>Dam</em></strong><br />
Proyek <em>dam</em> pada umumnya menggunakan alat penggali tanah, <em>crane</em>, <em>truck</em>, <em>concrete mixer</em> atau <em>concrete mixer truck</em>, alat pemadat tanah, <em>loader</em>, <em>bulldozer</em>, dan <em>grader</em>. Alat penggali tanah yang umumnya dipakai untuk proyek dam berupa <em>backhoe</em> atau <em>front shovel</em>. <em>Concrete</em> <em>mixer</em> digunakan untuk mencampurkan bahan pembuaan beton yang dipakai untuk pembuatan dinding penahan tanah.<br />
<strong>5. Proyek Pelabuhan</strong><br />
Pada proyek di pelabuhan, diperlukan suatu alat berat seperti pada proyek lain nya yaitu :<br />
<br />
<ol>
<li><em>Truck</em> digunakan untuk mengangkat bahan bangunan kedalam area proyek dengan jarak yang relatif jauh.</li>
<li><em>Scrapper</em> dapat digunakan untuk memotong lereng tanggul atau
lereng bendungan, menggali tanah yang terdapat diantara bangunan beton,
meratakan jalan raya atau lapangan terbang.</li>
<li>Alat Penggali Tanah (<em>Excavator</em>) digunakan untuk menggali. <em>Excavator</em> ini bisa juga disebut dengan <em>Backhoe</em>. Biasanya kalau di dalam proyek alat ini digunakan untuk menggali tanah, mengeruk tanah ataupun mengeruk batu.</li>
<li><em>Crane</em> (alat pengangkat)</li>
<li><em>Dozer</em> ini digunakan untuk pengolahan lahan.</li>
<li><em>Truck</em> digunakan untuk mengangkut bahan bangunan kedalam area proyek dengan jarak yang relatif jauh.</li>
<li><em>Shovel</em> dapat juga digunakan untuk membuat timbunan bahan-bahan persediaan seperti kerikil, pasir, semen PC, dan sebagainya. Umumnya <em>shovel</em> dipasang di <em>truck</em> <em>crawler</em>.</li>
<li><em>Compressor</em> merupakan alat berat yang berfungsi sebagai
pemampat udara yang digunakan dalam pembersihan area pekerjaan dari debu
maupun sampah ringan lainnya, sebelum dilakukan pengecoran atau
kegiatan yang membutuhkan kebersihan area.</li>
<li><em>Pile Drive Hammer</em> untuk pemancangan tiang pancang beton buat pondasi dalam, biasanya pondasi dalam dipakai pada bangunan gedung bertingkat (<em>high rise building</em>) ,jembatan,pelabuhan atau penahan tanah (khusus <em>sheet pile</em>).</li>
<li><em>Jackhammer</em> adalah alat yang digunakan untuk mengebor batuan keras untuk kemudian diledakan seperti <em>crawling drill.</em></li>
<li><em>Batching Plant</em> adalah alat berat yang digunakan untuk membuat beton jadi (<em>Ready mix Concrete</em>)</li>
<li><em>Concrete pump</em> adalah sebuah alat yang digunakan untuk
mentransfer cairan beton dengan dipompa.Biasa dipakai pada gedung
bertingkat tinggi dan pada area yang sulit untuk dilakukan pengecoran.</li>
<li><em>Drop hammer</em> merupakan palu berat yang diletakan pada
ketinggian tertentu di atas tiang palu tersebut kemudian dilepaskan dan
jatuh mengenai bagian atas tiang.</li>
<li><em>Crusher</em> berfungsi untuk memecahkan batuan alam menjadi ukuran yang lebih kecil sesuai spesifikasi yang dibutuhkan.</li>
<li><em>Conveyor Belt</em> merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan tanah, pasir, kerikil batuan pecah beton.</li>
</ol>
<br />
<br />
<strong>6. Proyek Terowongan</strong><br />
Pada proyek terowongan, alat berat yang sering di gunakan adalah <em>Tunnel boring machine</em>
(TBM) yaitu alat penggali terowongan. Karena bentuk mesin yang
menyerupai silinder, permukaan terowongan yang terbentuk jadi seperti
lingkaran.<br />
<div align="center">
</div>
<div align="center">
<a href="http://kulitambang.wordpress.com/2009/07/05/tunnel-boring-machine-mesin-penggali-terowongan/" title="Tautan Tetap ke Tunnel Boring Machine: Mesin Penggali Terowongan"><em>Tunnel Boring Machine</em>: Mesin Penggali Terowongan</a></div>
<div align="center">
</div>
TBM dapat digunakan pada batuan lunak hingga batuan keras yang
dilengkapi dengan mata bor yang tersebar di permukaan kepala bor. Kepala
bor yang berbentuk silinder ini kemudian berputar dan menggerus batuan.<em>Scraper</em> adalah alat gali tanah yang mampu melakukan tiga tugas sekaligus : memuat, mengangkut, dan membongkar muatan. Bentuk <em>scraper</em> mirip dengan truk biasa. Yang membedakan, bak bawah <em>scraper</em> dapat diturunkan dengan ujungnya berbentuk seperti bilah.Saat <em>scraper </em>bergerak maju, bilah akan menggaruk tanah mirip cara kerja sekop. Tanah garukan ini langsung ditampung dalam bak. <a href="http://kulitambang.wordpress.com/2009/03/13/bucket-wheel-excavator/" title="Tautan Tetap ke Bucket Wheel Excavator"><em>Bucket Wheel Excavator</em></a><em> </em>(BWE)
adalah alat super berat yang digunakan.BWE paling efektif digunakan di
tanah lembek yang tidak banyak mengandung batuan keras.Komponen utama
BWE adalah roda berputar besar yang dipasang pada sebuah lengan raksasa.
Ujung roda ini kemudian dipasangi semacam ember besi (<em>bucket</em>) dengan gigi-gigi logam dipinggiran <em>bucket</em> yang digunakan untuk menggali tanah. <em>Bucket</em> ini terus berputar seiring putaran roda (<em>wheel</em>) yang kemudian dirancang untuk menumpahkan muatannya pada sabuk berjalan (<em>belt conveyor</em>) yang terdapat di badan BWE.<a href="http://kulitambang.wordpress.com/2009/03/01/bor-jackleg-jackleg-drill/" title="Tautan Tetap ke Bor Jackleg (Jackleg Drill)"><em>Bor Jackleg (Jackleg Drill)</em></a> adalah mesin bor <em>pneumatic</em>
yang dilengkapi kaki hidraulik yang dapat diatur menyesuaikan dengan
arah pemboran. Mesin ini umumnya digunakan untuk mengebor batuan keras (<em>hard rock</em>). Kaki hidraulik memungkinkan operator melakukan pemboran dalam berbagai sudut.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12496383350185031331noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5249287861843916286.post-91449809459588124882013-03-13T08:44:00.001-07:002013-03-13T08:44:29.050-07:00Tips Sebelum Membangun RumahSebelum membangun rumah tinggal ada beberapa hal yang mungkin perlu buat kita tinjau. Beberapa hal tersebut diantaranya:
<br />
<h2 style="text-align: justify;">
Perencanaan Desain Rumah.</h2>
<div style="text-align: justify;">
Dengan desain rumah tinggal yang matang
maka akan memudahkan kita dalam melakukan pelaksanaan. Jumlah dari bahan
yang diperlukan akan mudah dianalisa serta diketahui volumnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Organisasi dan alur ruang dapat teratur
dengan baik yang akan memudahkan kita mendapatkan fungsi ruang dengan
baik. Utilitas bangunan seperti saluran udara, air, dan kotoran akan
dapat dianalisa dengan baik.</div>
<div style="text-align: justify;">
Perencanaan desain rumah memang sangat
diperlukan apabila kita hendak membangun rumah untuk mendapatkan hasil
yang maksimal. Gambar desain ini pula yang nantinya akan digunakan untuk
mengurus IMB.</div>
<h2 style="text-align: justify;">
</h2>
<h2 style="text-align: justify;">
Mengurus Ijin Mendirikan Bangunan</h2>
<div style="text-align: justify;">
Ijin mendirikan bangunan adalah
kebijakan yang baik untuk kita dalam memperoleh standartisasi rumah yang
layak dan sehat. Pada saat kita melakukan ijin maka pihak Pemkot akan
menganalisa bangunan yang akan kita bangun apakah sudah baik dari segi
pencahayaan, udara, saluran air, dan pengaruhnya ke lingkungan sekitar
kita.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kita akan mengetahui berapakah jarak
yang ideal antara rumah kita dengan jalan raya sehingga meminimalkan
pembongakaran pada bangunan kita apabila nanti ada pelebaran jalan yang
ada di depan rumah kita.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h2 style="text-align: justify;">
Pemilihan Bahan Bangunan Yang Tepat.</h2>
<div style="text-align: justify;">
Bahan bangunan memang perlu kita pilih
dari sekian banyaknya alternatif yang ada di pasaran. Disamping harga
yang terjangkau menjadi pertimbangan ada beberapa hal yang mungkin juga
perlu dipertimbangkan adalah faktor pemeliharaan atau perawatan dari
bahan bangunan. Bahan bangunan yang awet seperti pemilihan bahan
galvalum sebagai alternatif dari atap kayu, pemakaian almunium pada
kusen pintu dan jendela, dan masih banyak contoh yang lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada dasarnya bahan yang mudah
perawatannya akan membuat bangunan kita awet dan tahan lama asalkan
bahan yang kita pilih masih selaras dengan tema atau model rumah kita,
dan harganya masih terjangkau.</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12496383350185031331noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5249287861843916286.post-49585519354261755242013-03-13T08:43:00.000-07:002013-03-13T08:43:07.632-07:00Lubang Resapan Biopori<h2 class="entry-title">
<a href="http://alamendah.wordpress.com/2009/10/14/lubang-resapan-biopori-sederhana-tepat-guna/" rel="bookmark" title="Permalink ke Lubang Resapan Biopori, Sederhana Tepat Guna">Lubang Resapan Biopori, Sederhana Tepat Guna</a></h2>
<div class="entry-meta">
<span class="meta-prep meta-prep-author">Posted on</span> <a href="http://alamendah.wordpress.com/2009/10/14/lubang-resapan-biopori-sederhana-tepat-guna/" rel="bookmark" title="10:22 pm"><span class="entry-date">14 Oktober 2009</span></a> <span class="by-author"><span class="sep">by</span> <span class="author vcard"><a class="url fn n" href="http://alamendah.wordpress.com/author/alamendah/" rel="author" title="Tampilkan semua tulisan oleh alamendah">alamendah</a></span> </span> </div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Lubang Resapan Biopori</strong> atau biasa disebut “<a href="http://alamendah.wordpress.com/2009/10/14/lubang-resapan-biopori-sederhana-tepat-guna/">lubang biopori</a>”
merupakan metode alternatif untuk meningkatkan daya resap air hujan ke
dalam tanah. Metode ini pertama kali dicetuskan oleh Dr. Kamir R. Brata,
seorang peneliti seorang peneliti dan dosen di Departemen Ilmu Tanah
dan Sumber Daya Lahan, Institut Pertanian Bogor (IPB). Lubang Resapan
Biopori berupa sebuah lubang silindris yang dibuat secara vertikal ke
dalam tanah. Lubang ini akan memicu munculnya biopori secara alami di
dalam tanah.</div>
<div style="text-align: justify;">
Biopori sendiri adalah istilah untuk
lubang-lubang di dalam tanah yang terbentuk akibat berbagai aktifitas
organisme yang terjadi di dalam tanah seperti oleh cacing, rayap, semut,
dan perakaran tanaman. Biopori yang terbentuk akan terisi udara dan
menjadi tempat berlalunya air di dalam tanah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span id="more-849"></span>Prinsip kerja
lubang peresapan biopori sangat sederhana. Lubang yang kita buat,
kemudian diberi sampah organik yang akan memicu biota tanah seperti
cacing dan semut dan akar tanaman untuk membuat rongga-rongga (lubang)
di dalam tanah yang disebut biopori. Rongga-rongga (biopori) ini menjadi
saluran bagi air untuk meresap kedalam tanah.<a href="http://alamendah.files.wordpress.com/2009/10/lubang-biopori.jpg"><img alt="lubang biopori" class="size-medium wp-image-851 aligncenter" height="252" src="http://alamendah.files.wordpress.com/2009/10/lubang-biopori.jpg?w=232&h=252" title="lubang biopori" width="232" /></a></div>
<h3 style="text-align: justify;">
Manfaat Lubang Biopori</h3>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://alamendah.wordpress.com/2009/10/14/lubang-resapan-biopori-sederhana-tepat-guna/">Lubang resapan biopori</a>
adalah teknologi sederhana yang tepat guna dan ramah lingkungan. Lubang
biopori ini mampu meningkatkan daya resap air hujan ke dalam tanah
sehingga mampu mengurasi resiko banjir akibat meluapnya air hujan.
Selain itu, teknologi ini juga mampu meningkatkan jumlah cadangan <a href="http://alamendah.wordpress.com/2010/10/15/krisis-air-bersih-di-indonesia-yang-kaya-air/" title="Krisis Air Bersih di Indonesia yang Kaya Air">air bersih</a> di dalam tanah.</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li><strong>Meningkatkan daya resapan air</strong></li>
</ul>
<div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">
Lubang resapan biopori
mampu meningkatkan daya resap air hujan ke dalam tanah. Hal ini akan
bermanfaat untuk: Mencegah genangan air yang mengakibatkan
banjir, peningkatan cadangan air bersih di dalam tanah, dan mencegah
erosi dan longsor</div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">
Dengan adanya lubang
biopori akan mencegah terjadinya genangan air yang secara tidak lansung
dapat meminimalisir berbagai masalah yang diakibatkannya seperti
mewabahnya penyakit malaria, demam berdarah dan kaki gajah.</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li><strong>Mengubah sampah organik menjadi kompos</strong></li>
</ul>
<div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">
<a href="http://alamendah.wordpress.com/2010/12/26/yel-pramuka-tentang-sampah/" title="Yel Pramuka Tentang Sampah">Sampah</a>
organik yang dimasukkan ke dalam lubang biopori akan dirubah menjadi
kompos oleh satwa tanah seperti cacing dan rayap. Kompos atau humus ini
sangat bermanfaat bagi kesuburan tanah. Selain itu sampah organik yang
diserap oleh biota tanah tidak cepat diemisikan ke atmosfir sehingga
mengurangi emisi gas rumah kaca (CO2 dan metan) yang mengakibatkan <a href="http://alamendah.wordpress.com/2009/06/04/pemanasan-global-bunuh-315-000-orang/">pemanasan global</a> dan menjaga biodiversitas dalam tanah.</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li><strong>Memanfaatkan fauna tanah dan akar tanaman</strong></li>
</ul>
<div style="padding-left: 30px; text-align: justify;">
Lubang biopori memicu
biota tanah dan akan tanaman untuk membuat rongga-rongga di dalam tanah
yang menjadi saluran air untuk meresap ke dalam tanah. Dengan adanya
aktifitas ini menjadikan kemampuan lubang peresapan biopori senantiasa
terjaga dan terpelihara.</div>
<h3 style="text-align: justify;">
Cara Pembuatan Lubang Biopori</h3>
<ol style="text-align: justify;">
<li>Buat lubang silindris secara vertikal ke dalam tanah dengan diameter
10 cm. Kedalamannya sekitar 100 cm atau sampai melampaui muka air tanah
jika dibuat tanah yang mempunyai permukaan air dangkal. Jarak antar
lobang antara 50-100 cm.</li>
<li>Mulut lubang dapat diperkuat dengan semen selebar 2-3 cm setebal 2 cm.</li>
<li>Isi lubang dengan sampah organik yang berasal dari sampah dapur, sisa tanaman, atau dedaunan.</li>
<li>Sampah organik perlu ditambahkan jika isi lubang sudah berkurang atau menyusut akibat proses pelapukan.</li>
<li>Kompos yang terbentuk dalam lubang dapat diambil pada setiap akhir musim kemarau bersamaan dengan pemeliharaan lubang.</li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
Nah, pertanyaannya cuma satu. Sudahkan kita mempunyai lubang peresapan biopori di sekitar rumah kita?.</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12496383350185031331noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5249287861843916286.post-80803027449678858352013-03-13T08:34:00.002-07:002013-03-13T08:34:26.229-07:00Teknik Pemasangan Keramik yang Benar <h3 class="post-title entry-title">
Teknik Pemasangan Keramik yang Benar
</h3>
<div class="post-header">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Banyak keluhan yang berhubungan dengan
keramik sebagai penutup lantai dalam bangunan. Mulai dari keramik yang
retak atau gumpil, permukaan keramik tidak rata, keramik lepas dari
lantai, dan masih banyak lagi. Sadar atau tidak, masalah semacam ini
sebenarnya dapat diatasi sejak tahap pemasangan keramik, sebab jika
ditilik lebih lanjut, penyebab seluruh masalah tersebut adalah teknik
pemasangan keramik yang tidak sesuai petunjuk.<br />
<br />
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=5249287861843916286" name="more"></a></div>
Teknik pemasangan keramik terbagi atas 6 tahap penting:<br />
<span style="font-size: 130%;"><br />
</span><span style="font-size: 130%; font-weight: bold;">1. Tahap Persiapan untuk Kondisi Permukaan</span><br />
<ul>
<li> Hal paling awal yang harus dipersiapkan adalah kematangan cor
beton yang akan menjadi base atau fondasi keramik. Jangan memulai dengan
cor beton yang belum matang, sebab kondisi ini akan menimbulkan masalah
dikemudian hari. </li>
<li>Jika Anda benar-benar yakin betonnya sudah cukup umur, buat
permukaan cor beton menjadi kasar. Anda dapat menggunakan sapu penggaruk
sebagai alat bantu. </li>
<li>Pastikan permukaan beton bebas dari partikel menonjol yang
kemungkinan akan mengganggu. Cara yang biasa digunakan para tukang
adalah mengetuk-ngetuk partikel yang menonjol dengan palu atau baji. </li>
<li>Setelah semua partikel yang menonjol dikelotok, bersihkan kotoran
tersebut dengan air. Agar efisien, semprot saja dengan selang air.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 130%; font-weight: bold;">2. Tahap Pengerjaan Lapisan <i>Screed</i></span></div>
<ul>
<li> Tahap ini baru dapat dimulai jika permukaan beton yang dibersihkan benar-benar kering. </li>
<li>Pasang <span style="font-style: italic;">Screed</span> secara merata pada seluruh permukaan. </li>
<li>Agar lapisan <span style="font-style: italic;">screed</span> benar-benar kering, amankan dengan diberi lapisan penutup. </li>
<li>Periksa permukaannya untuk mengetahui rongga dibawahnya. Agar lebih
mudah mendeteksi adanya rongga, ketuk-ketuk permukaan tersebut dengan
alat. </li>
<li>Jangan lupa tandai jalur-jalur instalasinya.<br />
</li>
</ul>
<span style="font-size: 130%; font-weight: bold;">3. Tahap Persiapan Pemasangan Keramik</span><br />
<ul>
<li>Agar keramik terpasang lurus dan rata, buatlah semacam garis
panduan meletakkan keramik. Biasanya garis ini dibuat dengan benang yang
diikat dari ujung ke ujung pada permukaan yang akan dipasang keramik. </li>
<li>Jika pemasangan keramik menggunakan adukan semen sebagai bahan
perekat, sebaiknya basahi dulu keseluruhan permukaannya agar lembab. </li>
<li>Jika bahan perekat yang dipakai adalah <span style="font-style: italic;">adhesive</span>
(perekat siap pakai yang tidak perlu dicampur atau diaduk seperti pada
saat membuat adukan semen), ikuti petunjuk pada label produk tersebut. </li>
<li>Jangan pernah menggunakan <span style="font-style: italic;">adhesive</span> yang sudah kadaluarsa. Perekat yang sudah kadaluarsa pasti berkurang daya rekatnya. </li>
<li>Pasang <span style="font-style: italic;">adhesive</span> pada permukaan yang akan dipasangi keramik dengan bantuan <span style="font-style: italic;">rubber float.</span></li>
</ul>
<span style="font-size: 130%; font-weight: bold;">4. Tahap Pemasangan Keramik</span><br />
<ul>
<li>Jangan melakukan pemasangan keramik dengan pencahayaan kurang.
Pencahayaan yang tidak memadai dapat mengganggu kelurusan keramik yang
akan dipasang. </li>
<li>Jika bahan perekat yang dipakai adalah adukan semen, terlebih dahulu rendam keramik yang akan Anda pasang dalam seember air. </li>
<li>Jika bahan perekat yang dipakai adalah <span style="font-style: italic;">adhesive</span>, bersihkan bagian dasar/sisi bawah keramik. </li>
<li>Setelah keramik terpasang dipermukaan, ketuk perlahan-lahan
permukaan keramik dengan bantuan alat untuk memastikan keramik tersebut
benar-benar merekat sempurna.</li>
<li>Jangan lupa memeriksa kesejajaran/kelurusan serta kerataan level keramik dipermukaan. </li>
<li>Bersihkan permukaan keramik dengan kain lap kering atau spoons.</li>
</ul>
<span style="font-size: 130%; font-weight: bold;">5. Tahap Pemasangan Nat</span><br />
<ul>
<li>Isi spasi antar keramik dengan <span style="font-style: italic;">grout</span> (bahan pengisi celah). Gunakan bantuan r<span style="font-style: italic;">ubber float.</span></li>
<li>Bersihkan sisa grout yang masih menempel pada permukaan keramik dengan lap atau spons basah.</li>
</ul>
<span style="font-size: 130%; font-weight: bold;">6. Tahap Proteksi</span><br />
<ul>
<li>Tutup permukaan lantai keramik yang baru saja dipasang dengan
tripleks, kain terpal, atau plastik agar mengering dengan sempurna.</li>
<li>Beri petunjuk atau –jika perlu—pasangi rambu yang bertuliskan lantai
keramik di area tersebut baru dipasang. Dengan demikian diharapkan
tidak ada orang yang melewati atau menginjaknya.</li>
<li>Keramik membutuhkan waktu untuk memuai dan menyusut hingga akhirnya
mencapai kestabilan. Tunggu beberapa saat agar keramik benar-benar
merekat dengan sempurna. </li>
</ul>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12496383350185031331noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5249287861843916286.post-15439500776754100632013-03-13T08:27:00.000-07:002013-03-13T08:27:01.068-07:00Penyebab Atap Bocor dan Solusinya Musim hujan membuat bangunan <a href="http://www.ciputraentrepreneurship.com/component/weblinks/201-propertinet/27-rumah.html" size="1" style="font-size: 12px;" target="_blank">rumah</a> kita lebih rapuh. Apakah <a href="http://www.ciputraentrepreneurship.com/component/weblinks/201-propertinet/27-rumah.html" size="1" style="font-size: 12px;" target="_blank">rumah</a>
Anda termasuk yang sering bocor saat musim hujan? Jika iya, maka Anda
harus segera mendeteksi penyebabnya. Ada beberapa penyebab kebocoran
pada atap <a href="http://www.ciputraentrepreneurship.com/component/weblinks/201-propertinet/27-rumah.html" size="1" style="font-size: 12px;" target="_blank">rumah</a>.<br /><strong size="1" style="font-size: 13px;"><br />1. Kesalahan konstruksi</strong><br />Umumnya
dipengaruhi oleh kemiringan atap yang kurang tepat. Kemiringan adalah
hal penting karena kemiringan yang tepat akan memudahkan air mengalir ke
bawah. Penutup atap genteng yang umum seharusnya memiliki kemiringan
antara 30–40 derajat. Jika kurang dari itu maka dijamin rawan bocor
akibat curah air hujan. Kemiringan kurang dari itu juga membuat genteng
rawan melorot yang juga berakibat atap menjadi bocor.<br /><br />Solusi dari
masalah ini adalah dengan menata ulang kemiringan atap (alias bongkar
total), atau yang lebih murah dengan memberi lembaran pelapis anti-bocor
dari plastik atau semacamnya pada bagian bawah genteng. Dengan lapisan
ini, air masih akan bisa ditahan oleh lapisan plastik dan kemudian
dialirkan ke bawah menuju talang. Jika desain arsitektural <a href="http://www.ciputraentrepreneurship.com/component/weblinks/201-propertinet/27-rumah.html" size="1" style="font-size: 12px;" target="_blank">rumah</a>
mengharuskan kemiringan atap dibuat lebih dari 40 derajat, pilihlah
genteng yang dilengkapi lubang paku untuk mengunci kedudukan genteng<br />supaya tidak melorot.<br /><strong size="1" style="font-size: 13px;"><br />2. Terlalu banyak talang</strong><br />Talang
juga merupakan elemen atap yang berpotensi menimbulkan kebocoran. Entah
karena sistem penyambungnya yang tak baik atau karena materialnya rusak
termakan usia. Semakin minim jumlah talang, semakin minim juga potensi
kebocorannya.<br /><strong size="1" style="font-size: 13px;"><br />3. Kesalahan pemasangan</strong><br />Masalah
ini umumnya terjadi karena tukang bangunan kurang cermat saat
mengerjakan lokasi-lokasi atap yang rawan bocor. Misalnya saja pada
lokasi bubungan, sambungan tepi, lisplank, dan talang. Sebisa mungkin
minimalkan sambungan. Semakin sedikit sambungan, maka semakin kecil
resiko kebocoran. Jika terdapat titik-titik pertemuan antar material
atap, maka pastikan titik pertemuan itu rapat dan tidak bercelah.<br /><br />Celah
dapat menimbulkan kebocoran pada atap. Demikian pula pada bagian
bubungan, yang jika dibuat terlalu tinggi maka akan rawan retak sehingga
berakibat bocor saat terkena air hujan. Solusinya adalah dengan memberi
lapisan kedap air atau talang karet pada bagian yang bocor tersebut.
Untuk mengerjakan ini, pilih tukang yang ahli dan mintalah agar mereka
hati-hati saat melakukan pengerjaan pada bagian-bagian tersebut.<br /><strong size="1" style="font-size: 13px;"><br />4. Tak selektif memilih material</strong><br />Pilihlah material atap berkualitas. Ada banyak bahan pembentuk atap, misalnya PVC, <a href="http://www.ciputraentrepreneurship.com/component/weblinks/201-propertinet/31-tanah.html" size="1" style="font-size: 12px;" target="_blank">tanah</a>
liat, bitumen, dan metal. Setiap material tersebut memiliki karakter
sendiri-sendiri. Pilihlah bahan yang tidak mudah retak, tahan panas dan
tahan terpaan angin. Satu lagi, atap yang baik adalah yang mudah dalam
pemasangan, dan tidak menyisakan celah. Genteng misalnya, untuk menahan
air hujan tentu genteng keramik lebih baik daripada genteng <a href="http://www.ciputraentrepreneurship.com/component/weblinks/201-propertinet/31-tanah.html" size="1" style="font-size: 12px;" target="_blank">tanah</a> liat, karena genteng keramik bersifat kedap air. Hal ini jelas<br />berpengaruh pada toleransi kemiringan yang bisa diaplikasikan pada <a href="http://www.ciputraentrepreneurship.com/component/weblinks/201-propertinet/27-rumah.html" size="1" style="font-size: 12px;" target="_blank">rumah</a>
Anda. Begitu pula dengan material yang lain semisal lembaran galvanis
dan asbes. Asbes mungkin jauh lebih murah namun daya tahan terhadap
cuaca lebih kuat lembaran galvanis.<br /><strong size="1" style="font-size: 13px;"><br />5. Kerusakan akibat cuaca</strong><br />Atap merupakan bagian dari struktur bangunan <a href="http://www.ciputraentrepreneurship.com/component/weblinks/201-propertinet/27-rumah.html" size="1" style="font-size: 12px;" target="_blank">rumah</a>
yang paling pertama diterpa perubahan cuaca, karena terpapar panas
matahari waktu musim kemarau dan terpapar air waktu musim hujan.
Betapapun kuatnya material atap <a href="http://www.ciputraentrepreneurship.com/component/weblinks/201-propertinet/27-rumah.html" size="1" style="font-size: 12px;" target="_blank">rumah</a>
anda, lama kelamaan juga akan merapuh akibat cuaca. Kerusakan atap
misalnya retak-retak pada sambungan tepi, seng yang keropos atau
berkarat, atau pudarnya warna cat pelapis pada genteng beton.<br /><br />Solusi
untuk hal ini adalah dengan melakukan pemeliharaan berkala setiap tahun
untuk memperpanjang usia pakai material atap. Misalnya saja dengan
mengecat genteng beton dengan cat genteng atau menambahkan lapisan
waterproofing pada dak beton. Lapisan ini dapat diaplikasikan untuk
mencegah air merembes melalui pori-pori material atap atau celah-celah
kecil yang terdapat pada titik sambungan.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12496383350185031331noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5249287861843916286.post-55259240355241889212013-03-13T08:24:00.001-07:002013-03-13T08:24:35.635-07:00MENGATASI DINDING RUMAH YANG REMBES AIR<h3 class="post-title entry-title" itemprop="name">
MENGATASI DINDING RUMAH YANG REMBES AIR
</h3>
<div class="post-header">
</div>
<div class="post-body entry-content" id="post-body-83478001045318802" itemprop="articleBody">
Permasalahan-permasalahan kecil di bangunan rumah sering terjadi, kecil
namun cukup mengganggu pikiran. Salah satunya adalah mengenai cat
dinding rumah yang berjamur atau terlihat seperti ada noda akibat
rembesan air. Hal ini biasanya terjadi pada saat sedang musim penghujan,
karena curah hujan cukup tinggi, air yang merembes ke dalam dinding
juga semakin banyak.<br />
<br />
Rembesan ini juga sering terjadi pada pertemuan antara dinding dengan
atap rumah, atau antara perbedaan level bangunan, seperti perbatasan
antara toilet dengan dapur, atau pada perpaduan bahan yang berbeda,
misalnya pertemuan antara tembok dengan pipa (plumbing).<br />
<br />
Pada umumnya rembesan ini dapat mengakibatkan:<br />
<ol>
<li>Bercak-bercak seperti jamur yang muncul pada dinding rumah.</li>
<li>Penggelembungan dan pengelupasan cat.</li>
<li>Ruangan menjadi lebih lembab.</li>
<li>Muncul bau tidak sedap, antara bau lembab dengan bau cat.</li>
</ol>
Untuk mengatasi hal ini, ada beberapa hal yang perlu kita pertimbangkan sebagai solusinya, yaitu:<br />
<br />
<ol>
<li><div style="text-align: justify;">
</div>
Jika rumah anda baru akan dibangun, maka
anda dapat mempertimbangkan untuk mencampur mortar sebagai bahan
plesteran dinding dengan zat aditif integral waterproofing (redseal
plesteran). Anda juga bisa mensubtitusi bahan trasraam, umumnya trasraam
dibuat dari susunan bata yang dilapisi mortar cement. Tetapi jika
ingin mencoba bahan lain untuk trasraam, ada beberapa kombinasi material
yang bisa anda gunakan, diantaranya adalah: trasraam dari lapisan
aspal, karet trasraam, trasraam seng papak, susunan bata yang diplester
dengan semen emulsi yang kedap air. </li>
<li><div style="text-align: justify;">
Jika rumah anda adalah rumah lama, maka ada beberapa solusi treatment yang bisa dilakukan, diantaranya adalah:</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li>Perawatan dan perbaikan dinding rumah bagian luar. Jika rembesan air hanya meninggalkan
noda berupa spot-spot yang tipis, maka rembesan air ini dapat diatasi
dengan waterproofing yang biasa kita temui di toko-toko bahan bangunan,
anda tinggal memilih waterproofing type coating. Tapi bila rembesan air
yang terjadi cukup besar dan membuat dinding rumah bagian dalam rusak
parah, maka waterproofing type coating kurang cocok untuk digunakan
karena waterproofing type coating tidak kuat menahan tekanan air dari
dalam tembok. Hasilnya waterproofing tersebut akan
menggelembung. Sama halnya dengan penggunaan cat minyak untuk menahan
rembesan air, ide ini kurang tepat karena air dari dalam dinding akan
melarutkan zat alkali semen, kemudian zat alkali semen yang bertemu
dengan cat minyak (alkyd) menghasilkan reaksi penyabunan yang
menyebabkan cat minyat melunak dan terlepas dari dinding.Untuk mengatasi masalah ini, anda dapat
melakukan plesteran ulang atau melapisi plesteran lama pada dinding
bagian luar rumah dengan plesteran baru yang ditambahkan zat aditif. Zat
aditif yang cocok untuk dinding waterproofing adalah redeseal atau
Weldcrete coating, redseal ini adalah waterproofing yang anti lembab
(dampproof) sementara Weldcrete coating adalah zat aditif campuran
mortar untuk aplikasi anti air.</li>
<li>Bila rembesan air disebabkan oleh adanya
keretakan pada dinding bagian luar rumah, maka proses perbaikan harus
difokuskan pada bagaimana mengatasi dan memperbaiki keretakan dinding
luar rumah anda. Untuk dinding yang retaknya < 1 mm, anda dapat
menambal bagian yang retak tersebut dengan campuran mortar semen yang
ditambahkan Weldgrout. Weldgrout adalah zat aditif berupa bahan perekat
yang waterproofing dan biasanya ditambahakan pada campuran mortar
(PC+aggregat halus) untuk plesteran dinding luar rumah. Jika retakan
dinding luar besarnya > 1 mm, solusinya adalah: potong area atau
bidang dinding yang retak menggunakan mesing pemotong keramik (ceramic
cutter), bisa juga dengan melebarkan area retakan dengan menggunakan
betel. Kemudian retakan yang sudah dipotong atau dilebarkan itu lalu
dibersihkan dan dilembabkan. Buat campuran mortar yang ditambahkan
Weldgrout, kemudian isi semua celah retakan yang sudah dibersihkan tadi
dengan campuran mortar+Weldgrout. </li>
<li>Perawatan dan perbaikan dinding rumah bagian dalam. Jika dinding rumah anda berhimpitan atau
berdempetan dengan dinding rumah tetangga (rumah couple), plesteran
dinding lama yang rembes atau lembab dibagian dalam rumah bisa dikupas
atau dibobok sampai bertemu dengan lapisan batu bata/batako atau silikon.
Bersihkan dan lembabkan permukaan batu bata/batako atau silikon tersebut.
Buat campuran mortar (PC+aggregat halus) untuk plesteran dinding dalam,
kemudian campurkan dengan zat aditif Weldgrout. Campuran antara mortar
dan Weldgrout akan menghasilkan mortar waterproofing untuk menutup dan
melapisi dinding dalam yang terindikasi rembes atau lembab. Campuran mortar dan Weldgrout
selanjutnya bisa anda aplikasikan untuk melapisi dinding bata/batako
atau beton, lapisi dinding dalam rumah anda dengan dengan mortar
waterproofing setebal +/- 5 mm. Setelah dinding bagian dalam anda
plester ulang dengan mortar waterproofing, selanjutnya anda dapat
mengecat ulang dinding bagian dalam tersebut dengan cat yang ditambahkan
zat aditif berupa Weldnat. </li>
<li>Jika rembesan air di bagian dalam rumah (interior)
tidak terlalu parah, anda juga dapat mencoba solusi ekonomis dengan
memanfaatkan zat aditif tanpa harus menggunakan mortar. Kupas cat lama
pada bagian yang lembab atau rembes sampai bertemu dengan
acian/plesteran dinding, bersihkan dengan air dan tunggu sampai dinding
tersebut kering. Lebih baik jika anda melakukannya dimusim kering,
sehingga kecil kemungkinannya dinding rumah anda lembab atau rembes
akibat terpapar air.Jika dinding tersebut telah kering,
gunakan zat aditif Weldcrete coating dengan takaran 1 Kg Weldcrete
coating untuk menutupi dinding seluas +/- 5 m2. Tunggu beberapa hari
setelah anda melapisi dinding lama dengan Weldcrete coating, baru
kemudian anda cat ulang dinding bagian dalam rumah anda, jangan lupa
campurkan zat aditif Weldnat pada cat yang akan anda gunakan.</li>
</ul>
</li>
</ol>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12496383350185031331noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5249287861843916286.post-10657585297876168512013-03-13T08:20:00.003-07:002013-03-13T08:21:38.633-07:00Panduan Menghitung Biaya bangun dan renovasi rumahBila Anda memiliki rencana membangun / renovasi rumah, mungkin artikel dibawah ini bisa membantu dalam menentukan <b>cara menghitung biaya bangun & renovasi rumah</b> Anda, sebelum melangkah lebih lanjut dari rencana yang sudah diputuskan.<br />
Dalam suatu proyek Pembangunan Rumah atau Tempat Tinggal, pemilik
bangunan umumnya menghendaki pengeluaran biaya yang sehemat mungkin,
tetapi dapat memperoleh rumah tinggal dengan kualitas tinggi dan sesuai
yang di harapkan. Biaya atau dana berperan sangat penting dalam suatu
proyek pembangunan rumah.<br />
Dengan penyusunan perhitungan suatu rancangan bangunan biasanya dilakukan 2 (dua) tahapan yaitu :<br />
<b>Estimasi Biaya Kasar</b>, yaitu penaksiran biaya secara global dan menyeluruh yang dilakukan sebelum rancangan bangunan dibuat.<br />
Perhitungan Anggaran Biaya, yaitu penghitungan biaya secara detail dan terinci disesuaikan dengan perencanaan yang ada.<br />
<b>Tahapan Estimasi Biaya</b><br />
Penaksiran anggaran biaya yang dilakukan adalah melakukan proses
perhitungan volume bangunan yang akan dibuat, harga satuan standar dari
tipe bangunan dan kualitas finishing bangunan yang akan dikerjakan.<br />
Karena taksiran dibuat sebelum dimulainya rancangan bangunan, maka
jumlah biaya yang diperoleh adalah taksiran kasar biaya bukan biaya
sebenarnya atau actual, sebagai contoh:<br />
Jenis bangunan dengan standar bangunan kelas A, maka harga satuan
standarnya adalah @ Rp 1.500.000,-/m2, Luas bangunan 100 m2, maka asumsi
biaya yang dibuat adalah : luas bangunan dikalikan dengan harga satuan
standar, yaitu: 100 x @Rp 1.500.000,-/m2 = Rp 150.000.000,-<br />
<b>Tahapan Perhitungan Anggaran Biaya</b><br />
Perhitungan anggaran terperinci dilakukan dengan cara menghitung
volume dan harga-harga dari seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan,
agar nilai bangunan dapat dipertanggung jawabkan secara benar dan
optimal. Cara penghitungan yang benar adalah dengan menyusun semua
komponen pekerjaan mulai dari tahapan awal pembangunan (Pekerjaan
persiapan) sampai dengan tahapan penyelesaian pekerjaan (Pekerjaan
Finishing), contoh:<br />
Pekerjaan Persiapan terdiri dari: pembersihan lahan, cut and fill, pagar pengaman, mobilisasi dan demobilisasi.<br />
<b>Pekerjaan Sipil</b>, terdiri dari pondasi, sloof, kolom, dinding dan rangka penutup atap.<br />
<b>Pekerjaan finishing</b>, terdiri dari lantai, dinding, plafond dan penutup atap.<br />
<b>Pekerjaan Instalasi Mekanikal, Elektrikan dan Plumbing,</b> terdiri dari jaringan listrik, telepon, tata suara, tata udara, air bersih dan air kotor.<br />
<b>Pekerjan luar/halaman,</b> terdiri dari perkerasan jalan, jalan setapak, pagar halaman dan taman.<br />
Cara penghitungan <b>Rencana Anggaran Biaya (RAB)</b> setiap item pekerjaan tersebut di atas biasanya dibuat berdasarkan jenis material dan komponen pekerjaan, misalnya :<br />
<b>Komponen beton,</b> cara penghitungannya dilakukan
dengan membuat perhitungan volume secara satuan isi (m3), dikalikan
dengan harga satuan per m3 yang disusun berdasarkan analisa penggunaan
material per m3 @ Rp m3)<br />
<b>Komponen material lantai, dinding dan plafond</b>
dilakukan dengan menghitung luasan area yang ada (m2) dikalikan dengan
harga satuan per m2 yang disusun berdasarkan analisa penggunaan bahan
per m2 ( @ Rp/m2)<br />
<b>Komponen material pekerjaan finishing seperti tali air, talang air, jaringan pipa dan pengkabelan</b> dilakukan dengan menghitung panjang bahan yang dipakai (m1) dikalikan dengan harga satuan material perm1 (@ Rp/m1)<br />
Komponen material besar seperti daun pintu, jendela dan peralatan
dilakukan dengan menghitung jumlah material yang dipakai (unit)
dikalikan dengan harga satuan material per-unitnya (@ Rp/unit), bisa
juga dengan perhitungan volume secara detail, yaitu : kusen (m3), daun
pintu (m2), kaca (m2), daun jendela (m2), material lainnya (bh).
termasuk finishing.<br />
Komponen material yang sulit dihitung tetapi harus dikerjaan
dilakukan dengan menentukan status lumpsum (ls), artinya untuk pekerjaan
itu nilai besaran ditentukan berdasarkan cakupan pekerjaan harus
dikerjakan sesuai dengan yang dikekendaki oleh perancang, biasanya
komponen ini tidak ada harga satuannya tetapi langsung menyebutkan nilai
total dari komponen pekerjaan tersebut<br />
Usahakanlah untuk <b>menghitung biaya bangun & renovasi rumah</b> secara detail karena akan lebih akurat dan cenderung hemat.<br />
<b>Cara Menghitung Biaya Bangun & Renovasi Rumah</b> pada umumnya dibuat berdasarkan 5 hal pokok, yaitu:<br />
Taksiran biaya bahan-bahan, Harga bahan-bahan yang dipakai biasanya
harga bahan-bahan di tempat pekerjaan, jadi sudah termasuk biaya
transportasi atau angkutan, biaya bongkar muat.<br />
Taksiran <b>biaya pekerja</b>. Biaya pekerja sangat
dipengaruhi oleh: panjangnya jam kerja, keadaan tempat pekerjaan,
ketrampilan dan keahlian pekerja yang bersangkutan terutama dalam hal
upah pekerja.<br />
Taksiran <b>biaya peralatan</b>, Biaya peralatan yang
diperlukan untuk suatu jenis konstruksi haruslah termasuk didalamnya
biaya pembuatan bangunan-bangunan sementara (bedeng), mesin-mesin, dan
alat-alat tangan.<br />
Taksiran <b>biaya tak terduga</b> atau overhead cost, Biaya
tak terduga biasanya dibagi menjadi dua jenis, yaitu: biaya tak terduga
umum dan biaya tak terduga proyek.<br />
Taksiran <b>Keuntungan atau Profit</b>, Biaya keuntungan
untuk pemborong atau kontraktor dinyatakan dengan prosentase dari jumlah
biaya total yang berkisar antara 8-15%.<br />
<br />
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12496383350185031331noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5249287861843916286.post-78084033024762067582013-03-09T09:28:00.000-08:002013-03-09T09:28:01.503-08:00Jenis Kayu Untuk Bangunan<h2 class="title">
Jenis Kayu Untuk Bangunan
</h2>
<div class="entry" id="post-body-7939695537901481497">
<div style="text-align: justify;">
Kayu adalah salah satu jenis bahan bangunan yang telah ribuan tahun
digunakan oleh manusia, terutama di daerah tropis yang kaya akan jenis
kayu. Berikut ini adalah beberapa jenis kayu yang lazim digunakan di
Indonesia maupun negaranegara lain.</div>
<br />
<b>1. Kayu Besi /Kayu Merbau/Kayu Ulin</b><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Kayu besi adalah jenis kayu yang sangat keras. Berwarna kehitaman bahkan
apabila ia direndah terlebih dahulu kayu ini terkesan lebih kuat.
Banyak kayu besi yang tumbang di pinggiran sungai dan terendam di sungai
bertahan puluhan hingga ratusan tahun tanpa mengalami pembusukan.
Pembusukan hanya terjadi di kulit kayu saja.<br />
Di hutan aslinya di Papua dan Kalimantan kayu besi mempunyai ukuran yang
sangat luar biasa dari ukuran diameter 1 hingga 2,5 meter banyak
terdapat di hutan. Maka tidaklah heran di tempat asalnya kayu besi
olahan dapat kita buat 8 meter balok lurus tanpa cacat. Kayu ini sangat
cocok untuk penyangga jembatan, tiang listrik dan penyangga rel kereta
api.<br />
Kelemahan kayu besi adalah saat pengerjaan, begitu kerasnya hingga
sangat melelahkan apabila kita menggunakan gergaji kecil. Hal lain
adalah sulit memasukkan paku pada kayu besi. Para tukang tradisional
biasa mengakali dengan membungkus ujung paku dengan plastik bekas kresek
tipis agar paku dapat tertancap lancar tanpa bengkok. Paku yang bengkok
saat ditancapkan pada kayu disebabkan oleh gesekan yang menimbulkan
panas hingga paku menjadi lebih lembek. Kayu ini banyak terdapat di
Papua dan Kalimantan hingga sangat wajar kalau kayu ini sangat mahal
apabila dikirim ke pulau Jawa. Di Kalimantan kayu ini bernama kayu ulin
dan merbau.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhCAXp1e6qalc6j-4Cd0q-YUTNBYP6Hi4n3-qYa-U_d_j5S1XnnH7Ja_v603SSujWqtcrxUshIDCHVjz2yEsTKlv7d6doVwXACSfG2jLNJ035CWpQdmpFG2hJZi89eVzNjHoJ6y_Cwt0zw/s1600/kayu+ulin+kalimantan.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="291" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhCAXp1e6qalc6j-4Cd0q-YUTNBYP6Hi4n3-qYa-U_d_j5S1XnnH7Ja_v603SSujWqtcrxUshIDCHVjz2yEsTKlv7d6doVwXACSfG2jLNJ035CWpQdmpFG2hJZi89eVzNjHoJ6y_Cwt0zw/s400/kayu+ulin+kalimantan.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
Kayu besi Kalimantan. Foto sumber : Green.we.id</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kayu besi di Kalimantan yang diperkerikaan berusia lebih dari 1000 tahun
dengan tinggi 45 meter dan mempunya volume 150 m3. Dapat dibayangkan
berapa nilai ekonomis satu pohon ini saja.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg30yqHnP1AOqQ_cbpYnGYgr6_5lkkIjJYvRmWi03s2Ny1-zAaZ487VqmRDQo8L_z1pOo9DTxQzn96wCD23-TdBLxilVh46AAFb8hy7nIf6PUuq_k-ASpkD8QXse2n0apyhSg6pQeGM3HAF/s1600/kayu+besi.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg30yqHnP1AOqQ_cbpYnGYgr6_5lkkIjJYvRmWi03s2Ny1-zAaZ487VqmRDQo8L_z1pOo9DTxQzn96wCD23-TdBLxilVh46AAFb8hy7nIf6PUuq_k-ASpkD8QXse2n0apyhSg6pQeGM3HAF/s1600/kayu+besi.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
Serat kayu besi.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2. Kayu Jati</b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Di pulau jawa, kayu jati sangat dikenal dengan kekuatannya, namun
sebenarnya kayu ini tidaklah sekeras kayu besi. Keunggulan kayu jati
adalah kayu ini mempunyai serat padat hingga mudah diukir. Kayu jati
biasa digunakan sebagai tiang rumah, pintu, jendela maupun perangkat
mebel. Jepara adalah daerah yang terkenal dengan ukiran kayu jatinya. </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhos3Va_33ebsYgwBLgig0SE2wwvrQbMFIRm_CDCfJ2tcLHvJMX3xaxUlGscuxeIjoV4UweEwzfTLvkAhqi8U_dJa6AD5qRPi4ZgQVuscOn_slOPVBZGLm0SSppmg8qVpcVhK5CDE8iHlF8/s1600/serat+kayu+jati.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhos3Va_33ebsYgwBLgig0SE2wwvrQbMFIRm_CDCfJ2tcLHvJMX3xaxUlGscuxeIjoV4UweEwzfTLvkAhqi8U_dJa6AD5qRPi4ZgQVuscOn_slOPVBZGLm0SSppmg8qVpcVhK5CDE8iHlF8/s1600/serat+kayu+jati.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
Serat kayu jati</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>3. Kayu Kelapa</b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kayu kelapa juga sdikenal dengan kekuatannya yang dapat mencapai pulhan
tahun. Namun kitapun harus dapat memilih dan mengolahnya terlebih
dahulu. Kayu kelapa yang berasal dari dataran rendah lebih kuat dari
kayu kelapa yang berasal dari dataran tinggi. Di beberapa daerah kayu
kelapa dijadikan bahan bangunan utama rumah dengan cara merendam
terlebih dahulu. Bahkan kayu kelapa digunakan pula untuk gagang cangkul.
Kayu kelapa mempunyai serat unik dengan bintik-bintik hitam yang
apabila telah dihaluskan membuat kesan tersendiri.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicyjiEWLAocRGvJpkaPXK7FGJ2x0Y4QHWOtpo1yKxKLRPw0ycR6fxZyIgrxVP239YVEie_hTKSBV2BZO4I2kzDBYGSpgoxa3-RxV5HyRU0bOF_EB8XLJzh5tIOl-kCGwVgJaRK8yCyRZVS/s1600/kayu+kelapa.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicyjiEWLAocRGvJpkaPXK7FGJ2x0Y4QHWOtpo1yKxKLRPw0ycR6fxZyIgrxVP239YVEie_hTKSBV2BZO4I2kzDBYGSpgoxa3-RxV5HyRU0bOF_EB8XLJzh5tIOl-kCGwVgJaRK8yCyRZVS/s1600/kayu+kelapa.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
Serat kayu kelapa</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>4. Kayu Kamper</b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kayu ini mempunyai aroma kamper sehingga disebut kayu kamper. Kuat dari
serangat rayap namun mempunyai bobot yang lebih ringan dari pada kayu
besi dan jati. Cocok untuk bangunan modern dengan budget minimal namun
tetap mengedepankan kualitas.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHWhaP2d4Ea3Vajy5P0EnE1lrBM5n19zeGi0GKByy6fj1b_sHL4mDrm9WeNy-RLkkLhckpP0knOiqyK7j8KkcJ228qEfNiAvG4c4sn5juYni3LP8Dpm4JTOI_Mbe91gkyPsYcrdF75dvtL/s1600/kayu+kamper.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHWhaP2d4Ea3Vajy5P0EnE1lrBM5n19zeGi0GKByy6fj1b_sHL4mDrm9WeNy-RLkkLhckpP0knOiqyK7j8KkcJ228qEfNiAvG4c4sn5juYni3LP8Dpm4JTOI_Mbe91gkyPsYcrdF75dvtL/s1600/kayu+kamper.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
Serat kayu kamper</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>5. Kayu Mahoni</b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kayu mahoni mempunyai urat kayu yang indah. Namun kayu ini lebih cocoh
digunakan sebagai material untuk mebel atau aksesoris saja. </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzTXHeQD8ucCWYCaYkKH56gqBikYHz7hxpQf9tP2OD0sGV2dWnNX7dWazzrjnkmLo1drOCMsGjmCVijrEoUGkkbsXVJZl9S47Frp-R-n-N6eraz0RMyK7y5o7q-sMZUNLxjDUFBCRDyJAS/s1600/kayu+mahoni.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzTXHeQD8ucCWYCaYkKH56gqBikYHz7hxpQf9tP2OD0sGV2dWnNX7dWazzrjnkmLo1drOCMsGjmCVijrEoUGkkbsXVJZl9S47Frp-R-n-N6eraz0RMyK7y5o7q-sMZUNLxjDUFBCRDyJAS/s1600/kayu+mahoni.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
Serat kayu mahoni</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>6. Kayu Linggua </b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kayu linggua mempunyai serat kayu yang indah yang muncul apabila kayu
telah kita serut, sehingga kayu ini sangat cocok untuk mebel. Warnanya
yang cerah cocok untuk mebel dengan model modern. </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTiP-bFBOiWfI7b_Ls7c9xg8CPrNydNEUvFX0Z4SJXV1YuJgw3C-7q2NSU2qxlmAPGJSanpdn5HSJ33eqYZyCzU6PuCoze6rVOH_MAQK0jOyCFcMYjvVuzVmO-uhVFvA0PwujiTaP2KOZd/s1600/kayu+liggua.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTiP-bFBOiWfI7b_Ls7c9xg8CPrNydNEUvFX0Z4SJXV1YuJgw3C-7q2NSU2qxlmAPGJSanpdn5HSJ33eqYZyCzU6PuCoze6rVOH_MAQK0jOyCFcMYjvVuzVmO-uhVFvA0PwujiTaP2KOZd/s1600/kayu+liggua.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
Serat kayu liggua</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Kayu untuk bangunan :</b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dari jenis kayu yang ada di Indonesia ada beberapa jenis yang merupakan
kayu yang dianggap kayu kualitas no 1 alias kayu kuat yang siap pakai
tanpa perlu harus diolah kayu-kayu tersebut antara lain : kayu
besi/merbau/ulin, damar laut, bendaru, johar, tembesu, ulin, rasamala,
kulim, kuku, keranji dll.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Sedangkan kayu kelas 2 yang harus melalui tahap pengolahan antara lain : cempaka, keruing, puspa,dll.<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEShLrd6q67_ch0EooMIA0aSNs3CQ4vokWuoeti19N8Q7JxJxWiZdSQmK4Jf8D-xpc_BUsY92vdAmOn3xNq8HwhapdawgJx7iq-8Am_85XZvsxj-A04wNBBJu2ddlng3AGyn_kvicqvZUw/s1600/rumah+kayu+minimalis.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="286" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEShLrd6q67_ch0EooMIA0aSNs3CQ4vokWuoeti19N8Q7JxJxWiZdSQmK4Jf8D-xpc_BUsY92vdAmOn3xNq8HwhapdawgJx7iq-8Am_85XZvsxj-A04wNBBJu2ddlng3AGyn_kvicqvZUw/s400/rumah+kayu+minimalis.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
Salah satu rumah yang terbuat dari kayu khas Indonesia, indah dan asri.</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
</div>
<span class="post-timestamp">
</span>
<span class="post-comment-link">
</span>
<span class="post-icons">
</span>
<i><br /></i>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12496383350185031331noreply@blogger.com0